
Ekonomi Digital
BI: Ekonomi Digital Dorong Tingkat Ekonomi Masyarakat
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
06 April 2018 10:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyebutkan sekitar 50% penduduk Indonesia sudah masuk dalam ekonomi digital di awal tahun ini.
Dari 265,4 juta penduduk Indonesia, sekitar 132,7 juta atau 50% penduduk Indonesia masuk dalam jangkauan penetrasi internet di awal 2018. Selain itu, sekitar 130 juta orang Indonesia atau 49% dari total penduduk masuk dalam pengguna sosial media yang aktif.
Selain itu, pengguna telepon genggan pintar saat ini sudah mencapai 177,9 juta penduduk atau 67% total penduduk Indonesia dan sekitar 45% atau 120 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna active mobile social di awal tahun ini.
"Digitalisasi telah masuk ke seluruh sendi kehidupan penduduk Indonesia. Kita sekarang kemana-mana naik Go-Jek pake aplikasi, belanja dengan Lazada, nonton film lewat Netflix hingga dengar music lewat spotify", ujar Mirza di Hotel Pullman Thamrin, Jumat (6/4/2018).
Menghadapi tantangan digital yang terus berkembang cepat, Bank Indonesia (BI) juga harus berhadapan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut diantaranta perlindungan data dan privasi pengguna, cybersecurity, pembuatan regulasi di era digital hingga harmonisasi antar otoritas.
"Digital economy tersebut memberikan tantangan bagi kami Bank Indonesia, diantaranya cyber security, data privacy, gap skill seperti dibutuhkannya ahli coding yang memadai hingga harmonisasi antar otoritas, jadi kalau mau buka fintech misalnya izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau BI", tambah Mirza.
Dengan tantangan tersebut, BI sudah aktif melakukan berbagai peran seperti membuat regulasi sistem pembayaran yang aman dan efisien, mitigasi resiko hingga mendorong inovasi di bidang keuangan seperti gerakan nasional non tunai dan regulatory sandbox.
Namun ditengah tantangan tersebut, dirinya melihat banyak sekali keuntungan yang akan diberikan digital ekonomi di Indonesia. Keuntungan tersebut diantaranya pertumbuhan ekonomi masyarakat yang meningkat hingga kompetisi dan inovasi yang meningkat
(roy/roy) Next Article "Ekonomi Digital Bagaikan Bunga Mawar yang Berduri"
Dari 265,4 juta penduduk Indonesia, sekitar 132,7 juta atau 50% penduduk Indonesia masuk dalam jangkauan penetrasi internet di awal 2018. Selain itu, sekitar 130 juta orang Indonesia atau 49% dari total penduduk masuk dalam pengguna sosial media yang aktif.
Menghadapi tantangan digital yang terus berkembang cepat, Bank Indonesia (BI) juga harus berhadapan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut diantaranta perlindungan data dan privasi pengguna, cybersecurity, pembuatan regulasi di era digital hingga harmonisasi antar otoritas.
"Digital economy tersebut memberikan tantangan bagi kami Bank Indonesia, diantaranya cyber security, data privacy, gap skill seperti dibutuhkannya ahli coding yang memadai hingga harmonisasi antar otoritas, jadi kalau mau buka fintech misalnya izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau BI", tambah Mirza.
Dengan tantangan tersebut, BI sudah aktif melakukan berbagai peran seperti membuat regulasi sistem pembayaran yang aman dan efisien, mitigasi resiko hingga mendorong inovasi di bidang keuangan seperti gerakan nasional non tunai dan regulatory sandbox.
Namun ditengah tantangan tersebut, dirinya melihat banyak sekali keuntungan yang akan diberikan digital ekonomi di Indonesia. Keuntungan tersebut diantaranya pertumbuhan ekonomi masyarakat yang meningkat hingga kompetisi dan inovasi yang meningkat
(roy/roy) Next Article "Ekonomi Digital Bagaikan Bunga Mawar yang Berduri"
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular