Bank Syariah Mandiri Kejar Target Naik Kelas ke BUKU IV

Exist In Exist, CNBC Indonesia
24 March 2018 16:53
Bank Syariah Mandiri (BSM) tengah mengejar target untuk dapat naik kelas menjadi Bank Umum Kelas Usaha (BUKU) IV
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Syariah Mandiri (BSM) tengah mengejar target untuk dapat naik kelas menjadi Bank Umum Kelas Usaha (BUKU) IV. Bank BUKU IV merupakan bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.

Vice President Corporate Secretary BSM Rizky Wisnoentoro mengatakan saat ini BSM memiliki ekuitas di level Rp 7,31 triliun dengan total aset Rp 90 triliun. Saat ini BSM masuk ke kategori Bank BUKU III.

"Kita memang bersiap naik ke BUKU IV. Lagi on going terus, tapi tidak tahun ini juga, kita coba lakukan konsolidasi, dibanyak lini kita lagi coba terus perbaikan," ujar Rizky ketika ditemui di sela Acara Pelantikan dan Rapat Kerja Masyarakat Ekonomi Syariah di Plaza Mandiri, Sabtu (24/3/2018).

Untuk mengejar target tersebut, lanjutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan BSM adalah dengan meningkatkan produktivitas. "Kita punya beberapa inisiatif strategis yang sudah ditetapkan. Yang sekarang bisa saya share salah satunya adalah coba lebih meningkatkan produktivitas karena teman-teman di cabang semua outlet itu kan sudah cukup siap," kata dia.

Saat ini, dengan total cabang sekitar 765 cabang di seluruh Indonesia, Rizky menyebutkan BSM memiliki 16 ribu lebih karyawan yang akan didorong untuk terus dapat meningkatkan produktivitas bank.

BSM mencatat perolehan laba bersih sampai akhir 2017 mencapai Rp 365 miliar. Nilai tersebut meningkat 12,22% (yoy) dari Rp 325 miliar pada 2016.

Direktur Utama BSM Toni EB Subari menjelaskan, dari sisi laba operasional, perseroan membukukan perolehan yang lebih besar lagi, yakni Rp 2,3 triliun, bertumbuh 42,93%. Namun, dari sisi pertumbuhan laba bersih bertumbuh lebih rendah.


"Kami memperkuat pencadangan sebagai strategi internal sehingga pertumbuhan laba bersih bertumbuh 12,22%," ujar dia beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Direktur Strategis dan Keuangan BSM Ade Cahyo Nugroho menambahkan, perolehan laba juga ditopang oleh meningkatnya margin bagi hasil bersih yang mencapai Rp 617 miliar, bertumbuh 15,35%. Kemudian ditopang pula oleh pendapatan berbasis biaya yang bertumbuh 9,67% menjadi Rp 943 miliar dari semula Rp 860 miliar.

"Di sisi lain, perusahaan juga dapat mengendalikan biaya overhead yang meningkat hanya 0,26%," kata dia.


(dru) Next Article BSM Sebut Aturan PPN 5% Arab Saudi Tak Berpengaruh Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular