
Perkembangan Teknologi
Elon Musk Bocorkan Uji Coba Kereta Ultra Cepat Hyperloop
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 April 2018 18:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliuner dan pemilik perusahaan teknologi raksasa, Elon Musk, memberi sedikit bocoran mengenai uji coba pod transportasi Hyperloop yang akan digelar dalam waktu dekat.
Rencana uji coba tersebut diberitakan melalui website perusahaan mobil elektriknya, Tesla dan juga di website perusahaan pesawat luar angkasanya, SpaceX.
Dilansir dari CNBC International, Selasa (10/4/2018), uji coba Hyperloop diperkirakan akan menghasilkan transportasi pod berkecepatan sangat tinggi yang berjalan melalui tabung udara (vacuum tubes).
Musk menyatakan uji coba yang akan segera dilakukan tersebut menargetkan kecepatan pod mencapai setengah kecepatan suara, dan dapat berhenti, dalam jarak sekitar 1,2 kilometer atau sekitar tiga perempat mil.
Kecepatan suara adalah perhitungan yang rumit yang didasarkan pada beberapa faktor. Namun, melalui sebuah postingan Instagram pada bulan Agustus, diberitakan bahwa pod Hyperloop SpaceX/Tesla berhasil mencapai kecepatan sampai 355 kilometer per jam (220 mil per jam).
Musk mengatakan sedikit pembaharuan yang dilakukan bisa membuat kecepatan pod mencapai setengah kecepatan suara, yang diperkirakan sekitar 500 km per jam (sekitar 311 mil per jam).
Uji coba dalam kecepetan itu bakal memaksa sistem melampaui limitnya dan dapat berisiko menyebabkan hancurnya pod Hyperloop menjadi berkeping-keping.
Musk tersebut pertama kali mencetuskan ide membangun transportasi Hyperloop pada tahun 2013. Ia menyebut Hyperloop sebagai sebuah metode alternatif untuk memudahkan perjalanan antar kota yang jaraknya terlalu jauh, namun tidak efisien jika ditempuh dengan menggunakan transportasi udara.
"Hyperloop (atau istilah apapun yang bisa digunakan), menurut saya, adalah solusi yang tepat untuk kasus spesifik dari dua kota dengan lalu lintas padat yang jaraknya kurang dari sekitar 1.500 km atau 900 mil. Dalam kecepatan setara kecepatan suara tersebut, saya menduga perjalanan udara supersonik pada akhirnya akan menjadi lebih cepat dan lebih murah," ujar Musk di akun Twitter.
"Namun, untuk menempuh perjalanan dengan jarak ratusan mil jauhnya, mengendarai pesawat supersonic sepertinya tidak ada gunanya, karena anda akan menghabiskan hampir semua waktu Anda dengan perlahan-lahan naik dan turun, serta memiliki sangat sedikit waktu pada kecepatan jelajah."
Musk telah dua kali menjadi pembawa acara dalam kompetisi Hyperloop yang mempertandingkan beberapa kelompok pelajar dari seluruh dunia dalam membangun pod.
Dalam kompetisi terakhir, yang diadakan di kantor pusat SpaceX di Hawthorne, California pada bulan Agustus, sebuah tim dengan nama WARR Hyperloop yang terdiri dari 30 pelajar Technical University of Munich dari Jerman memenangkan perlombaan karena berhasil membangun sebuah pod dengan kecepatan mencapai 200 mil per jamnya.
(ara/ara) Next Article Kereta Ultra Cepat Akan Beroperasi di Abu Dhabi Pada 2020
Rencana uji coba tersebut diberitakan melalui website perusahaan mobil elektriknya, Tesla dan juga di website perusahaan pesawat luar angkasanya, SpaceX.
Dilansir dari CNBC International, Selasa (10/4/2018), uji coba Hyperloop diperkirakan akan menghasilkan transportasi pod berkecepatan sangat tinggi yang berjalan melalui tabung udara (vacuum tubes).
Kecepatan suara adalah perhitungan yang rumit yang didasarkan pada beberapa faktor. Namun, melalui sebuah postingan Instagram pada bulan Agustus, diberitakan bahwa pod Hyperloop SpaceX/Tesla berhasil mencapai kecepatan sampai 355 kilometer per jam (220 mil per jam).
Musk mengatakan sedikit pembaharuan yang dilakukan bisa membuat kecepatan pod mencapai setengah kecepatan suara, yang diperkirakan sekitar 500 km per jam (sekitar 311 mil per jam).
Uji coba dalam kecepetan itu bakal memaksa sistem melampaui limitnya dan dapat berisiko menyebabkan hancurnya pod Hyperloop menjadi berkeping-keping.
Musk tersebut pertama kali mencetuskan ide membangun transportasi Hyperloop pada tahun 2013. Ia menyebut Hyperloop sebagai sebuah metode alternatif untuk memudahkan perjalanan antar kota yang jaraknya terlalu jauh, namun tidak efisien jika ditempuh dengan menggunakan transportasi udara.
"Hyperloop (atau istilah apapun yang bisa digunakan), menurut saya, adalah solusi yang tepat untuk kasus spesifik dari dua kota dengan lalu lintas padat yang jaraknya kurang dari sekitar 1.500 km atau 900 mil. Dalam kecepatan setara kecepatan suara tersebut, saya menduga perjalanan udara supersonik pada akhirnya akan menjadi lebih cepat dan lebih murah," ujar Musk di akun Twitter.
"Namun, untuk menempuh perjalanan dengan jarak ratusan mil jauhnya, mengendarai pesawat supersonic sepertinya tidak ada gunanya, karena anda akan menghabiskan hampir semua waktu Anda dengan perlahan-lahan naik dan turun, serta memiliki sangat sedikit waktu pada kecepatan jelajah."
Musk telah dua kali menjadi pembawa acara dalam kompetisi Hyperloop yang mempertandingkan beberapa kelompok pelajar dari seluruh dunia dalam membangun pod.
Dalam kompetisi terakhir, yang diadakan di kantor pusat SpaceX di Hawthorne, California pada bulan Agustus, sebuah tim dengan nama WARR Hyperloop yang terdiri dari 30 pelajar Technical University of Munich dari Jerman memenangkan perlombaan karena berhasil membangun sebuah pod dengan kecepatan mencapai 200 mil per jamnya.
(ara/ara) Next Article Kereta Ultra Cepat Akan Beroperasi di Abu Dhabi Pada 2020
Most Popular