Perkembangan Teknologi

Akankah Kecerdasan Buatan Gantikan Peran Manusia?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 November 2018 15:49
Tahun lalu 48% pendanaan global untuk AI diberikan kepada startup China. AS hanya 38% dan sisanya negara lain.
Foto: Robot Parkour (Courtesy Youtube Boston Dynamics)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) merupakan " bantuan besar, bukan hambatan." Hal ini diungkapkan oleh Executive Salesforce, perusahaan software penjualan kepada CNBC International, Selasa (13/11/2018).

"AI tidak akan menggantikan manusia," ujar Peter Schwartz, senior vice president of strategic planning Salesforce. "Teknologi Ini akan membuat manusia lebih mampu mengerjakan pekerjaannya. AI bikin manusia lebih fokus pada isu-isu seperti kreativitas dan keterampilan interpersonal."

Komentar Schwartz tentang dampak AI sejalan dengan laporan dari World Economic Forum pada bulan September, yang mengatakan perkembangan teknologi otomasi dan kecerdasan buatan dapat menghasilkan 58 juta pekerjaan baru hingga tahun 2022.

"Kami memiliki smartphone hari ini, semua dimulai dengan Blackberry dan Palm Pilot yang cukup kasar, tetapi Anda mendapat petunjuk tentang apa yang akan terjadi," katanya, menggunakan pengembangan industri smartphone sebagai contoh paralel untuk di mana dia melihat masa depan kecerdasan buatan.

Akankah Kecerdasan Buatan Akan Gantikan Peran Manusia?Foto: Reuters

Dengan cara yang sama, asisten digital pribadi seperti Amazon's Alexa dan Apple's Siri adalah "awal dari gelombang berikutnya," tambahnya.

Ditanya tentang dampak dari perang dagang terhadap pengembangan AI, Schwartz berkata: "Saya pikir ini adalah masalah yang sangat besar dan saya cukup khawatir."

Kecerdasan buatan menjadi salah satu area yang menjadi pertarungan sengit antara AS dan China. Startup China sudah menarik lebih banyak pendanaan ketimbang startup AI Amerika Serikat (AS). Tahun lalu, Startup China menguasai 48 persen pendanaan AI global dibandingkan dengan 38 persen di AS, menurut CB Insights.

Beijing sebelumnya mengatakan ingin menjadi pemimpin dunia dalam industri AI pada tahun 2030. Perusahaan-perusahaan teknologi lokal seperti Baidu, Alibaba, Tencent, perusahaan Dush Chuxing, penyedia layanan on-demand Meituan Dianping telah bekerja secara ekstensif di berbagai bidang AI.

"Semua orang bisa menang" di bidang AI, kata Schwartz. "Ini adalah sesuatu yang dapat dibagikan semua orang, dan digunakan dengan cara yang sangat efektif."


(roy/prm) Next Article Hebat! Anchor TV Ini Bukan Manusia Tapi Virtual

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular