Laba Bank Syariah Mandiri Kuartal I-2018 Naik 33,7%
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
14 May 2018 16:47

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membukukan laba bersih Rp 120,68 miliar pada kuartal I-2018. Laba tersebut naik 33,70% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 90,26 miliar.
Menurut Direktur Utama BSM Toni EB Subari, perolehan laba kuartal I-2018 dihasilkan dari peningkatan pembiayaan yang tumbuh 10,47% menjadi Rp 61,22 triliun dibandingkan Rp 55,42 triliun periode sebelumnya.
Lebih lanjut, pertumbuhan pembiayaan ditopang oleh pembiayaan Segmen Ritel yang terdiri atas pembiayaan Konsumer, serta Usaha Kecil dan Mikro yang naik 13,58% year on year (yoy) menjadi Rp 35,55 triliun pada kuartal I-2018 dibandingkan Rp 31,3 triliun pada kuartal I-2017.
Sementara pembiayaan segmen wholesale tumbuh 6,70% (yoy) menjadi Rp 25,67 triliun per posisi kuartal I-2018 dibanding Rp 24,06 triliun per posisi kuartal I-2017.
''Peningkatan kinerja juga diimbangi perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan NPF Nett dari 3,16% menjadi 2,49%,'' kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Senin (14/5/2018).
Perbaikan kualitas masih menjadi salah satu strategi dari lima strategis bisnis yang ditetapkan pada 2017 dan 2018. Strategi yang telah ditetapkan adalah adalah pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, perbaikan kualitas pembiayaan, peningkatan pendapatan berbasis biaya, produktivitas dan efisiensi, serta kontribusi margin.
Lebih lanjut Toni EB Subari menyampaikan, pertumbuhan pembiayaan berdampak pada pendapatan margin bagi hasil yang naik 7,77% semula Rp 1,71 triliun menjadi Rp 1,85 triliun. Pendapatan bagi hasil tersebut kemudian dibagihasilkan kepada nasabah (biaya bagi hasil) sebesar Rp688,36 miliar.
Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) per kuartal I-2018 meningkat 16,26% menjadi Rp 82,58 triliun dari Rp 71,04 triliun pada kuartal I-2017.
Komposisi dana murah terdiri atas 50,03% atau Rp 41,31 triliun dana murah (low cost fund) yang terdiri dari Tabungan sebesar Rp 31,88 triliun atau tumbuh 14,58% dari Rp 27,82 triliun dan Giro sebesar Rp 9,43 triliun atau tumbuh 23,97% dari Rp 9,43 triliun.
Dengan perolehan DPK tersebut aset Mandiri Syariah per kuartal I-2018 menjadi Rp92,98 triliun atau meningkat 16,20% dari Rp 80,01 triliun periode tahun sebelumnya.
Dari sisi permodalan BSM cukup kuat dengan indicator CAR 15,59% dan ekuitas Rp 7,43 triliun. Pada akhir 2017 Bank Mandiri menyuntikkan modal sebesar Rp 500 miliar sehingga posisi modal disetor perusahaan pada tahun 2018 ini hampir Rp 3 triliun.
(dru) Next Article BSM Sebut Aturan PPN 5% Arab Saudi Tak Berpengaruh Besar
Menurut Direktur Utama BSM Toni EB Subari, perolehan laba kuartal I-2018 dihasilkan dari peningkatan pembiayaan yang tumbuh 10,47% menjadi Rp 61,22 triliun dibandingkan Rp 55,42 triliun periode sebelumnya.
Lebih lanjut, pertumbuhan pembiayaan ditopang oleh pembiayaan Segmen Ritel yang terdiri atas pembiayaan Konsumer, serta Usaha Kecil dan Mikro yang naik 13,58% year on year (yoy) menjadi Rp 35,55 triliun pada kuartal I-2018 dibandingkan Rp 31,3 triliun pada kuartal I-2017.
''Peningkatan kinerja juga diimbangi perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan NPF Nett dari 3,16% menjadi 2,49%,'' kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Senin (14/5/2018).
Perbaikan kualitas masih menjadi salah satu strategi dari lima strategis bisnis yang ditetapkan pada 2017 dan 2018. Strategi yang telah ditetapkan adalah adalah pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, perbaikan kualitas pembiayaan, peningkatan pendapatan berbasis biaya, produktivitas dan efisiensi, serta kontribusi margin.
Lebih lanjut Toni EB Subari menyampaikan, pertumbuhan pembiayaan berdampak pada pendapatan margin bagi hasil yang naik 7,77% semula Rp 1,71 triliun menjadi Rp 1,85 triliun. Pendapatan bagi hasil tersebut kemudian dibagihasilkan kepada nasabah (biaya bagi hasil) sebesar Rp688,36 miliar.
Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) per kuartal I-2018 meningkat 16,26% menjadi Rp 82,58 triliun dari Rp 71,04 triliun pada kuartal I-2017.
Komposisi dana murah terdiri atas 50,03% atau Rp 41,31 triliun dana murah (low cost fund) yang terdiri dari Tabungan sebesar Rp 31,88 triliun atau tumbuh 14,58% dari Rp 27,82 triliun dan Giro sebesar Rp 9,43 triliun atau tumbuh 23,97% dari Rp 9,43 triliun.
Dengan perolehan DPK tersebut aset Mandiri Syariah per kuartal I-2018 menjadi Rp92,98 triliun atau meningkat 16,20% dari Rp 80,01 triliun periode tahun sebelumnya.
Dari sisi permodalan BSM cukup kuat dengan indicator CAR 15,59% dan ekuitas Rp 7,43 triliun. Pada akhir 2017 Bank Mandiri menyuntikkan modal sebesar Rp 500 miliar sehingga posisi modal disetor perusahaan pada tahun 2018 ini hampir Rp 3 triliun.
(dru) Next Article BSM Sebut Aturan PPN 5% Arab Saudi Tak Berpengaruh Besar
Most Popular