
Mengintip Dana Haji Ratusan Triliun Masyarakat Indonesia
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
30 May 2018 12:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatat, dana haji yang dikelola mencapai Rp 106 triliun sampai akhir Maret 2018. Sampai akhir tahun, pengelolaan dana haji ditarget Rp 110 triliun.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Beny Witjaksono menjelaskan, dari dana tersebut, sekitat Rp 36 triliun ditempatkan di Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI).
"Sisanya di perbankan karena penempatan investasi baru bisa dilakukan pada kuartal II-2018," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/5/2018).
Adapun menurut PP No.5 Tahun 2018, batasan investasi dana haji terdiri dari 5% untuk emas, 10% untuk investasi lainnya, 20% untuk investasi langsung, 50% di dana perbankan dan sisanya di surat berharga (15%).
Dari pengelolaan investasi tersebut, Benny berharap bisa memperoleh imbal hasil sekitar Rp 6,1 triliun pada akhir 2018.
Kepala BPKH Anggito Abimanyu menargetkan dana kelolaan haji pada tahun ini bisa mencapai kisaran Rp 110-Rp 150 triliun, dengan manfaat sekitar Rp 6 triliun.
"Prinsipnya investasi kami untuk meningkatkan pelayanan haji. Maka ada investasi di Arab Saudi, baik katering maupun hotel," tutur Anggito.
Selain itu, dia menyebut investasi yang dilakukan oleh BPKH di Arab Saudi sebagai langkah untuk menghindari secara cermat aspek currency mismatch. Pasalnya, mayoritas penerimaan BPKH adalah berupa rupiah sedangkan pengeluaran dalam valuta asing.
Untuk investasi di Indonesia, Anggito akan meminta masukan mengenai daftar proyek yang masuk dalam skema Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) dan akan dilakukan dengan kontrak secara syariah.
(dru) Next Article Kelola Dana Haji Rp 100 T, BPKH Jauhi Moral Hazard
Anggota Badan Pelaksana BPKH Beny Witjaksono menjelaskan, dari dana tersebut, sekitat Rp 36 triliun ditempatkan di Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI).
"Sisanya di perbankan karena penempatan investasi baru bisa dilakukan pada kuartal II-2018," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/5/2018).
Dari pengelolaan investasi tersebut, Benny berharap bisa memperoleh imbal hasil sekitar Rp 6,1 triliun pada akhir 2018.
Kepala BPKH Anggito Abimanyu menargetkan dana kelolaan haji pada tahun ini bisa mencapai kisaran Rp 110-Rp 150 triliun, dengan manfaat sekitar Rp 6 triliun.
"Prinsipnya investasi kami untuk meningkatkan pelayanan haji. Maka ada investasi di Arab Saudi, baik katering maupun hotel," tutur Anggito.
Selain itu, dia menyebut investasi yang dilakukan oleh BPKH di Arab Saudi sebagai langkah untuk menghindari secara cermat aspek currency mismatch. Pasalnya, mayoritas penerimaan BPKH adalah berupa rupiah sedangkan pengeluaran dalam valuta asing.
Untuk investasi di Indonesia, Anggito akan meminta masukan mengenai daftar proyek yang masuk dalam skema Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) dan akan dilakukan dengan kontrak secara syariah.
(dru) Next Article Kelola Dana Haji Rp 100 T, BPKH Jauhi Moral Hazard
Most Popular