
e-Commerce
Penetrasi ke Eropa, JD.com Tantang Amazon
Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 February 2018 11:13

Jakarta, CNBC Indonesia — Raksasa toko online (e-commerce) China, JD.com, berencana menjadi penantang utama Amazon di Eropa. Perusahaan ini akan mengembangkan sayap bisnis di Eropa pada 2019.
Rencananya, JD.com akan meluncurkan layanan jual-beli online dan pengirimannya di Perancis kemudian di Inggris dan Jerman. JD.com memperkirakan menghabiskan € 1 miliar selama dua tahun untuk membangun jaringan logistiknya di Prancis. Sebaliknya, Amazon telah menginvestasikan € 15 miliar di Eropa dalam enam tahun dari 2010.
“Kami berencana berada di mana-mana di seluruh benua Eropa dalam beberapa tahun,” ujar Pendiri dan Chief Executive JD.com Richard Liu seperti dikutip dari Financial Times.
Baru-baru ini, JD.com mengumumkan rencana untuk memasuki pasar Amerika Serikat (AS) pada kuartal dua tahun ini. Manajemen menargetkan setengah pendapatannya akan berasal dari luar China dalam 10 tahun mendatang.
JD pun berencana meluncurkan pusat penelitian pertama di Eropa pada tahun 2019 di Cambridge, Inggris. Pusat penelitian ini akan jadi yang kedua setelah JD.com membangun pusat penelitian di China.
Pusat penelitian ini fokus pada pengembangan artificial intelegence (kecerdasan buatan). Talenta dan pendidikan di Inggris nomor satu di dunia,” tambah Richard.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May, LIu telah menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan pemerintah untuk menjual £ 2 miliar barang-barang Inggris, sebagian besar makanan dan minuman pada pelanggan di China dalam dua atau tiga tahun mendatang.
Liu mengatakan manajemen berhadap penjualan barang dari Inggris akan mendongkrak dari £ 3 miliar-£ 4 miliar tahun lalu menjadi lebih dari £ 10 miliar dalam waktu tiga tahun.
(roy/roy) Next Article Penyebab Barang Impor Banjiri Toko Online
Rencananya, JD.com akan meluncurkan layanan jual-beli online dan pengirimannya di Perancis kemudian di Inggris dan Jerman. JD.com memperkirakan menghabiskan € 1 miliar selama dua tahun untuk membangun jaringan logistiknya di Prancis. Sebaliknya, Amazon telah menginvestasikan € 15 miliar di Eropa dalam enam tahun dari 2010.
“Kami berencana berada di mana-mana di seluruh benua Eropa dalam beberapa tahun,” ujar Pendiri dan Chief Executive JD.com Richard Liu seperti dikutip dari Financial Times.
Pusat penelitian ini fokus pada pengembangan artificial intelegence (kecerdasan buatan). Talenta dan pendidikan di Inggris nomor satu di dunia,” tambah Richard.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May, LIu telah menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan pemerintah untuk menjual £ 2 miliar barang-barang Inggris, sebagian besar makanan dan minuman pada pelanggan di China dalam dua atau tiga tahun mendatang.
Liu mengatakan manajemen berhadap penjualan barang dari Inggris akan mendongkrak dari £ 3 miliar-£ 4 miliar tahun lalu menjadi lebih dari £ 10 miliar dalam waktu tiga tahun.
(roy/roy) Next Article Penyebab Barang Impor Banjiri Toko Online
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular