Inilah 3 Faktor Pesantren Sebagai Basis Ekonomi Nasional
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 December 2018 10:48

Surabaya, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pondok-pondok pesanten yang tersebar di Indonesia merupakan basis yang sangat memadai bagi perekonomian Indonesia sehingga perlu untuk terus diberdayakan.
Menurut Perry ada tiga faktor utama yang dapat menjadikan pesantren sebagai basis ekonomi syariah. Pertama yaitu banyaknya jumlah santriwan atau santriwati, baik dari segi alumninya maupun yang masih mengenyam pendidikan di sekitar 30 ribu pondok pesantren yang tersebar di Indonesia.
"Dari sekitar 30 ribu pesantren Indonesia, jumlah alumninya tidak terhitung. Alumni santri maupun santri yang masih aktif di pesantren itu kan merupakan basis ekonomi. Ekonomi kan basisnya manusia," ujarnya.
Pernyataannya itu disampaikan dalam acara High Level Discussion, dengan tema "Fastaqibul Khairat Melalui Pesantren Sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal", Selasa (11/12/2018), di Grand City, Surabaya. Acara itu merupakan rangkaian acara dalam Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) atau Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2018.
Kedua, hal yang menurutnya merupakan faktor penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Perry, SDM yang dibina di pesantren memiliki daya juang dan kemandirian yang tinggi sehingga akan sangat bermanfaat dalam membantu mengembangkan perekonomian.
Terakhir, Perry menyebut jalinan silaturahmi antara santriwan dan santriwati di Indonesia merupakan kelebihan yang bisa diunggulkan dalam menumbuhkan perekonomian Indonesia, utamanya perekonomian syariah.
"Pesantren itu sudah dengan sendirinya membuat jaringan silaturahmi. Sebagai basis ekonomi, itu menjadi suatu modal yang sangat besar. Kalau bukan pesantren, kita masih harus mengumpulkan dan membentuk orang-orang menjadi suatu ikatan," Jelasnya.
(dob/dob) Next Article Ini Kegundahan Gubernur BI Soal Ekonomi Syariah Indonesia
Menurut Perry ada tiga faktor utama yang dapat menjadikan pesantren sebagai basis ekonomi syariah. Pertama yaitu banyaknya jumlah santriwan atau santriwati, baik dari segi alumninya maupun yang masih mengenyam pendidikan di sekitar 30 ribu pondok pesantren yang tersebar di Indonesia.
Kedua, hal yang menurutnya merupakan faktor penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Perry, SDM yang dibina di pesantren memiliki daya juang dan kemandirian yang tinggi sehingga akan sangat bermanfaat dalam membantu mengembangkan perekonomian.
Terakhir, Perry menyebut jalinan silaturahmi antara santriwan dan santriwati di Indonesia merupakan kelebihan yang bisa diunggulkan dalam menumbuhkan perekonomian Indonesia, utamanya perekonomian syariah.
"Pesantren itu sudah dengan sendirinya membuat jaringan silaturahmi. Sebagai basis ekonomi, itu menjadi suatu modal yang sangat besar. Kalau bukan pesantren, kita masih harus mengumpulkan dan membentuk orang-orang menjadi suatu ikatan," Jelasnya.
![]() |
(dob/dob) Next Article Ini Kegundahan Gubernur BI Soal Ekonomi Syariah Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular