
Perkembangan Teknologi
Alibaba Kembangkan Robot Logistik Tanpa Awak
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
01 June 2018 15:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan layanan digital raksasa Alibaba mengumumkan beberapa inovasi teknologi salah satunya dengan memamerkan robot tanpa awak untuk memudahkan pengiriman logistik di masa depan.
Robot yang disebut G Plus tersebut mampu bergerak dengan kecepatan 9 mil per jam (mph) dan saat ini sedang diuji coba di kantor pusat Alibaba di Hangzhou, China.
Dilansir dari theverge, selain dapat mengirimkan logistik/ barang yang dibeli secara online, robot tersebut juga memiliki loker penyimpanan dengan teknologi pengenalan wajah yang dapat menjaga barang berupa makanan tetap hangat.
Selan itu, G Plus juga dapat membawa beberapa paket barang dengan ukuran yang berbeda-beda dan mampu melakukan perjalanan pengiriman dengan jarak jauh. Dalam kotak pemuatan barang, G Plus dapat mengubah ukuran pemuatan tergantung pada paket yang harus dikirimkan termasuk dalam mengirimkan makanan segar.
Dengan memiliki sistem navigasi built-in yang bergantung pada LIDAR yang dapat menciptakan peta tiga dimensi (3 D), G Plus mampu mengurangi kecepatan pengirimannya menjadi 6,2 mph jika merasa berada di dekat keramaian dan mobil yang mendekatinya.
Jika telah sampai ke lokasi pengiriman, G Plus secara otomatis mendepositkan paket barang atau meminta pelanggan berjalan ke arahnya serta memasukkan kode pin dan mengambil pengiriman yang diantar.
Alibaba memperkirakan bahwa G Plus akan mulai di produksi secara komersial pada akhir tahun ini.
Selain robot pengiriman dan robot gudang, Alibaba juga merilis kotak Cainiao yang dapat ditaruh di luar pintu apartemen pelanggan. Kotak yang berbentuk loker penyimpanan tersebut dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah (facial recognition) yang akan membukakan kunci untuk orang dan pelanggan pengiriman.
Pelanggan juga dapat mengontrol suhu loker lewat remote control menggunakan smart locker lewat aplikasi telepon pintar (smartphone) sehingga pengiriman makanan yang ditaruh di kotak tersebut tetap hangat ataupun dingin.
Alibaba merilis kotak tersebut menyusul kemudahan para pelanggan yang menerima pengiriman dapat memperoleh barangnya secara mudah dan aman. Namun, sejauh ini kotak Cainiao tersebut masih berupa konsep dan belum direncanakan untuk diproduksi secara komersial.
(prm) Next Article Laba Bersih Raksasa E-Commerce Alibaba Naik 35%, Tembus 50 T
Robot yang disebut G Plus tersebut mampu bergerak dengan kecepatan 9 mil per jam (mph) dan saat ini sedang diuji coba di kantor pusat Alibaba di Hangzhou, China.
Dilansir dari theverge, selain dapat mengirimkan logistik/ barang yang dibeli secara online, robot tersebut juga memiliki loker penyimpanan dengan teknologi pengenalan wajah yang dapat menjaga barang berupa makanan tetap hangat.
Dengan memiliki sistem navigasi built-in yang bergantung pada LIDAR yang dapat menciptakan peta tiga dimensi (3 D), G Plus mampu mengurangi kecepatan pengirimannya menjadi 6,2 mph jika merasa berada di dekat keramaian dan mobil yang mendekatinya.
Jika telah sampai ke lokasi pengiriman, G Plus secara otomatis mendepositkan paket barang atau meminta pelanggan berjalan ke arahnya serta memasukkan kode pin dan mengambil pengiriman yang diantar.
Alibaba memperkirakan bahwa G Plus akan mulai di produksi secara komersial pada akhir tahun ini.
Selain robot pengiriman dan robot gudang, Alibaba juga merilis kotak Cainiao yang dapat ditaruh di luar pintu apartemen pelanggan. Kotak yang berbentuk loker penyimpanan tersebut dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah (facial recognition) yang akan membukakan kunci untuk orang dan pelanggan pengiriman.
Pelanggan juga dapat mengontrol suhu loker lewat remote control menggunakan smart locker lewat aplikasi telepon pintar (smartphone) sehingga pengiriman makanan yang ditaruh di kotak tersebut tetap hangat ataupun dingin.
Alibaba merilis kotak tersebut menyusul kemudahan para pelanggan yang menerima pengiriman dapat memperoleh barangnya secara mudah dan aman. Namun, sejauh ini kotak Cainiao tersebut masih berupa konsep dan belum direncanakan untuk diproduksi secara komersial.
(prm) Next Article Laba Bersih Raksasa E-Commerce Alibaba Naik 35%, Tembus 50 T
Most Popular