
Perkembangan Teknologi
India & Singapura Luncurkan Marketplace Startup Fintech
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
14 November 2018 15:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri India Narendra Modi dan Wakil Perdana Menteri Singapura Tharman Shanmugaratnam, Rabu (14/11/18), secara resmi meluncurkan online marketplace yang akan menghubungkan startup teknologi dan lembaga keuangan di Asia dan sekitarnya.
Platform-nya yang dikenal sebagai APIX, atau API Exchange, bertujuan untuk mendorong inklusi keuangan di seluruh Asia Pasifik, dan menciptakan ruang yang diatur untuk lembaga keuangan danĀ perusahaan fintech agar dapat berkolaborasi dan bereksperimen pada teknologi baru.
"Sejarah telah menunjukkan bahwa keuangan seringkali menjadi yang pertama merangkul teknologi dan konektivitas baru," kata Modi di Festival FinTech Singapura. Dia berada di Singapura untuk KTT Asia Timur dan bertemu dengan para pemimpin ASEAN.
"Kami berada dalam era transisi bersejarah yang dibawa oleh teknologi. Dari desktop ke cloud, dari internet ke media sosial, dari layanan teknologi informasi ke internet, kami telah melalui perjalanan yang jauh dalam waktu singkat," katanya, dilansir dari CNBC International.
Inisiatif ini kali pertama diumumkan di September oleh ASEAN Financial Innovation Network, sebuah badan yang mendukung inovasi keuangan dan inklusi di pasar yang kurang berkembang. Hal ini dipimpin oleh bank sentral Singapura, Asosiasi Bankir ASEAN, dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC) Bank Dunia.
Modi mengatakan teknologi mendefinisikan daya saing dan kekuatan di dunia baru, menciptakan peluang baru untuk mengubah kehidupan, dan membuat akses ekonomi lebih demokratis.
Memang, India telah memberlakukan beberapa kebijakan dan inisiatif untuk mempromosikan teknologi digital.
Salah satu contohnya adalah Aadhar, program identitas digital biometrik yang diluncurkan di seluruh negeri, yang diklaim sang perdana menteri pada hari Rabu memiliki database lebih dari satu miliar orang.
Banyak program pemerintah mengharuskan nomor identitas biometrik untuk mendistribusikan manfaat kesejahteraan bagi orang India. Program ini diluncurkan pada tahun 2009, lima tahun sebelum Modi berkuasa.
Modi juga mengatakan teknologi keuangan seharusnya tidak hanya menjadi "mekanisme" tetapi harus menjadi gerakan. Itu berarti para pemangku kepentingan harus siap untuk menjawab pertanyaan tentang topik termasuk kepemilikan data, privasi, hukum, dan etika, katanya.
"Bersiaplah untuk mendukung ide dan berinvestasi untuk jangka panjang," kata Modi.
Pada hari Senin, gubernur bank sentral Singapura, Ravi Menon, mengatakan banyak orang saat ini masih tidak memiliki akses ke rekening bank, sarana pembayaran yang aman dan efisien serta perlindungan asuransi. Banyak di antara mereka tumbuh di ekonomi besar seperti Cina, India, dan Indonesia.
Menon mengatakan masalahnya ada dua kali lipat. Bank menghadapi biaya tinggi untuk menjangkau pelanggan di daerah terpencil sementara startup teknologi kekurangan sumber daya untuk memperluas ke pasar baru.
Pasar online akan dikembangkan dan dioperasikan oleh konsorsium global yang dipimpin oleh perusahaan teknologi Virtusa.
(prm) Next Article Rambah India, Warren Buffett Investasi di Fintech Rp 5,2 T
Platform-nya yang dikenal sebagai APIX, atau API Exchange, bertujuan untuk mendorong inklusi keuangan di seluruh Asia Pasifik, dan menciptakan ruang yang diatur untuk lembaga keuangan danĀ perusahaan fintech agar dapat berkolaborasi dan bereksperimen pada teknologi baru.
"Sejarah telah menunjukkan bahwa keuangan seringkali menjadi yang pertama merangkul teknologi dan konektivitas baru," kata Modi di Festival FinTech Singapura. Dia berada di Singapura untuk KTT Asia Timur dan bertemu dengan para pemimpin ASEAN.
Inisiatif ini kali pertama diumumkan di September oleh ASEAN Financial Innovation Network, sebuah badan yang mendukung inovasi keuangan dan inklusi di pasar yang kurang berkembang. Hal ini dipimpin oleh bank sentral Singapura, Asosiasi Bankir ASEAN, dan Korporasi Keuangan Internasional (IFC) Bank Dunia.
Modi mengatakan teknologi mendefinisikan daya saing dan kekuatan di dunia baru, menciptakan peluang baru untuk mengubah kehidupan, dan membuat akses ekonomi lebih demokratis.
![]() |
Salah satu contohnya adalah Aadhar, program identitas digital biometrik yang diluncurkan di seluruh negeri, yang diklaim sang perdana menteri pada hari Rabu memiliki database lebih dari satu miliar orang.
Banyak program pemerintah mengharuskan nomor identitas biometrik untuk mendistribusikan manfaat kesejahteraan bagi orang India. Program ini diluncurkan pada tahun 2009, lima tahun sebelum Modi berkuasa.
Modi juga mengatakan teknologi keuangan seharusnya tidak hanya menjadi "mekanisme" tetapi harus menjadi gerakan. Itu berarti para pemangku kepentingan harus siap untuk menjawab pertanyaan tentang topik termasuk kepemilikan data, privasi, hukum, dan etika, katanya.
"Bersiaplah untuk mendukung ide dan berinvestasi untuk jangka panjang," kata Modi.
Pada hari Senin, gubernur bank sentral Singapura, Ravi Menon, mengatakan banyak orang saat ini masih tidak memiliki akses ke rekening bank, sarana pembayaran yang aman dan efisien serta perlindungan asuransi. Banyak di antara mereka tumbuh di ekonomi besar seperti Cina, India, dan Indonesia.
Menon mengatakan masalahnya ada dua kali lipat. Bank menghadapi biaya tinggi untuk menjangkau pelanggan di daerah terpencil sementara startup teknologi kekurangan sumber daya untuk memperluas ke pasar baru.
Pasar online akan dikembangkan dan dioperasikan oleh konsorsium global yang dipimpin oleh perusahaan teknologi Virtusa.
(prm) Next Article Rambah India, Warren Buffett Investasi di Fintech Rp 5,2 T
Most Popular