
Startup
Pasca Insiden Pembunuhan, Didi Chuxing Tingkatkan Keamanan
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 May 2018 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan transportasi online China, Didi Chuxing telah mengeluarkan langkah-langkah keamanan baru untuk salah satu layanan carpooling-nya setelah insiden pembunuhan seorang penumpangnya.
Pada hari Rabu, Didi Chuxing mengatakan akan menyembunyikan data pribadi dan foto profil penumpang dan pengemudi pada 'Didi Hitch', layanan menumpang kendaraan yang memungkinkan penumpang menuju ke arah yang sama dengan pengemudi dan dengan biaya perjalanan yang lebih murah. Didi Hitch adalah salah satu dari 13 layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Pada awal bulan ini terjadi pembunuhan seorang pramugari perempuan berusia 21 tahun di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, China, yang memaksa start-up tersebut merombak layanannya karena meningkatnya kekhawatiran atas keselamatan penumpang.
Menurut Didi, pria yang mengendarai kendaraan itu tidak terdeteksi oleh aplikasi pengenalan wajah modus malam karena mekanisme keamanan malamnya rusak. Pada hari Rabu, perusahaan mengatakan akan mewajibkan penggunaan pengenal wajah bagi pengemudi untuk setiap perjalanan dengan Didi Hitch, untuk mencegah penggunaan aplikasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Didi meminta maaf setelah kematian wanita itu, yang hanya diberitahukan sebagai 'Ny. Li', dan mengatakan perusahaan bertanggung jawab atas insiden itu. Layanan menumpang kendaraan tersebut telah ditangguhkan sementara di seluruh China sejak 12 Mei.
Didi mengatakan ke depannya akan meningkatkan keamanan aplikasi dengan menyediakan tes pengenalan wajah untuk pengemudi setiap harinya, dan juga menyediakan tombol bantuan darurat yang didesain ulang, yang dapat membagikan informasi perjalanan dengan kontak darurat pengguna. Perusahaan mengatakan langkah-langkah itu akan dilaksanakan pada 31 Mei.
Dilansir dari CNBC international, Didi adalah perusahaan kendaraan online terbesar di China, dengan 450 juta pengguna. Perusahaan membeli bisnis Uber di China pada tahun 2016 dan tahun ini melakukan ekspansi langsung pertamanya ke luar negeri, yaitu ke Meksiko.
(roy) Next Article Uber dan Lyft Bersaing Ketat Kuasai Semua Moda Transportasi
Pada hari Rabu, Didi Chuxing mengatakan akan menyembunyikan data pribadi dan foto profil penumpang dan pengemudi pada 'Didi Hitch', layanan menumpang kendaraan yang memungkinkan penumpang menuju ke arah yang sama dengan pengemudi dan dengan biaya perjalanan yang lebih murah. Didi Hitch adalah salah satu dari 13 layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut Didi, pria yang mengendarai kendaraan itu tidak terdeteksi oleh aplikasi pengenalan wajah modus malam karena mekanisme keamanan malamnya rusak. Pada hari Rabu, perusahaan mengatakan akan mewajibkan penggunaan pengenal wajah bagi pengemudi untuk setiap perjalanan dengan Didi Hitch, untuk mencegah penggunaan aplikasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Didi meminta maaf setelah kematian wanita itu, yang hanya diberitahukan sebagai 'Ny. Li', dan mengatakan perusahaan bertanggung jawab atas insiden itu. Layanan menumpang kendaraan tersebut telah ditangguhkan sementara di seluruh China sejak 12 Mei.
Didi mengatakan ke depannya akan meningkatkan keamanan aplikasi dengan menyediakan tes pengenalan wajah untuk pengemudi setiap harinya, dan juga menyediakan tombol bantuan darurat yang didesain ulang, yang dapat membagikan informasi perjalanan dengan kontak darurat pengguna. Perusahaan mengatakan langkah-langkah itu akan dilaksanakan pada 31 Mei.
Dilansir dari CNBC international, Didi adalah perusahaan kendaraan online terbesar di China, dengan 450 juta pengguna. Perusahaan membeli bisnis Uber di China pada tahun 2016 dan tahun ini melakukan ekspansi langsung pertamanya ke luar negeri, yaitu ke Meksiko.
(roy) Next Article Uber dan Lyft Bersaing Ketat Kuasai Semua Moda Transportasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular