Fintech

Investree Incar Suntikan Modal di Atas Rp 135 Miliar

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
20 March 2018 15:55
Penambahan modal Seri B ini akan dipimpin investor dari perusahaan grup keuangan yang melantai di bursa saham.
Foto: Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - Investree, perusahaan financial technology (fintech) khusus pinjaman peer to peer sedang menjajaki kerjasama suntikan modal baru dari beberapa perusahaan dengan nilai minimal US$10 juta atau Rp 135 miliar (US$1 = Rp 13.500).

CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan pihaknya sedangnya menjajaki penambahan modal seri B dengan beberapa investor. Meski tidak mau menyebutkan nama investor tersebut, dia memberikan petunjuk bahwa perusahaan yang menjadi lead dalam aksi korporasi ini adalah perusahaan grup keuangan yang melantai di bursa saham.

"Yang menjadi salah satu investor dari Investree adalah financial services group yang punya regulasi, punya governance yang ketat dan mereka adalah listed company," ujarnya Selasa (20/3/2018)

Menurutnya, penjajakan masih terus berlangsung sekaligus proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investree menargetkan suntikan modal tersebut akan masuk sebelum semester I-2018 berakhir.

"Yang pasti nilainya double digit miliar dolar karena ini seri B. Kalau seri A biasanya maksimal US$ 5 miliar," ujarnya tanpa mau menyebutkan nilai spesifik dari target suntikan modal tersebut.

Sebelumnya Investree yang digawangi oleh Adrian Gunadi dan Amiruddin sebagai founder telah mendapatkan suntikan modal dari Kejora, perusahaan modal ventura yang aktif mendanai perusahaan startup.

Investree yang baru berumur sekitar 2 tahun telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp600 miliar dengan skema P2P. Investree juga telah ekspansi ke Vietnam dengan mengandeng mitra lokal dengan nama aplikasi eloan.vn.

Adrian menambahkan pihaknya juga akan ekspansi ke salah satu negara Asia Tenggara lain pada semester  II-2018. Meski enggan menyebutkan negara yang menjadi target ekspansi tersebut, namun dia mengatakan negara yang dituju juga menjadi wilayah operasi dari Kejora, sebagai salah satu investor.

"Mengerucut dua negara, kalau bukan Thailand maka itu Filipina. Dua negara itu mirip dengan Indonesia dalam financial inclusion," jelasnya.

Salman Baharuddin, Chief of Sales Investree, mengatakan pihaknya menargetkan pinjaman yang disalurkan pada akhir tahun ini mencapai Rp1 triliun. Target itu akan ditopang dengan pembukaan kantor cabang baru di Surabaya, serta kerjasama dengan institusi sebagai pemberi pinjaman.

"Kami baru saja menjalin kerjasama dengan 2 multifinance dan sedang menjajaki kerjasama dengan salah satu bank sebagai institutional lender," ujar Adrian.

(roy/roy) Next Article OJK Kebut Aturan Baru Fintech Lending Kuartal I-2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular