Buka ISEF 2018, Syariah Dicanangkan Jadi Arus Baru Ekonomi RI
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 December 2018 21:44

Surabaya, CNBC Indonesia - Demi mengejar ketertinggalan di sektor ekonomi dan keuangan syariah, Bank Indonesia (BI) menyiapkan sejumlah langkah akselerasi yang disampaikan dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2018.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pemerintah, BI dan seluruh stakeholder sepakat bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi target pasar dari produk halal, melainkan harus bisa swasembada bahkan menjadi eksportir.
"Kegiatan ISEF adalah salah satu bentuk nyata komitmen kita bersama untuk bagaimana kita mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain, baik yang mayoritas muslim atau bukan muslim," ujarnya dalam pembukaan ISEF 2018, Selasa (11/12/2018).
Pada dasarnya, tutur dia, komitmen untuk membesarkan ekonomi syariah sudah dicanangkan sejak tiga tahun lalu dengan lahirnya Komite Nasional Keuangan Syariah yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Selain itu, juga telah diluncurkan strategi pengembangan ekonomi syariah yang terdiri atas 3 pilar, yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, penilaian dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi.
"Kita juga harus terus mengkampanyekan bahwa ekonomi keuangan syariah adalah arus baru menuju kemandirian ekonomi Indonesia.
"Sejak awal penyelenggaraan ISEF hingga yang ke-5 ini kita rancang untuk mengakselerasi pngmbangan ekonomi syariah," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah saat ini cukup pesat, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Itu saya rasa kendalanya bukan di pembiayaan karena perbankan kita cukup siap untuk membuka dan mengembangkan pembiayaan syariah. Yang lambat justru sektor rill syariah itu sendiri," ujarnya.
ISEF 2018 menjadi salah satu implementasi pilar ketiga dari fokus strategi utama blueprint pengembangan ekonomi keuangan syariah, yaitu Penguatan Riset, Asesmen, dan Edukasi. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum tahunan untuk mendorong peningkatan pemahaman dan keterlibatan berbagai segmen masyarakat terhadap pengembangan ekonomi keuangan syariah.
ISEF 2018 terdiri dari kegiatan Sharia Economic Forum dan Sharia Fair yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dan sektor riil. Shari'a Economic Forum akan berlangsung mulai tanggal 11 - 14 Desember 2018 meliputi kegiatan seminar, workshop, focus group discussion dan international working group meeting.
Kegiatan ini akan yang melibatkan tokoh, pakar serta praktisi ekonomi dan keuangan syariah nasional maupun internasional. Berbagai topik yang diangkat dalam shari'a economic forum terkait dengan pilar fokus strategi utama blueprintpengembangan ekonomi keuangan syariah baik terkait pemberdayaan, pendalaman pasar keuangan syariah, maupun riset.
(dob/dob) Next Article Ini Kegundahan Gubernur BI Soal Ekonomi Syariah Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pemerintah, BI dan seluruh stakeholder sepakat bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi target pasar dari produk halal, melainkan harus bisa swasembada bahkan menjadi eksportir.
Selain itu, juga telah diluncurkan strategi pengembangan ekonomi syariah yang terdiri atas 3 pilar, yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, penilaian dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi.
"Kita juga harus terus mengkampanyekan bahwa ekonomi keuangan syariah adalah arus baru menuju kemandirian ekonomi Indonesia.
"Sejak awal penyelenggaraan ISEF hingga yang ke-5 ini kita rancang untuk mengakselerasi pngmbangan ekonomi syariah," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah saat ini cukup pesat, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Itu saya rasa kendalanya bukan di pembiayaan karena perbankan kita cukup siap untuk membuka dan mengembangkan pembiayaan syariah. Yang lambat justru sektor rill syariah itu sendiri," ujarnya.
ISEF 2018 menjadi salah satu implementasi pilar ketiga dari fokus strategi utama blueprint pengembangan ekonomi keuangan syariah, yaitu Penguatan Riset, Asesmen, dan Edukasi. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum tahunan untuk mendorong peningkatan pemahaman dan keterlibatan berbagai segmen masyarakat terhadap pengembangan ekonomi keuangan syariah.
ISEF 2018 terdiri dari kegiatan Sharia Economic Forum dan Sharia Fair yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dan sektor riil. Shari'a Economic Forum akan berlangsung mulai tanggal 11 - 14 Desember 2018 meliputi kegiatan seminar, workshop, focus group discussion dan international working group meeting.
Kegiatan ini akan yang melibatkan tokoh, pakar serta praktisi ekonomi dan keuangan syariah nasional maupun internasional. Berbagai topik yang diangkat dalam shari'a economic forum terkait dengan pilar fokus strategi utama blueprintpengembangan ekonomi keuangan syariah baik terkait pemberdayaan, pendalaman pasar keuangan syariah, maupun riset.
![]() |
(dob/dob) Next Article Ini Kegundahan Gubernur BI Soal Ekonomi Syariah Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular