
Perkembangan Teknologi
Perhatian! RI Jadi Medan Pertempuran Alibaba Vs Tencent
Muhamad Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 December 2018 20:28

Seperti yang telah diberitakan beberapa hari lalu. Layanan pembayaran online Alipay dan WeeChat Pay juga telah membidik sektor finansial tanah air. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng mengatakan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah melakukan penjajakan dengan Alipay.
Mencoba lebih dulu, PT. Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) bahkan sudah mendapatkan persetujuan BI terkait kerjasama dengan Weechat Pay.
"Ya regulator telah memberikan persetujuan untuk pilot kerja sama transfer di beberapa area sepeti Bali misalnya," kata Direktur Konsumer CIMB, Lani Darmawan kepada CNBC Indonesia, pada Kamis lalu (20/12/2018).
"EDC Android kami bisa menjadi media bagi pengguna WeeChat Transfer", tambahnya. Ini menandakan bahwa infrastruktur untuk melancarkan aktifitas WeeChat Pay sudah rampung.
Memang pada awalnya Alipay dan Weechat Pay diprediksi ingin mengabil 'kue' wisatawan asing asal Tiongkok. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan asal tiongkok periode Januari-Oktober 2018 menduduki peringkat kedua terbanyak, yaitu sebesar 1,86 juta kunjungan atau 14,12% dari total kunjungan wisatawan mancanegara pada periode tersebut.
Jumlah kunjungan tersebut hanya kalah tipis dibanding Malaysia sebagai posisi puncak sebesar 2,07 juta kunjungan atau 15, 62% dari total kunjungan wisatawan mancanegara.
Namun, dengan melihat luasnya benang merah kepemilikan terhadap sejumlah startup unicorn tanah air, bukan tidak mungkin kedua fintech itu akan mengambil pasar lebih banyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy)
Mencoba lebih dulu, PT. Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) bahkan sudah mendapatkan persetujuan BI terkait kerjasama dengan Weechat Pay.
"Ya regulator telah memberikan persetujuan untuk pilot kerja sama transfer di beberapa area sepeti Bali misalnya," kata Direktur Konsumer CIMB, Lani Darmawan kepada CNBC Indonesia, pada Kamis lalu (20/12/2018).
Memang pada awalnya Alipay dan Weechat Pay diprediksi ingin mengabil 'kue' wisatawan asing asal Tiongkok. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan asal tiongkok periode Januari-Oktober 2018 menduduki peringkat kedua terbanyak, yaitu sebesar 1,86 juta kunjungan atau 14,12% dari total kunjungan wisatawan mancanegara pada periode tersebut.
Jumlah kunjungan tersebut hanya kalah tipis dibanding Malaysia sebagai posisi puncak sebesar 2,07 juta kunjungan atau 15, 62% dari total kunjungan wisatawan mancanegara.
Namun, dengan melihat luasnya benang merah kepemilikan terhadap sejumlah startup unicorn tanah air, bukan tidak mungkin kedua fintech itu akan mengambil pasar lebih banyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular