Fintech
Akhir Bulan Ini, WeChat & Alipay Resmi Dipakai di RI
06 November 2018 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Perencanaan dan Operasional Bank BNI Bob Tyasika Ananta mengemukakan, proses kerja sama antara kedua belah pihak diharapkan bisa selesai pada November ini.
"Harapannya di November ini bisa semuanya oke. Utamanya, kita harus sejalan dengan regulator," kata Bob Ananta saat ditemui di Hotel Pullman, Selasa (6/11/2018).
Kedua dompet digital raksasa itu memang tengah menjalin komunikasi dengan BNI untuk bekerja sama agar para pengguna WeChat maupun Alipay bisa melakukan transaksi di Indonesia.
BNI sendiri, akan bertindak sebagai bank aquiring dan settlement pembayaran dari transaksi WeChat dan Alipay di Indonesia, yang sejauh ini memang menguasai hampir 80% pasar di transaksi pembayaran digital di China.
Bob Ananta mengatakan, perseroan saat ini masih dalam tahap mereview kerjasama degan WeChat dan Alipay. Lantas, bagaimana dengan keuntungan kerjasama antara kedua belah pihak?
"Sebetulnya ini lebih melihat flow dari pembayaran. Kalau kemudian kita melihat bahwa banyak wisatawan internasional yang datang ke sini melakukan transaksi, itu sebisa mungkin kami tangkap," katanya.
"Tapi memang ada perputaran pembayaran yang terjadi di domestik, tapi kemudian belum sepenuhnya ditangkap oleh perbankan nasional," jelasnya.
Bob menegaskan, perseroan pun telah melakukan pembicaraan dengan Bank Indonesia (BI) perihal kebijakan ini. Perusahaan, ditegaskan dia, akan patuh terhadap regulasi yang ada.
"Masih dalam proses. Intinya kami mengedepankan aspek governance. Kalau belum selesai izinnya, ya kita tidak jalan," tegasnya.
(roy)
"Harapannya di November ini bisa semuanya oke. Utamanya, kita harus sejalan dengan regulator," kata Bob Ananta saat ditemui di Hotel Pullman, Selasa (6/11/2018).
Kedua dompet digital raksasa itu memang tengah menjalin komunikasi dengan BNI untuk bekerja sama agar para pengguna WeChat maupun Alipay bisa melakukan transaksi di Indonesia.
BNI sendiri, akan bertindak sebagai bank aquiring dan settlement pembayaran dari transaksi WeChat dan Alipay di Indonesia, yang sejauh ini memang menguasai hampir 80% pasar di transaksi pembayaran digital di China.
![]() |
Bob Ananta mengatakan, perseroan saat ini masih dalam tahap mereview kerjasama degan WeChat dan Alipay. Lantas, bagaimana dengan keuntungan kerjasama antara kedua belah pihak?
"Sebetulnya ini lebih melihat flow dari pembayaran. Kalau kemudian kita melihat bahwa banyak wisatawan internasional yang datang ke sini melakukan transaksi, itu sebisa mungkin kami tangkap," katanya.
Bob menegaskan, perseroan pun telah melakukan pembicaraan dengan Bank Indonesia (BI) perihal kebijakan ini. Perusahaan, ditegaskan dia, akan patuh terhadap regulasi yang ada.
"Masih dalam proses. Intinya kami mengedepankan aspek governance. Kalau belum selesai izinnya, ya kita tidak jalan," tegasnya.
Artikel Selanjutnya
Wechat dan Alipay Ingin Masuk RI, Ini Syarat dari BI
(roy)