Internasional

Hacker China Retas IBM Cs, Damai Dagang Terancam?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 December 2018 09:52
Peretasan terjadi sejak 2014
Foto: CNBC
Sumber-sumber Reuters mengatakan bahwa Hewlett dan IBM bukan satu-satunya perusahaan teknologi terkemuka yang jaringannya telah dibobol oleh Cloudhopper.

Cloudhopper, menargetkan penyedia layanan teknologi selama beberapa tahun, menyusupi jaringan HPE dan IBM beberapa kali yang berlangsung selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, menurut sumber Reuters lain yang mengetahui masalah ini.

Baru-baru ini, IBM menyelidiki serangan pada jaringannyai, dan HPE melakukan penyelidikan pelanggaran besar pada awal 2017, kata sumber itu.

Menurut dakwaan jaksa, Cloudhopper telah melakukan peretasan sejak 2014. Dakwaan itu mengutip satu kasus di mana Cloudhopper membobol data MSP di negara bagian New York dan klien di 12 negara termasuk Brasil, Jerman, India, Jepang, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.

Perusahaan yang diretas berasal dari industri keuangan, elektronik, peralatan medis, bioteknologi, otomotif, pertambangan, dan eksplorasi minyak dan gas.

Seorang pejabat senior intelijen, yang menolak menyebutkan nama korban yang dilanggar, mengatakan serangan terhadap MSP merupakan ancaman signifikan karena mereka bisa mengubah perusahaan teknologi jadi semacam jalan untuk meretas data klien.

"Dengan mendapatkan akses ke MSP, Anda, dalam banyak kasus, mendapatkan akses ke salah satu pelanggan mereka," kata pejabat tersebut. "Sebut saja pendekatan Walmart: Jika saya perlu mendapatkan 30 item yang berbeda untuk daftar belanja saya, saya bisa pergi ke 15 toko yang berbeda atau saya bisa pergi ke toko yang memiliki segalanya."

Perwakilan dengan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri menolak berkomentar. Pejabat dengan Departemen Kehakiman AS dan Kedutaan Besar China di Washington tidak dapat dihubungi.


Kasus ini tentu akan berdampak pada damai dagang antara AS dengan China. Selama ini Donald Trump selalu menuduh China melakukan peretasan dan pencurian data perusahaan teknologi AS. 

Trump menuding hal ini merupakan bagian dari kampanye "Made in China 2025" yang ingin menjadikan China sebagai perusahaan terdepan dalam bisnis teknologi hingga robotika.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular