Perkembangan Teknologi

Banyak yang Bingung, Google Tutup Merek Doubleclick & Adwords

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 June 2018 15:05
Perusahaan akan mempertahankan merek AdSense dan AdMob untuk teknologi penjualan iklan yang ditujukan untuk situs web kecil dan pengembang aplikasi seluler.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
New York, CNBC Indonesia - Google Inc pada hari Rabu (27/6/2018) mengumumkan rebranding terbesar dari perangkat lunak periklanannya, menghentikan merek DoubleClick dan AdWords untuk merampingkan titik masuk bagi pengiklan dan penjual iklan.
 
Eksekutif Google mengatakan biayanya tidak berubah dan tidak ada layanan yang bergabung. Perusahaan akan mempertahankan merek AdSense dan AdMob untuk teknologi penjualan iklan yang ditujukan untuk situs web kecil dan pengembang aplikasi seluler.
 
Tetapi alat dasarnya yang digunakan untuk membeli iklan, akan diberi nama Google Ads, dengan akses ke inventaris di pencarian Google, layanan video YouTube-nya, toko aplikasi Google Play, dan 3 juta properti mitranya. Sistem antarmuka standar untuk Google Ads akan disederhanakan dengan otomatisasi yang menghidupkan desain iklan dan memutuskan di mana mereka harus menjalankannya.
 
Dilansir dari Reuters, perangkat lunak canggih untuk pembeli iklan akan disebut Platform Pemasaran Google (Google Marketing Pltform). Google Ads Manager akan menjadi alat pelengkap untuk penjual besar.
 
Brian Wieser, analis keuangan senior yang mengikuti perusahaan periklanan untuk Pivotal Research, mengatakan layanan Google menghasilkan 'banyak kebingungan' di antara orang-orang yang tidak mendalami industri.
 
"Ini tidak membantu Google ... membuat kami menebak ukuran dan lintasan relatif dari bisnis penting yang strategis," katanya.
 
Sridhar Ramaswamy, wakil presiden senior Google untuk iklan, pada hari Selasa mengatakan kepada wartawan bahwa pengiklan kebingungan ketika diberi tahu bahwa mereka harus menuju ke Google AdWords untuk membeli iklan di YouTube. Iklan Google harus berfungsi sebagai 'pintu depan' yang menyeluruh, katanya.
 
AdWords diluncurkan pada tahun 2000 untuk menempatkan iklan teks dalam pencarian. Google mengakuisisi perusahaan perangkat lunak periklanan DoubleClick pada tahun 2008.
 
Namun, peningkatan privasi dan kekhawatiran monopoli dalam setahun terakhir telah mengarahkan kritik Google di bidang akademis dan kebijakan publik untuk meminta regulator antitrust untuk memisahkan bisnis periklanan Google, yang memiliki tumpuan kuat pada hampir setiap tautan rantai pasokan industri.
 
Ramaswamy mengatakan, tiga layanan yang berganti nama itu berfokus pada kelompok pengguna yang berbeda dan bahwa klien selalu memiliki opsi untuk mengintegrasikan alat non-Google dengan layanan tersebut.





(roy) Next Article Google Dipaksa Pecah Bisnis Iklan Digital, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular