"Muamalat Harus Dapat Tambahan Modal Segera"

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 March 2018 22:31
Investor Timur Tengah Bank Muamalat sudah nyatakan tidak mau tambah modal lagi.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat berharap Bank Muamalat segera mendapatkan investor baru. Pasalnya, Bank Muamalat membutuhkan suntikan modal untuk memperbaiki rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) yang tinggi.

Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat Indonesia, Ma'aruf Amin mengatakan, berdasarkan aturan Bank Muamalat membutuhkan tambahan modal. Dana segar ini diharapkan segera masuk.

"Dana dari beberapa pihak, dari swasta, dana haji. Para investor yang punya komitmen," ujarnya, di Jakarta, Senin (12/3/2018).

Ma'aruf menambahkan pemegang saham mayoritas asal Timur Tengah tidak mau tambah modal Bank Muamalat lagi. "Kita harapkan secepatnya (dapat tambahan modal) karena itu aturannya segera," ujar Ma'aruf.

Saat ini pemegang saham Bank Muamalat dari Timur Tengah terdiri dari Islamic Development Bank sebesar 32,74%,, Bank Boubyan 22%, dan Atwill Holdings Limited 17,91%. Sisanya, National Bank of Kuwait 8,45% dan IDF Investment Foundation 3,48%.

Sebelumnya, dewan komisaris Bank Muamalat akan menyusun kembali perjanjian pembelian saham atau conditional share subscription agreement (CSSA) bagi calon investor Muamalat. CSSA ini diharapkan rampung bulan ini setelah perjanjian CSSA dengan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) untuk menjadi calon investor sekaligus fasilitator transaksi ini sudah berakhir pada 31 Desember 2017.

Salah satu investor yang menyatakan keterarikannya adalah Yusuf Mansur. Ia sedang berusaha mengumpulkan dana sebesar Rp 5 triliun untuk bisa masuk ke Bank Muamalat.

(roy/ray) Next Article Investor Mengerucut Jadi 2, Bank Muamalat Tawarkan 4 Skema

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular