Laris Manis Tanjung Kimpul! Sukuk Laris, Investor Ngumpul

Maesaroh, CNBC Indonesia
Selasa, 06/09/2022 15:01 WIB
Foto: Uang Rupiah Baru (Dok BI)

Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah investor asing yang mengincar Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk melonjak pada lelang hari ini, Selasa (6/9/2022) semakin membaik. Meningkatnya minat investor asing disebabkan makin besarnya tingkat kepercayaan mereka terhadap pengelolaan fiskal setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.

Seperti diketahui, pemerintah hari ini melakukan lelang sukuk untuk seri SPN-S07032023 (new issuance), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBS029 (reopening), PBS034 (reopening), dan PBS033 (reopening).

Jumlah penawaran yang masukpada lelang hari ini mencapai Rp 24,14 triliun rupiah. Jumlah tersebut turun cukup signifikan dibandingkan pada lelang sebelumnya yang tercatat Rp 28,54 triliun. Penawaran yang masuk pada lelang hari ini juga menjadi yang terendah dalam tiga lelang sukuk terakhir.


Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah mengambil Rp 9 triliun rupiah, lebih rendah dibandingkan pada lelang sebelumnya yang tercatat Rp 12,1 triliun. Dari enam seri yang ditawarkan, seri paling laris adalahPBS033 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2047. Seri tersebut mendapat penawaran sebesar Rp 8 triliun. Disusul dengan seri PBS036 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2025 yang mampu mendatangkan penawaran sebanyak Rp 5,44 triliun.

Kendati jumlah penawaran yang masuk turun, Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan ada kenaikan dari sisi minat investor asing pada lelang hari ini.

Pada lelang hari ini, jumlah incoming bidsdari investor asing mencapai Rp 4,38 triliun. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak dibandingkan lelang sebelumnya yang tercatat Rp 2,22 triliun. Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap utang sebesar Rp 323,04 miliar.

Dengan membandingkan data pada lelang hari ini dan sebelumnya maka terjadi dua hal yang bertolak belakang. Minat investor asing cenderung meningkat sementara investor dalam negeri malah turun.

Pada lelang sebelumnya penawaran total mencapai Rp 28,54 triliun. Bids dari investor asing hanya mencapai Rp 2,22 triliun sementara investor domestik di kisaran Rp 26,32 triliun. Bids dari asing hanya tercatat 7,8% dari total penawaran sementara sisanya dikuasai investor domestik.

Pada lelang hari ini, total penawaran mencapai Rp 24,14 triliun. Bids asing sebesar Rp 4,38 triliun atau 18% dari total penawaran yang masuk. Bila dikurangi asing maka penawaran dari investor domestik mencapai Rp 19,76 triliun.

Dwi Irianti menjelaskan peningkatan minat investor asing tidak bisa dilepaskan dari semakin tingginya kepercayaan mereka terhadap pengelolaan fiskal setelah pemerintah menaikkan harga BBM.

Sebagai catatan, pemerintah menaikkan harga BBM mulai dari Pertamax, Pertalite, hingga Solar rata-rata 26%. Kenaikan tersebut diharapkan bisa mengurangi beban APBN.

"Incoming bids (asing) naik. Betul (karena meningkatnya investor asing)," tutur Dwi, kepada CNBC Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)