Startup

Bisnis Game Booming, Laba Tencent Kuartal I-2018 Naik 61%

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 May 2018 11:27
Bisnis Game Booming, Laba Tencent Kuartal I-2018 Naik 61%
Foto: REUTERS/ Kim Kyung-Hoon
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari Rabu Tencent melaporkan laba kuartal I-2018 yang mengalahkan ekspektasi pasar, didorong oleh bisnis game yang sedang booming.

Saham perusahaan publik paling berharga kedua di Asia itu sedang berada di bawah tekanan yang berdampak pada kinerja laba, dimana investor takut margin akan berpotensi lebih rendah dan meningkatkan biaya.

Namun raksasa teknologi China itu menghilangkan ketakutan tersebut dengan cara berikut:
  • Pendapatan mencapai 73,53 miliar yuan (US$11,5 miliar atau setara Rp 161 triliun), lebih tinggi dibandingkan perkiraan Thomson Reuters yang sebesar 71,04 miliar yuan. Pendapatan naik 48% (YoY).
  • Laba bersih mencapai 23,29 miliar yuan versus perkiraan yang sebesar 17,5 miliar yuan. Kenaikan 61% (YoY).
  • Marjin operasi naik menjadi 42% dari 39% pada kuartal pertama tahun lalu.
Dilansir dari CNBC International, Tencent memiliki beberapa jenis bisnis yang berbeda, termasuk iklan dan game, dan merupakan pemilik aplikasi perpesanan terbesar China, WeChat.

Bisnis game meningkatkan pendapatan Tencent di kuartal I-2018. Pendapatan game smartphone sendiri naik 68% (YoY) menjadi 21,7 miliar yuan berkat beberapa game ternamanya, seperti 'Honor of Kings'. Tencent mengatakan memperoleh pertumbuhan 'dua digit' jumlah pengguna aktif harian game.

Pendapatan game PC (Personal Computer) tetap sama dengan tahun lalu. Namun, analis mengatakan ada faktor penyebab terjadinya hal tersebut yang tidak bisa dibandingkan begitu saja dengan penyebab stagnannya pendapatan pada kuartal I-2017. Secara keseluruhan bisnis game dalam kondisi baik.

"Yang paling penting adalah efek halo yang terjadi dalam game," kata Neil Campling, wakil ketua kelompok tematik global di Mirabaud Securities, kepada CNBC melalui telepon pada hari Rabu (16/5/2018).

Pesatnya bisnis game online didorong oleh dua game hits besar. Game pertama disebut PlayerUnknown's Battlegrounds atau PUBG, yang merupakan game online multiplayer masif. Tencent memiliki hak untuk meluncurkan game tersebut di China, tetapi perusahaan mengatakan game itu "belum dimonetisasi," menyoroti potensi masa depan game tersebut.

Fortnite adalah game kedua yang menyebabkan naiknya laba kuartalan Tencent. Ini adalah game bertema turnamen yang populer di e-sports, yang merupakan video game kompetitif. Fortnite dikembangkan oleh Epic Games, perusahaan dimana Tencent memiliki saham yang cukup besar didalamnya.

Game ini telah menjadi viral dan memiliki lebih dari 40 juta pengguna aktif setiap bulannya di PC dan konsol. Game ini juga tersedia untuk ponsel. Namun, baru akan diluncurkan di China dalam beberapa bulan ke depan.

"Apa yang Anda lihat sebagai efek Fortnite adalah banyak gamers baru yang dibawa ke arena e-game," kata Campling.

Saham Tencent telah berada di bawah tekanan dan turun sekitar 17% dari rekor tertinggi yang diperoleh pada bulan Januari. Penghasilan yang dilaporkan pada kuartal keempat 2017 mengecewakan investor dan kekhawatiran mengenai peningkatan belanja yang di percaya dapat menekan margin semakin menghantui investor.

Pada kuartal keempat 2017, marjin operasinya benar-benar turun. Namun dalam tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret, Tencent berhasil meningkatkan marjin operasinya sebesar 8% dari kuartal sebelumnya. Selain itu perusahaan melaporkan bahwa belanja modal pada kuartal itu naik 200% menjadi 6,3 miliar yuan.

Pertumbuhan Streaming Video dan Iklan

Hal lain yang menyebabkan naiknya pendapatan Tencent diantaranya adalah layanan berlangganan videonya, yang mirip dengan Netflix. Raksasa China itu mengatakan penayangan video ponsel hariannya naik lebih dari 60% YoY pada kuartal pertama. Total pendapatan video 75% lebih tinggi. Investasi perusahaan dalam konten asli membantu menaikkan langganan video berbayar hingga 85% dalam setahun.

Pendapatan iklan online-nya naik 55% YoY, dibantu oleh iklan video.

Tencent juga menjalankan dua layanan perpesanan. Salah satunya adalah instant messenger yang dikenal sebagai QQ dan aplikasi WeChat, yang mirip dengan WhatsApp tetapi dengan layanan pembayaran, permainan dan layanan lain yang terintegrasi.

Untuk pertama kalinya, pengguna aktif bulanan WeChat melewati 1 miliar pengguna.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular