Pony Ma: Dari di Gaji Rp 2,4 Juta Hingga Jadi Bos Tencent

Entrepreneur - Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 May 2018 18:44
Sebelum mendirikan Tencent, Pony Ma bekerja sebagai pengembang software untuk pager dengan gaji Rp 2,4 juta per bulan. Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan data Forbes World's Billionaires List, menobatkan Ma Huateng (Pony Ma) sebagai orang terkaya di China. Selain itu, pada Kamis (10/5/2018) Pony Ma juga dinobatkan sebagai sebagai World's 10 Most Powerful CEO oleh Forbes pada 2018.

Sebagai CEO dan Chairman Tencent, salah satu perusahaan internet terbesar kedua di dunia, Pony Ma adalah salah satu dari 15 orang paling kaya di dunia. Gelar tersebut sangat beralasan mengingat seperdelapan populasi dunia menggunakan aplikasi sosial media Tencent dan WeChat yang saat ini menjadi pesaing Facebook.

Kekayaan bersih Pony Ma dilaporkan tumbuh menjadi US$ 47 miliar pada Maret 2018 atau naik dari kekayaan nya pada akhir Desember 2017 sebesar US$ 25 miliar. Meskipun kekayaan bersih Pony Ma sempat turun menjadi US$ 45 miliar pada Kamis kemarin, namun dirinya tetap menjadi orang terkaya di China, ujar Forbes.

Karirnya dimulai ketika Pony Ma yang besar di China Selatan tersebut lulus dari Universitas Shenzen dengan gelar di bidang ilmu komputer pada 1933, ketika dirinya mendapatkan pekerjaan sebagai pengembang perangkat lunak (software) untuk pager. Sedangkan ayah Ma dulunya merupakan seorang manajer di pelabuhan milik pemerintah tersebut.

Pada era tersebut, di China presentase 1 komputer sebanding dengan 100 orang penduduknya. Namun, Ma tetap bertahan di Shenzen dengan gaji US$ 176/bulan (Rp 2,46 juta) dengan pekerjaan tersebut, hingga akhirnya dirinya berada di garis depan saat booming nya teknologi di China pada 1990-an.

Saat Ma berumur 27 tahun, dirinya bersama dengan empat teman semasa kuliah mendirikan Tencent, dengan menciptakan layanan AOL Instant Messenger-like service yang disebut QQ. Layanan tersebut menghubungkan desktop komputer dengan telepon seluler dan dengan cepat menjadi platform layanan pesan instan terbesar di China.

Pada 2001, Tencent telah mengumpulkan lebih dari US$ 32 juta dana investasi dan tercatat di Bursa Hongkong. Kemudian pada 2011, Tencent memulai debutnya dengan meluncurkan WeChat sebagai entitas terpisah dari layanan QQ.

Kejayaan WeChat juga terjadi setelah pemerintah China melarang penggunaan Facebook bersama layanan miliknya WhatsApp. Sehingga WeChat semakin unggul dengan mencatatkan sekitar satu miliar pengguna aktif setiap bulannya, yang dapat memberikan layanan pesan, telepon, games, pengiriman uang, hingga online dating.


Hingga pada Februari 2018, Tencent tercatat menghasilkan US$ 126 juta hanya melalui transaksi dalam aplikasinya. Tencent juga memiliki 5% saham di Tesla, 10% saham di Snap, dan dilaporkan sedang membuat perjanjian untuk membeli 10% saham Spotify.

Saat ini, perusahaan e-commerce raksasa Alibaba menjadi pesaing utama Tencent, dimana keduanya sedang berkompetisi untuk mendominasi pasar mobile payment China melalui layanan Ten Pay dan Alipay.


Artikel Selanjutnya

Jeff Bezos dan Amazon: Dari Buku hingga Luar Angkasa


(roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading