Perkembangan Teknologi

Tak Hanya Teknologi, Induk Google Juga Raksasa Transportasi

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
05 July 2018 10:17
Tak Hanya Teknologi, Induk Google Juga Raksasa Transportasi
Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Jakarta, CNBC Indonesia - Skuter listrik, kendaraan tanpa sopir dan mobil terbang; entah apapun bentuk alat transportasi di masa depan nantinya, induk usaha Google, Alphabet ingin ikut terlibat.

Di awal pekan ini, The Financial Times memberitakan bahwa perusahaan holding itu langsung berinvestasi di perusahaan rintisan (startup) skuter listrik Lime. Bahkan, unit modal venturanya yang bernama GV memimpin pendanaan startup tersebut.

Kabar ini pun menyatukan dua hal menarik tentang Alphabet, yakni perusahaan itu memiliki investasi kendaraaan yang tinggi dan tidak biasa di saat bersamaan, serta perusahaan sudah menemukan cara lain yang kuat untuk memastikan perannya di transportasi masa depan.

"Alphabet tidak hanya tertarik dengan semesta ini, [tapi juga] sudah [tertarik] dengan kekuatan super di transportasi," kata Mike Ramsey selaku Direktur Penelitian di Gartner yang fokus pada isu mobilitas kepada CNBC International.

Melansir dari CNBC International, berikut adalah ulasan singkat tentang berbagai cara yang jadi fokus Alphabet terkait mobilitas manusia.

Unit investasi Alphabet

Alphabet adalah investor korporasi paling aktif tahun lalu. Perusahaan itu membuat lebih dari 100 kesepakatan melalui investasi langsung maupun tiga unit pendanaan venturanya, yaitu GV untuk perusahaan di tahap awal, CapitalG untuk investasi di tahap pertumbuhan dan Gradient untuk startup terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Lewat investasi-investasi ini, Alphabet menopang berbagai teknologi transportasi. GV adalah investor awal di Uber. Sementara itu, CapitalG berinvestasi di Lyft, perusahaan yang merencanakan sepeda dan skuter terbang, serta mobil terbang Uber.

Di awal tahun ini, Gradient menyuntikkan dana ke Scotty Labs, pembuat platform untuk mobil tanpa sopir yang dikendalikan dari jauh.

Selain Lime, Alphabet juga berinvestasi langsung di startup transportasi online Indonesia GoJek dan perusahaan roket milik Elon Musk SpaceX.

Cara paling nyata yang Alphabet lakukan untuk meninggalkan jejaknya di dunia transportasi adalah melalui Google Maps.

Lebih dari 55% pengguna ponsel pintar (smartphone) di Amerika Serikat (AS) menggunakan Maps, menurut comScore, dan aplikasi itu memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia yang mengandalkannya sebagai penunjuk arah berjalan kaki, mengendarai kendaraan atau naik transportasi umum.

Saat ini Google memperbolehkan Uber dan Lyft mengiklankan ongkos mereka lewat Maps. Tidak sulit juga membayangkan aplikasi itu membuka diri untuk permintaan sepeda, skuter dan, pada akhirnya, mobil tanpa sopir.

"Saya akan terkejut jika Alphabet tidak agresif mengejar penawaran platform transportasi yang menggabungkan berbagai moda transportasi dengan Google Maps sebagai pusatnya," kata Ramsey.

Sementara itu, Google juga menjalankan produk peta lain bernama Waze, perusahaan yang diakusisi dengan nilai sekitar US$1 miliar (Rp 14,3 triliun) pada tahun 2013. Satu perbedaan besar antara Maps dan Waze adalah aplikasi yang kedua membiarkan pengguna menambahkan informasi tentang proyek pembangunan, polisi atau kemacetan. 

Ada juga Android Automotive yang menanamkan langsung sistem operasi dan aplikasi Google ke mobil, serta sudah menandatangani perjanjian kemitraan dengan Volvo dan Audi.

Upaya Google untuk memetakan data juga membantunya menjadi salah satu pemimpin di bidang mobil tanpa sopir, sehingga kita pun akan melihat lagi investasi besar Google di sektor transportasi:

Pertaruhan lain

Waymo, unit bisnis kendaraan tanpa sopir Alphabet, adalah satu dari sejumlah anak perusahaan yang diprediksi menjadi kuat oleh para analis dan investor.

Waymo berencana untuk meluncurkan layanan taksi tanpa sopir di Arizona sebelum akhir tahun ini, dan upaya itu dipandang sebagai awal kepemimpinan.

Pertaruhan lainnya adalah Sidewalk Labs yang juga memikirkan masa depan transportasi perkotaan. Tujuan keseluruhan perusahaan itu adalah mengubah kota-kota melalui teknologi, termasuk platform mobilitas terpusat bernama Coord yang dikembangkan Sidewalk.

Para pendirinya juga punya proyek sendiri

Karena semua yang sudah ada nampaknya belum cukup, pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin masing-masing juga melakukan investasi pribadi di transportasi masa depan.

Perusahaan Page Kitty Hawk menciptakan mobil terbang yang nampak seperti persilangan antara pesawat terbang air dan pesawat nirawak (drone), sementara Brine dikabarkan membangun kapal udara berteknologi tinggi.



Next Page
Google Maps
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular