
Perkembangan Teknologi
'Google China' Ini Ikut Rambah Bisnis AI & Mobil Tanpa Sopir
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
14 September 2018 13:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Baidu, mesin pencari yang sering disebut sebagai Google-nya China, telah secara agresif berekspansi di bidang teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) dan kendaraan otomatis.
Baidu adalah salah satu perusahaan internet terbesar di dunia. Raksasa China ini juga memiliki basis pengguna yang kuat dari besarnya populasi China yang mencapai 1,4 miliar penduduk.
Sekitar 70% pencarian internet di China dilakukan menggunakan Baidu. Mesin pencari dengan bahasa China ini adalah salah satu situs yang paling sering dikunjungi di dunia setelah Google, YouTube, dan Facebook, menurut Alexa Internet yang menganalisa data situs internet, dilansir dari CNBC International.
Mayoritas keuntungan baidu didapatkan dari iklan walaupun bisnis utamanya adalah mesin pencarian yang juga menyediakan peta, foto, video, dan berita kepada penggunanya. Baidu juga memegang kepemilikan mayoritas di iQiyi, yang sering disebut sebagai Netflix-nya China.
Tetapi seperti perusahaan Internet China lainnya, Baidu menghadapi aturan ketat pemerintah China mengenai sensor internet. Pemerintah telah menjatuhkan denda kepada beberapa perusahaan, termasuk Baidu, karena gagal menyensor konten di platform-nya.
Baidu juga mengguyur investasi yang besar untuk lini bisnis kendaraan otomatisnya dan telah bekerja sama dengan Microsoft, Intel, BMW, Ford, dan Daimler.
Baidu adalah yang terdepan di China dalam upaya mendorong teknologi mobil tanpa sopir. Mereka telah membangun dan memproduksi lebih dari 100 bus otomatis.
Rencananya, kendaraan otomatis itu sebentar lagi akan diluncurkan ke jalan-jalan di Beijing dan Shenzhen. Di awal 2019, mereka juga siap untuk masuk di pasar Jepang.
Perusahaan ini telah berambisi untuk menjajal pasar di luar China. Kemungkinan besar, langkah selanjutnya adalah membawa kecerdasan buatan dan kendaraan otomatis besutannya ke pasar internasional untuk melancarkan misinya menjadi kekuatan teknologi global.
(prm) Next Article Heboh Blokir Kominfo, Ini 6 Mesin Pencari Pengganti Google
Baidu adalah salah satu perusahaan internet terbesar di dunia. Raksasa China ini juga memiliki basis pengguna yang kuat dari besarnya populasi China yang mencapai 1,4 miliar penduduk.
Sekitar 70% pencarian internet di China dilakukan menggunakan Baidu. Mesin pencari dengan bahasa China ini adalah salah satu situs yang paling sering dikunjungi di dunia setelah Google, YouTube, dan Facebook, menurut Alexa Internet yang menganalisa data situs internet, dilansir dari CNBC International.
Tetapi seperti perusahaan Internet China lainnya, Baidu menghadapi aturan ketat pemerintah China mengenai sensor internet. Pemerintah telah menjatuhkan denda kepada beberapa perusahaan, termasuk Baidu, karena gagal menyensor konten di platform-nya.
Baidu juga mengguyur investasi yang besar untuk lini bisnis kendaraan otomatisnya dan telah bekerja sama dengan Microsoft, Intel, BMW, Ford, dan Daimler.
Baidu adalah yang terdepan di China dalam upaya mendorong teknologi mobil tanpa sopir. Mereka telah membangun dan memproduksi lebih dari 100 bus otomatis.
Rencananya, kendaraan otomatis itu sebentar lagi akan diluncurkan ke jalan-jalan di Beijing dan Shenzhen. Di awal 2019, mereka juga siap untuk masuk di pasar Jepang.
Perusahaan ini telah berambisi untuk menjajal pasar di luar China. Kemungkinan besar, langkah selanjutnya adalah membawa kecerdasan buatan dan kendaraan otomatis besutannya ke pasar internasional untuk melancarkan misinya menjadi kekuatan teknologi global.
(prm) Next Article Heboh Blokir Kominfo, Ini 6 Mesin Pencari Pengganti Google
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular