Krik, Krik, Sepi... Lelang Sukuk Cuma Laku Rp 2 Triliun

Syariah - Maesaroh & Maesaroh, CNBC Indonesia
19 April 2022 17:18
Ilustrasi Investasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi Investasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lelang surat utang syariah atau sukuk kembali sepi peminat. Pada lelang hari ini, Selasa (19/4/2022), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 7,54 triliun.

Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada lelang sebelumnya (5/4) yakni Rp 18,1 triliun. Jumlah penawaran yang masuk pada lelang hari ini juga menjadi yang terendah sepanjang tahun ini.

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya mengambil Rp 2,01 triliun. Jumlah tersebut jauh di bawah target indikatif (Rp 9 triliun) dan menjadi yang terendah sepanjang tahun ini.

Dengan hanya mengambil Rp 2,01 triliun berarti pemerintah selalu gagal memenuhi target indikatif lelang suku sejak 22 Februari lalu atau dalam empat lelang terakhir.


Seperti diketahui, pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada tanggal 19 April 2022 untuk seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) SPNS04102022 dan lima seri PBS (Project Based Sukuk) yakni PBS031,PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033.

Dari enam seri yang ditawarkan, satu seri tidak laku terjual yakni SPNS04102022. Dari enam seri tersebut, peminat terbesar ada di seri PBS031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 dengan total penawaran sebanyak Rp 2,68 triliun. Seri lain yang mendatangkan tawaran dalam jumlah besar adalah PBS029 yang jatuh tempo 15 Maret 2034. Seri tersebut mendatangkan tawaran sebesar Rp 2,56 triliun.

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang hari ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan pada lelang sebelumnya. Pada lelang hari ini, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada seri PBS032 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 tercatat 5,18% sementara pada lelang sebelumnya tercatat 5,068%.
Yield rata-rata tertimbang pada Seri PBS029 yang jatuh tempo 15 Maret 2034 tercatat 6,66% sementara pada lelang sebelumnya 6,572%.

Karena lelang pada hari ini di bawah target, pemerintah akan melaksanakan lelang tambahan atau Green Shoe Option esok hari. Adapun seri yang ditawarkan pada lelang tambahan adalah seri PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033.

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi lelang hari ini. Di antaranya adalah masih enggannya investor asing untuk kembali masuk ke pasar SBSN.

"Di pasar domestik cenderung tidak ada isu fundamental yang mempengaruhi pasar SBSN. Lebih karena bank menahan likuiditas sebagai persiapan kebutuhan lebaran," tutur Dwi Irianti, kepada CNBC Indonesia.

Dwi menambahkan setiap bank rata-rata menyiapkan Rp 30-50 triliun untuk kebutuhan lebaran dan untuk bank BUKU 4 diperkirakan terdapat likuiditas yang ditahan sebesar Rp 120 triliun. Kondisi tersebut membuat likuiditas yang disediakan oleh bank untuk lelang terbatas.

"Demand terbesar SBSN berasal dari domestik dan didominasi oleh bank, sehingga incoming bids pada lelang SBSN hari ini dipengaruhi oleh permintaan bank yang sangat terbatas," imbuhnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Mulai Dilirik, Peminat Lelang Sukuk Naik


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading