Perhatian! Amazon Cloud akan Bangun Data Center di RI

Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 April 2019 16:04
Amazon Web Services menargetkan bisa beroperasi di Indonesia mulai 2021 atau 2022.
Foto: Jeff Bezos pendiri pasar online Amazon (REUTERS/Jason Redmond)
Jakarta, CNBC Indonesia - Amazon Web Services (AWS) yang menyediakan layanan cloud computing atau komputasi awan mengumumkan rencana pembangunan data center di Indonesia..


Dalam pengumuman resmi perusahaan, AWS berencana membuka wilayah layanan kesembilan di Asia Pasifik yakni Jakarta Region. Wilayah layanan tersebut rencananya terdiri dari tiga Availability Zona. Yakni, infrastruktur fisik yang menjadi lokasi penyimpanan data layanan komputasi awan AWS.


Amazon menargetkan infrastruktur fisik di Jakarta Region mulai beroperasi paling cepat pada akhir 2021 atau paling lambat pada awal 2022. Sebelum Jakarta, AWS telah memiliki delapan Region lain di Asia Pasifik yaitu Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo dan Hong Kong yang akan dibuka dalam waktu dekat.

"Membuka AWS Region di Indonesia akan mendukung ekosistem startup yang tumbuh pesat, perusahaan-perusahaan besar dan badan-badan pemerintah dengan membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan perusahaan di sektor teknologi, mendorong ekonomi nasional dan memungkinkan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor untuk menurunkan biaya, meningkatkan kelincahan dan meningkatkan fleksibilitas," ujar Vice Presiden of Global Infrastructure and Customer Support AWS Peter DeSantis, seperti dikutip dari ZDNet, Kamis (4/4/2019).

Perhatian! Amazon Bakal Masuk IndonesiaFoto: Infografis/GELIAT PASAR CLOUD DI DUNIA OKTOBER 2018/Aristya Rahadian Krisabella

Saat ini, AWS menghadirkan 61 Availability Zone di 20 region infrastruktur di seluruh dunia, dengan 12 Availability Zone lagi di empat AWS Region di Bahrain, Hong Kong SAR, Italia, dan Afrika Selatan yang akan online pada semester pertama 2020. 

Setiap AWS Region terdiri dari beberapa Availability Zone, yang merupakan infrastruktur teknologi di lokasi geografis yang masing-masing berdiri sendiri dan terpisah satu-sama lain dengan jarak yang cukup jauh sehingga mengurangi risiko satu kejadian akan berdampak pada kontinuitas bisnis, tapi cukup dekat untuk menghasilkan latensi yang rendah untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut ketersediaan yang tinggi.

Setiap Availability Zone memiliki pasokan daya, pendinginan dan keamanan fisik yang independen dan terhubung melalui jaringan alternatif dengan latensi ultra rendah. Para pelanggan AWS yang memfokuskan pada ketersediaan tinggi dapat merancang aplikasi-aplikasi mereka agar dapat berjalan di beberapa Availability Zone sehingga kemungkinan aplikasi down menjadi jauh lebih kecil (fault-tolerance lebih besar).

Sebelumnya, pada 2018 petinggi AWS sudah menyatakan komitmen ke Indonesia pada Presiden Joko Widodo. AWS berkomitmen untuk berinvestasi US$1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun dalam 10 tahun mendatang.

Simak video tentang Bos Amazon Jeff Bezos di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/dru) Next Article Amazon Beli Startup Bisnis Cloud Computing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular