Kelola Dana Rp 150 T, BPKH Siap Investasi di 2019
Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 April 2018 16:40
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bakal memiliki satu lagi 'pemain besar' yang bisa menggerakkan pasar. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengaku telah mendapatkan restu dari Pemerintah untuk melakukan investasi tahun depan.
Berbicara usai rapat terbatas tentang pengelolaan dana haji, Kamis (26/4/2018), Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengungkapkan investasi dana kelolaan haji akan dilakukan di dua tempat, yaitu Indonesia dan Arab Saudi.
Sebagai gambaran, BPKH menargetkan dana kelolaan haji pada tahun ini bisa mencapai kisaran Rp 110-Rp 150 triliun, dengan manfaat sekitar Rp 6 triliun.
"Prinsipnya investasi kami untuk meningkatkan pelayanan haji. Maka ada investasi di Arab Saudi, baik katering maupun hotel," tutur Anggito di Istana Bogor.
Selain itu, dia menyebut investasi yang dilakukan oleh BPKH di Arab Saudi sebagai langkah untuk menghindari secara cermat aspek currency mismatch. Pasalnya, mayoritas penerimaan BPKH adalah berupa rupiah sedangkan pengeluaran dalam valuta asing.
Untuk investasi di Indonesia, Anggito akan meminta masukan mengenai daftar proyek yang masuk dalam skema Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) dan akan dilakukan dengan kontrak secara syariah.
Namun, dia enggan merinci proyek seperti apa yang diminati BPKH karena pihaknya belum menerima daftar proyek tersebut.
"Kami sudah menyampaikan juga dan Pak Menag setuju bahwa 2019 kita akan melakukan investasi, supaya biaya ibadah haji itu bisa lebih efisien dan jamaah itu lebih nyaman, dan seluruh kontrak pemondokan itu lebih awal."
Dalam arahan rapat, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pengelolaan dana haji harus dilakukan secara syariah, transparan dan akuntabel.
"Tentu saja kita ingin yang transparan akuntabel dan ini juga sangat penting dalam mengikuti prinsip-prinsip syariah yang ada."
(dru) Next Article Punya Rp135 T, BPKH Klarifikasi Dana Haji Buat Perkuat Rupiah
Berbicara usai rapat terbatas tentang pengelolaan dana haji, Kamis (26/4/2018), Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengungkapkan investasi dana kelolaan haji akan dilakukan di dua tempat, yaitu Indonesia dan Arab Saudi.
Sebagai gambaran, BPKH menargetkan dana kelolaan haji pada tahun ini bisa mencapai kisaran Rp 110-Rp 150 triliun, dengan manfaat sekitar Rp 6 triliun.
Selain itu, dia menyebut investasi yang dilakukan oleh BPKH di Arab Saudi sebagai langkah untuk menghindari secara cermat aspek currency mismatch. Pasalnya, mayoritas penerimaan BPKH adalah berupa rupiah sedangkan pengeluaran dalam valuta asing.
Untuk investasi di Indonesia, Anggito akan meminta masukan mengenai daftar proyek yang masuk dalam skema Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) dan akan dilakukan dengan kontrak secara syariah.
Namun, dia enggan merinci proyek seperti apa yang diminati BPKH karena pihaknya belum menerima daftar proyek tersebut.
"Kami sudah menyampaikan juga dan Pak Menag setuju bahwa 2019 kita akan melakukan investasi, supaya biaya ibadah haji itu bisa lebih efisien dan jamaah itu lebih nyaman, dan seluruh kontrak pemondokan itu lebih awal."
Dalam arahan rapat, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pengelolaan dana haji harus dilakukan secara syariah, transparan dan akuntabel.
"Tentu saja kita ingin yang transparan akuntabel dan ini juga sangat penting dalam mengikuti prinsip-prinsip syariah yang ada."
(dru) Next Article Punya Rp135 T, BPKH Klarifikasi Dana Haji Buat Perkuat Rupiah
Most Popular