Penuh Ketidakpastian, Gimana 'Nasib' Fintech P2P Lending?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
18 July 2022 14:57
Optimalisasi Peran Fintech Perkuat Ekonomi Digital RI (CNBC Indonesia TV)
Foto: Optimalisasi Peran Fintech Perkuat Ekonomi Digital RI (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi dunia saat ini dipenuhi dengan banyak tantangan. Setelah diserang pandemi Covid-19, ekonomi dunia kembali direpotkan dengan adanya inflasi, risiko suku bunga acuan yang akan naik, hingga ancaman resesi di depan mata.

Hal ini ternyata memiliki pengaruh sentimen tersendiri dalam industri fintech peer-to-peer (P2P) lending.

Co-Founder & Chairman at Investree, Adrian Asharyanto Gunadi mengungkapkan bahwa dari sisi pelaku industri terus mengidentifikasi winning sector di dalam siklus ataupun volatilitas dari kondisi makro dan juga kondisi perekonomian secara keseluruhan.

"Dan inilah yang harus menjadi fokus kita bagaimana kita bisa membangun kolaborasi dengan winning sector tersebut, bagaimana portfolio-portfolio kita bisa mendukung terkait dengan pertumbuhan dari winning sector tersebut," ujar Adrian dalam Fintech Week CNBC Indonesia, Senin (18/7/2022).

Pelaku industri, lanjut Adrian, juga lebih selektif terhadap sektor-sektor yang mungkin terdampak atau memiliki dampak negatif dengan beberapa kondisi makro yang ada sekarang ini.

Menurutnya, ini menjadi hal yang cukup unik di industri fintech dimana para pelaku industri bisa memanfaatkan data, melakukan skoring, dengan menggunakan teknologi artificial intelligence sehingga lebih cepat untuk mengadaptasi dan mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut.

"Informasi ini tentunya menjadi informasi yang kemudian kita sampaikan terkait dengan faktor risiko dan sebagainya kepada para calon Lender, baik itu individu maupun institusi sehingga mereka mendapat gambaran penuh terkait dengan profil risiko terkait dengan dampak terhadap gejolak makro terhadap sektor sektor tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, Adrian menuturkan bahwa kemajuan fintech P2P lending dalam 10 tahun ke depan ditentukan dari bagaimana semua pihak dapat mengoptimalisasi atau memanfaatkan peluang yang ada. Contohnya seperti kolaborasi yang dibangun secara digital, ditambah juga dengan support dari pemerintah, baik Itu dari sisi regulator maupun stakeholders lainnya.

Hal ini dianggap Adrian bisa menjadi basis industri baru di Indonesia ke depannya yang juga memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Tentunya ini juga akan menimbulkan suatu shifting baik itu dari sisi SDM maupun dari sisi regulasi sehingga mungkin ini yang akan kita lihat pertumbuhan ekonomi digital ini menjadi basis untuk yang kita sebut Innovation ekonomi Indonesia selanjutnya," tutup Adrian.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap Jadi Juara di ASEAN, Kepoin Potensi Ekonomi Digital RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular