Perang Dagang Tak Halangi Ambisi Tencent Ekspansi ke Pasar AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 July 2018 11:45
AS adalah pasar yang menggiurkan
Foto: REUTERS/Bobby Yip
Salah satu alasan pasti mengapa Tencent ingin fokus pada pasar AS adalah karena Amerika Serikat merupakan tujuan paling populer bagi wisatawan China di luar Asia pada tahun 2017, menurut hasil survei terhadap lebih dari 2.600 responden yang dirilis awal tahun ini oleh Nielsen.

Rata-rata pada tahun 2017, turis China menghabiskan US$4.462 (Rp 64,3 juta) per orang saat berlibur di AS, lebih banyak daripada yang mereka keluarkan di negara atau wilayah lain yang mereka kunjungi, menurut penelitian itu.


Namun masih ada beberapa masalah untuk mengembangkan bisnis itu, di antaranya adalah karena hanya 28% dari pembayaran pada hari libur yang dilakukan oleh wisatawan China dilakukan pada platform mobile.

Banyak turis China tidak sadar bahwa mereka dapat menggunakan aplikasi pembayaran seluler mereka di luar Tiongkok dan banyak pedagang di luar negeri yang masih belum menerimanya.

Upaya ekspansi Tencent dengan aplikasi perpesanan WeChat telah memiliki sejarah yang panjang.

Pada 2013, perusahaan menjalankan kampanye tingkat tinggi di negara-negara Eropa serta pasar besar lainnya, seperti Brasil, dengan menggaet bintang sepakbola Lionel Messi. Tetapi perusahaan kesulitan untuk menghilangkan dominasi layanan yang dimiliki Facebook, WhatsApp, dan Messenger.

Sejak itu fokusnya adalah turis China yang pergi ke luar negeri, khususnya dengan fitur WeChat Pay. Tahun lalu, platform pembayaran itu juga diluncurkan di Eropa.

Tetapi usaha Tencent untuk menjangkau turis China juga memiliki tantangan tersendiri. Perusahaan harus bersaing dengan Alipay, layanan pembayaran yang dimiliki oleh Ant Financial, afiliasi dari Alibaba.

Alipay diluncurkan di Eropa pada tahun 2015 dan sejak itu diperluas ke negara lain, seperti Afrika Selatan. (prm)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular