Jelang Rapat The Fed, Apa Kabar Lelang Sukuk Hari Ini?

Syariah - Maesaroh, CNBC Indonesia
26 July 2022 15:01
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah penawaran dalam lelang sukuk negara terus mengalami penurunan. Pada lelang sukuk hari ini, Selasa (26/7/2022), jumlah penawaran yang masuk tercatat Rp 10,77 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam enam lelang terakhir

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah mengambil Rp 5,87 triliun, atau terendah dalam tiga lelang terakhir.

Jumlah tersebut juga masih di bawah target indikatifnya (Rp 7 triliun). Dengan demikian, pemerintah tidak pernah memenuhi target indikatif lelang sejak 22 Februari lalu atau dalam lima bulan terakhir. Padahal, target indikatif lelang sudah diturunkan dari Rp 9 triliun menjadi Rp 7 triliun.


Jumlah penawaran yang masuk ataupun jumlah yang diambil pada lelang hari ini juga masih di bawah rata-rata sepanjang tahun ini. Rata-rata penawaran yang masuk pada tahun ini mencapai Rp 22,4425 triliun sementara jumlah yang diambil sebesar Rp 7,11 triliun.

Dalam catatan Kementerian Keuangan, jumlah penerimaan yang masuk pada lelang SBSN selalu anjlok menjelang atau pasca rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Pada bulan lalu, lelang SBN dilakukan pada 14 Juni atau dua hari sebelum pengumuman The Fed. Penawaran yang masuk pada lelang SBSN hanya mencapai Rp 5,1 triliun, turun dibandingkan pada lelang sebelumnya yang tercatat Rp 8 triliun.

Pada lelang SBSN Maret dan Mei, penawaran juga jeblok setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan.

Seperti diketahui, pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara untuk enam seri yaitu serii SPNS10012023 (reopening), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS029 (reopening) dan PBS033 (reopening).

Dari enam seri yang ditawarkan, satu seri tidak dilirik investor yakni PBS030. Seri yang paling banyak diminati adalah PBS031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 serta seri PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034. Dua seri tersebut masing-masing mendapatkan penawaran sebesar Rp 5,59 triliun dan Rp 2,42 triliun.

Pada lelang hari ini adalah yield yang diminta investor untuk mayoritas seri SBSN juga lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya.

Rata-rata yield tertimbang yang dimenangkan untuk seri PBS032 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 tercatat 6,48% padahal pada lelang sebelumnya hanya 6,13%.

Rata-rata yield tertimbang yang dimenangkan untuk seri PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 tercatat 7,39%, lebih tinggi dibandingkan pada lelang sebelumnya yang tercatat 7,24%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Krik, Krik, Sepi... Lelang Sukuk Cuma Laku Rp 2 Triliun


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading