
Robot Rp 351 Juta Ini Akan Geser Posisi Barista Starbucks

Jakarta, CNBC Indonesia - Revolusi robot telah hadir, setidaknya untuk asupan kafein Anda di pagi hari. Cafe X Technologies adalah barista otomatis baru seharga US$25.000 (Rp 351 juta) yang didesain oleh tim berprestasi, Ammunition Group.
Pembuat kopi bergaya Jetsons ini bisa menghasilkan 120 cangkir kopi per jam dengan spesifikasi yang akan memuaskan para pemanggang biji kopi yang perfeksionis (serta rekan-rekannya) seperti Intelligentsia, Ritual, dan Equator.
Unit robot ini pada dasarnya adalah sebuah kafe yang berfungsi sepenuhnya dengan satu lengan animatronik berporos enam. Para pelanggan dapat melakukan pemesanan dari kios layar sentuh atau aplikasi Café X, kemudian menerima pesan ketika minum sudah siap setelah dipersiapkan selama sekitar satu menit, tulis CNBC International.
Layaknya café pada umumnya, Anda bisa memilih berbagai jenis minuman: latte, single-origin espresso, matcha latte, cortado, dan lain-lain. Tersedia juga berbagai jenis busa susu, termasuk susu oat Swedia organik. Bahkan gerakan robot ini juga dibentuk untuk memberikan pengalaman menyeruput kopi seperti di kedai kopi sebenarnya. Saat menyajikan setiap cangkir kopi kepada pelanggan, mesin juga menampilkan gerakan "ta-da!".
"Kami tahu sebuah robot bisa membuat secangkir kopi yang istimewa, tetapi kami juga ingin [robot] itu tampil hangat dan ramah," kata si penemu Henry Hu, 24 tahun, yang membayangkan ide itu ketika masih mengenyam pendidikan tahun kedua di Babson College setelah terlalu lama terjebak di dalam antrean kedai kopi di bandara.
"Bagi saya para barista itu seperti buruh pabrik," katanya. "Mereka memindah-mindah cangkir dan memencet tombol, yang membuat saya berpikir, 'Sepertinya kita bisa membuat sebuah produk yang mengotomatisasi tugas membosankan ini dengan lebih efisien'."
Mendesain robot ramah pelanggan
Dengan bantuan dana sebesar US$100.000 dari Theil Fellowship, Hu dan dua orang temannya membangun prototipe dari kedai itu dari selembar logam dengan tangan di sebuah garasi di San Mateo, California.
Setelah memperoleh pendanaan seri A (seed funding) senilai US$5 juta dari sejumlah investor, seperti Khosla Ventures, Social Capital, Launch, dan Felicis Ventures, proyek itu dibawa ke Ammunition yang merupakan perusahaan desain kenamaan. Sebelumnya, Ammunition pernah mengerjakan pendaftaran pusat layanan Square dan tampilan "Glowstache" di Lyft.
Kemudian, konsep Hu dan timnya menarik semakin banyak investor, termasuk Thiel Foundation dan Jason Calacanis, seorang investor awal di Uber. Sampai saat ini total pendanaan yang mereka terima mencapai US$7 juta.
![]() |
"Kami tidak mencoba untuk menggantikan posisi barista ataupun hubungan yang mereka miliki dengan pelanggan," kata Victoria Slaker, Vice President of Product Design Ammunition, yang mengawasi pengembangan robot ini.
"Namun, kami melihat sebuah peluang untuk membuat sesuatu yang lebih indah dan menarik ketimbang mesin penjual otomatis biasa yang juga bisa menyajikan secangkir kopi."
Dari sudut pandang desain, "niatnya adalah untuk membuat robot yang nampak keren tapi tidak cupu," kata Slaker. Maka dari itu, perangkat ini tidak memiliki "mata yang lebar, wajah ataupun kumis yang ironis, meskipun itu sangat menarik untuk dilakukan".
Café X diluncurkan tahun lalu di AMC Metreon dan 578 Market Street di San Francisco, dan model generasi kedua ditampilkan pada bulan Februari di tengah-tengah wilayah bisnis San Francisco, tepatnya One Bush Plaza.
Seseorang mengisi ulang biji kopi dan susu, serta membersihkan unit itu setidaknya sekali sehari. Seorang spesialis produk juga ada di lokasi untuk mengajari pelanggan dan menawarkan mereka untuk mencicipi kopi. Umumnya robot ini akan memenuhi sekitar 300 dan 400 pesanan per hari. Harganya masih murah karena masih dalam masa percobaan. Secangkir kopi Americano biasa dijual US$3 dan tidak perlu memberikan tip.
"Pemikiran tentang manusia membuat kopi selama 10 jam per hari di tahun 2018 sama gilanya dengan petugas tol yang duduk di dalam loket," kata Jason Calacanis. "Hal itu juga menyiksa pelanggan. Para barisa menerima pesanan yang salah, kualitas minuman sangat tidak konsisten dan kedai kopi tidak mencatat setiap pesanan yang sudah dilakukan. Namun, Anda bisa melakukan semua itu dengan robot ini."
Meskipun begitu, para penggemar setia Starbucks tidak setuju. Mereka lebih menyukai pesona barista lokal ketika meracik minumannya.
Starbucks, kedai kopi terbesar di dunia yang tersebar di lebih dari 20.000 lokasi, tidak punya rencana resmi untuk menambahkan robot walaupun perusahaan itu memiliki aplikasi ponsel yang memungkinkan Anda memesan Frappuccino di jalan, melacak riwayat pembelian, serta mengidentifikasi dan menyimpan lagu yang diputar di lokasi Starbucks lokal Anda.
Prospek masa depan
Dengan tingginya permintaan dan faktor keingintahuan yang lebih tinggi, Café X fokus dalam mengukur kemampuan produksi masal di tahun 2018 dan akan diluncurkan di beberapa lokasi tambahan tahun 2019.
Robot ini adalah bagian dari berkembangnya robot di dunia makanan dan minuman. Panera menguji coba kios layanan mandiri untuk meningkatkan efisiensi, dan perusahaan robot pizza Zume telah memperoleh pendanaan $48 juta dengan rencana melayani pengiriman Bay Area di akhir tahun ini.
Belum lagi kemunculan usaha-usaha seperti Café X. Bahkan dengan minat dari mitra jaringan bisnis dan lokasi perusahaan, rantai pasokan untuk model baru lambat.
Hu mengatakan perusahaan itu kemungkinan hanya akan memproduksi 15 unit baru tahun ini. Masih belum jelas juga apakah perusahaan bisa bergerak melampaui tahap baru untuk menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para konsumen. Apalagi ada satu faktor penghambat lainnya, yaitu perangkat ini belum bisa menciptakan latte art yang bagus.
Persepsi masyarakat bisa jadi adalah fokus terbesar. Calacanis mengakui, "Dengan robotik, ada cara benar dan salah untuk melakukannya. Jika Anda tidak hati-hati dari sudut pandang pengalaman dan desain, semua bisa jadi menyeramkan".
Namun, Hu tidak khawatir.
"Saya tidak melihat revolusi robot sebagai sebuah masalah," katanya. "Idenya juga bukan untuk menakut-nakuti atau merugikan Anda. Intinya adalah untuk menyajikan kopi anda secepat dan selezat mungkin."
(prm) Next Article Lawan Corona, Dua Universitas RI Buat Robot Pembantu Perawat