
Pak Jokowi, RI Kekurangan 600 Ribu SDM Digital per Tahun
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 October 2019 14:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan ekonomi digital yang sangat pesat, juga menuntut kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas. Industri digital ini pun membutuhkan jumlah sumber daya manusia (SDM) dengan kuantitas yang besar, yang masih belum bisa dipenuhi dari dalam negeri.
Softaware Engineer Gojek Giri Kuncoro mengatakan berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kebutuhan tenaga kerja digital sekitar 600 ribu orang per tahun dan masih belum bisa dipenuhi. Tingginya kebutuhan karena banyak perusahaan teknologi dan startup yang lahir beberapa tahun belakangan.
"Jadi ada gap antara suplai dan demand, jumlahnya sekitar 600 ribu orang per tahun. Kalau gap 600 ribu orang ini terus-terusan, kalau ditarik 10 tahun ke depan kan artinya jadi 6-7 juta orang gapnya," kata Giri kepada CNBC Indonesia, Jumat (04/10/2019).
Sementara Bekraf juga menyebutkan pada 2030 dengan pesatnya perkembangan ekonomi digital, tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 17 juta orang. Inilah yang menurutnya menjadi pekerjaan rumah bersama, baik pemerintah maupun industri digital.
Giri menegaskan kebutuhan tenaga kerja bukan sebatas kuantitas, melainkan juga kualitas. Gojek sendiri menurut dia membutuhkan SDM berkualitas, dengan perkembangannya yang pesat. Dia mencontohkan karyawan Gojek sebelumnya hanya 200 orang, dan berkembang menjadi 4.000 orang.
"Kami berkembang terus menerus dan kami sudah ada di lima negara di Asia Tenggara, kami ingin menjadi solusi dan menunjukan dampak sosial. Artinya inovasinya harus jalan terus, dan harus dilakukan dengan cepat, makanya kami perlu engineering berkualitas dunia," jelas Giri.
Melihat masalah tersebut, Gojek pun berinisiatif membuat program GoAcademy untuk memproduksi SDM yang berkualitas dunia, dengan mentorship yang disusun dala progra tersebut.
Dengan begitu, kualitas SDM untuk industri digital diharapkan bisa meningkat dan berskala global. Apalagi, menurut Giri, talenta tim Product Engineering dan Data Science Gojek berasal dari lebih dari 10 negara di dunia.
"Sehingga salah satu dampak yang kami harapkan dengan adanya asimilasi talenta tersebut dapat mengembangkan dan mencetak talenta berkualitas dunia. Talent talent GoAcademy akan mendapatkan eksposure perusahaan multinasional dengan berbagai tantangan dan learning-nya," ujar Giri.
(roy/roy) Next Article Ekonomi Digital Meroket Tapi Serapan Tenaga Kerja Kok Lesu?
Softaware Engineer Gojek Giri Kuncoro mengatakan berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kebutuhan tenaga kerja digital sekitar 600 ribu orang per tahun dan masih belum bisa dipenuhi. Tingginya kebutuhan karena banyak perusahaan teknologi dan startup yang lahir beberapa tahun belakangan.
"Jadi ada gap antara suplai dan demand, jumlahnya sekitar 600 ribu orang per tahun. Kalau gap 600 ribu orang ini terus-terusan, kalau ditarik 10 tahun ke depan kan artinya jadi 6-7 juta orang gapnya," kata Giri kepada CNBC Indonesia, Jumat (04/10/2019).
Giri menegaskan kebutuhan tenaga kerja bukan sebatas kuantitas, melainkan juga kualitas. Gojek sendiri menurut dia membutuhkan SDM berkualitas, dengan perkembangannya yang pesat. Dia mencontohkan karyawan Gojek sebelumnya hanya 200 orang, dan berkembang menjadi 4.000 orang.
"Kami berkembang terus menerus dan kami sudah ada di lima negara di Asia Tenggara, kami ingin menjadi solusi dan menunjukan dampak sosial. Artinya inovasinya harus jalan terus, dan harus dilakukan dengan cepat, makanya kami perlu engineering berkualitas dunia," jelas Giri.
Melihat masalah tersebut, Gojek pun berinisiatif membuat program GoAcademy untuk memproduksi SDM yang berkualitas dunia, dengan mentorship yang disusun dala progra tersebut.
Dengan begitu, kualitas SDM untuk industri digital diharapkan bisa meningkat dan berskala global. Apalagi, menurut Giri, talenta tim Product Engineering dan Data Science Gojek berasal dari lebih dari 10 negara di dunia.
"Sehingga salah satu dampak yang kami harapkan dengan adanya asimilasi talenta tersebut dapat mengembangkan dan mencetak talenta berkualitas dunia. Talent talent GoAcademy akan mendapatkan eksposure perusahaan multinasional dengan berbagai tantangan dan learning-nya," ujar Giri.
(roy/roy) Next Article Ekonomi Digital Meroket Tapi Serapan Tenaga Kerja Kok Lesu?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular