Startup

Kembali Tantang Uber, Didi Chuxing Ekspansi ke Australia

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 June 2018 10:37
Perusahaan transportasi online asal China ini menggelar ekspansi ke luar China tahun ini. Mereka sudah masuk ke pasar Mexico dan Jepang.
Foto: REUTERS/Carlos Jasso
Jakarta, CNBC Indonesia - Didi Chuxing, perusahaan transportasi berkonsep ride-hailing terbesar di Tiongkok, sedang menuju wilayah Down Under (Australia dan Selandia Baru) dalam rangka meningkatkan tantangan globalnya ke Uber.
 
Tak tanggung, pada Jumat (15/6) Didi mengumumkan mereka akan memperkenalkan layanannya di Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, pada akhir bulan ini.

Penetrasi Didi ke Australia datang kurang dari dua bulan setelah diluncurkan di Meksiko, pasar inti lain untuk Uber. Perusahaan tersebut mampu memasuki pasar Brasil dengan membeli operator lokal 99 pada Januari lalu. Kemudian, pada Februari, mereka mengumumkan rencana untuk ekspansi di Jepang melalui kerja samanya dengan perusahaan teknologi Jepang SoftBank.
 
Didi terkenal karena 'mengantarkan' Uber keluar dari Negeri Tirai Bambu tersebut setelah pertempuran yang cukup menguras pundi-pundi kekayaan perusahaan. Memang, Didi ini tidak banyak dikenal di luar Tiongkok, tetapi telah secara agresif menancapkan taringnya ke pasar internasional tahun ini.
 
Seperti dilansir dari CNN, Didi menyampaikan dalam sebuah pernyataan Jumat (15/6), perusahaan itu akan terus 'memupuk pasar' di Amerika Latin, Australia dan Jepang di tahun ini.
 
Uber, sementara itu, telah menarik diri dari beberapa pasar internasional. Pada Maret lalu, mereka menjual operasinya di delapan negara Asia Tenggara ke Grab Inc yang berbasis di Singapura. Pada saat itu, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, "Kemunduran ini menempatkan kami dalam posisi untuk bersaing dengan fokus dan bobot nyata di pasar inti tempat kami beroperasi."
 
Negeri Kanguru pun merupakan salah satu pasar inti perusahaan transportasi asal San Fransisco, Amerika Serikat (AS) tersebut. Uber diluncurkan di sana pada 2012, bertempur dengan regulator dan perusahaan taksi untuk mengembangkan operasi. Ia memenangkan persetujuan peraturan pada tahun 2015 dan saat ini beroperasi di sekitar 20 kota di seluruh negeri. Bersamaan dengan ride-hailing, perusahaan juga menawarkan taksi, pengiriman makanan, dan layanan berbagi sepeda di Australia.
 
Uber juga sudah menghadapi penantang lain di Australia, yakni Ola Cabs India diluncurkan di Sydney, Perth dan Melbourne awal tahun ini, dan baru-baru ini diperluas ke Brisbane, Gold Coast dan Canberra. Taxify dari Estonia memasuki negara itu akhir tahun lalu, dan menawarkan layanan di Sydney dan Melbourne.





(roy/roy) Next Article Sopir Bunuh Penumpang, Uber China Tangguhkan Layanan 'Nebeng'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular