Internasional

China Keluarkan Aturan Mobil Tanpa Sopir

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
13 April 2018 13:31
Mobil tanpa sopir harus diuji pertama kali di zona non-publik setelah di uji pada jalan asal kursi sopir ada pengemudi supaya bisa segera mengambil alih.
Foto: Baidu/CNBC International
Shanghai, CNBC Indonesia - China telah mengeluarkan pedoman nasional untuk menguji mobil self-driving (tanpa sopir) demi mempertahankan persaingannya dengan Amerika Serikat (AS) dalam kompetisi global kendaraan otonom.

Peraturan tersebut membahas ketentuan bahwa kendaraan harus diuji pertama kali di zona non-publik, tes jalan (road test) hanya bisa dilakukan di jalanan yang sudah didesain dan orang berkualifikasi harus selalu duduk di kursi sopir supaya bisa segera mengambil alih.

China membuat dorongan besar terhadap kendaraan otonom cerdas agar mobil self-driving unggulannya bisa berkompetisi dengan pemimpin global seperti Waymo, usaha self-driving dari Alphabet Inc yang merupakan perusahaan induk Google, dan Tesla Inc.

Xin Guobin, Wakil Menteri Perindustrian, mengatakan China akan tertinggal dari pesaing seperti AS jika tidak "memegang kuat" inisiatif di sektor itu. Sektor tersebut ia sebut sebagai kunci dari program Beijing berjudul "Made in China 2025".

"Kami akan bergerak lebih cepat membentuk negara dengan manufaktur yang kuat, serta sains dan teknologi dengan jaringan dan transportasi yang kuat," katanya dalam sebuah komentar yang terpampang di situs Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi menurut laporan harian China Daily yang dilansir dari Reuters pada hari Jumat (13/4/2018) dengan mengutip Kementerian Perindustrian China.

Kota-kota di China, termasuk Beijing dan Shanghai, sebelumnya mengumumkan pedoman lokal bagi tes self-driving. Sementara itu, raksasa internet Baidu Inc sudah memiliki persetujuan untuk menguji kendaraan self-driving di jalanan kota.

Terkait dua tabrakan di AS yang melibatkan Uber Technologies dan Tesla, Xin Guobin berkata China akan menekankan keamanan sebagai "prioritas nomor satu" dalam menguji kendaraan otonom.

"Untuk memastikan keamanan uji jalan, kami tidak hanya mewajibkan tes tersebut dilakukan di jalan yang sudah ditentukan, tapi pengemudi juga harus selalu duduk di posisi sopir [untuk] memantau mobil dan lingkungan sekitar, serta siap mengambil kendali kapanpun," tambah Xin Guobin.

"Ini adalah pembelajaran yang sudah kami pelajari dari kejadian yang dihadapi Uber dan Tesla."

Kecelakaan fatal pada bulan lalu yang melibatkan dua perusahaan AS telah meningkatkan pengawasan self-driving secara global, serta tekanan agar industri tersebut membuktikan bahwa piranti lunak (software) dan sensornya aman.

Xin menambahkan China juga harus mendorong teknologi lain yang dibutuhkan untuk mendukung kendaraan cerdas, termasuk jaringan komunikasi 5G dan intelligent road.

(roy/roy) Next Article Harga 'Istana' Michael Jackson Kini Turun Jadi Rp 437 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular