Alibaba Tutup 240.000 Toko Online Penjual Barang Palsu

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
17 January 2018 20:00
Alibaba, perusahaan e-commerce terbesar di China selama 2017 telah menutup 240.000 toko online di 2017.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Alibaba, perusahaan e-commerce terbesar di China selama 2017 telah menutup 240.000 toko online yang dicurigai telah menjual produk palsu. Alibaba juga telah membantu aparat China dalam menangkap pelaku pemalsu senilai US$ 660 juta atau Rp 8,9 triliun. Sebanyak 1.606 tersangka pun ditahan kepolisian China.

Seperti dilansir Chinadaily dari Xinhua, Rabu (17/1/2018) Alibaba mengatakan sebagai platform ritel terbesar di dunia, perusahaan tersebut berkomitmen untuk memerangi anti-pemalsuan dan melindungi hak kekayaan intelektual.

Januari lalu, Alibaba bersama dengan 20 merek terkenal memberantas barang palsu dengan menggunakan 'big data'. Sejauh ini, 30 merek telah bergabung dengan 'aliansi untuk melawan pemalsuan dengan big data' atau 'alliance to fight counterfeits with big data'.

Meskipun Alibaba terus berupaya membersihkan platform barang palsu, namun anak usahanya Taobao.com justru bulan ini masuk ke daftar hitam US Trade Representative's. Taobao dituding menjual barang palsu dan terdapat pelanggaran hak kekayaan intelektual. Taobao pertama kali masuk daftar hitam pada tahun 2011 namun dikeluarkan pada tahun 2012 setelah pembetulan efektif.


(dru) Next Article Alibaba Kembali Suntik Lazada Grup Rp 27 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular