
Perkembangan Teknologi
Tahun Depan Grab Tekan Order Fiktif di Bawah 1%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 December 2018 19:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan berbagi tumpangan (ride hailing) Grab Holdings menargetkan bisa mengurangi pesanan fiktif atau lebih dikenal dengan Opik (order fiktif) di bawah 1% tahun depan. Hal ini diungkapkan Hooi Ling Tan, Co-founder Grab di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Hooi Ling Tan mengatakan order fiktif merupakan salah satu musuh utama dalam industri transportasi online. Saat ini hampir 30-50% dari total pesanan industri transportasi online merupakan fiktif.
"Tuyul atau opik sangat merupakan musuh semua pihak baik pelanggan, perusahaan dan pemegang saham Grab. Kami ingin praktek ini tidak ada lagi di Grab agar layanan kami semakin bagus lagi," ujarnya.
Hooi Ling Tan menambahkan Grab akan terus melakukan investasi pada teknologi dan sumber daya manusia untuk mengurangi bahkan membasmi praktik Opik.
Asal tahu saja, tahun ini manajemen Grab berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$1 miliar. Ini merupakan pendapatan tertinggi dari perusahaan transportasi online dan startup di Asia Tenggara.
Tahun depan, manajemen Grab menargetkan pendapatan naik dua kali lipat, hingga US$ 2 miliar. Untuk mencapai target ini manajemen belum bersdia membuka strateginya.
"Perlu diingat, bahwa tidak mudah untuk mencapai US$ 1 miliar, kecuali memiliki platform yang baik dan melayani di banyak area," jelasnya.
Asal tahu saja, Grab dikabarkan akan mengakhiri 2018 dengan dana baru sebesar US$ 3 miliar. Perusahaan berusaha untuk meredam pesaing di wilayah yang memiliki lebih dari 600 juta orang.
Perusahaan rintisan yang berbasis di Singapura telah mengumpulkan lebih dari US$ 2,7 miliar sepanjang tahun ini dan akan bertambah menjadi US$ 3 miliar "sebelum bel Tahun Baru berbunyi," kata Presiden Grab Ming Maa dalam sebuah wawancara Selasa (4/12/2018) dilansir dari CNN Business.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/gus) Next Article Satu Dekade Berdarah-darah, Taksi Online Ini Akhirnya Untung
Hooi Ling Tan mengatakan order fiktif merupakan salah satu musuh utama dalam industri transportasi online. Saat ini hampir 30-50% dari total pesanan industri transportasi online merupakan fiktif.
Asal tahu saja, tahun ini manajemen Grab berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$1 miliar. Ini merupakan pendapatan tertinggi dari perusahaan transportasi online dan startup di Asia Tenggara.
Tahun depan, manajemen Grab menargetkan pendapatan naik dua kali lipat, hingga US$ 2 miliar. Untuk mencapai target ini manajemen belum bersdia membuka strateginya.
"Perlu diingat, bahwa tidak mudah untuk mencapai US$ 1 miliar, kecuali memiliki platform yang baik dan melayani di banyak area," jelasnya.
Asal tahu saja, Grab dikabarkan akan mengakhiri 2018 dengan dana baru sebesar US$ 3 miliar. Perusahaan berusaha untuk meredam pesaing di wilayah yang memiliki lebih dari 600 juta orang.
Perusahaan rintisan yang berbasis di Singapura telah mengumpulkan lebih dari US$ 2,7 miliar sepanjang tahun ini dan akan bertambah menjadi US$ 3 miliar "sebelum bel Tahun Baru berbunyi," kata Presiden Grab Ming Maa dalam sebuah wawancara Selasa (4/12/2018) dilansir dari CNN Business.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/gus) Next Article Satu Dekade Berdarah-darah, Taksi Online Ini Akhirnya Untung
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular