Newsletter

Triliunan Dana Asing Akhirnya Balik ke RI, Tapi Teror Dolar Belum Usai

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
07 October 2025 06:20
wall street
Foto: Infografis / Rupiah & IHSG Jeblok / Aristya Rahadian K

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Senin atau Selasa waktu Indonesia.

Indeks S&P mencetak rekor didorong oleh optimisme terhadap meningkatnya aktivitas merger dan akuisisi (M&A) setelah dua kesepakatan besar diumumkan.

Indeks pasar luas S&P 500 naik 0,36% dan ditutup di 6.740,28, sementara Nasdaq yang sarat saham teknologi melesat 0,71% ke 22.941,67. Dow Jones Industrial Average, di sisi lain, turun 63,31 poin atau 0,14% dan ditutup di 46.694,97, terbebani oleh penurunan saham Sherwin-Williams dan Home Depot.

Kenaikan S&P 500 dan Nasdaq sebagian ditopang lonjakan saham AMD yang terbang hampir 24% setelah perusahaan mencapai kesepakatan dengan pemimpin AI, Sam Altman.

Kesepakatan ini berpotensi memberikan perusahaan ChatGPT 10% saham di pembuat chip tersebut. AMD akan menggunakan unit pemrosesan grafis tertentu yang diluncurkan selama beberapa tahun. Nvidia, pesaing utama AMD di bidang prosesor grafis, berada di bawah tekanan menyusul pengumuman itu.

Selain itu, saham Comerica melonjak hampir 14% setelah Fifth Third Bancorp mencapai kesepakatan untuk membeli bank regional tersebut seharga US$10,9 miliar melalui transaksi saham.

Merger ini akan membentuk bank terbesar kesembilan di AS berdasarkan aset. SPDR S&P Regional Banking ETF naik 1% karena ekspektasi lebih banyak kesepakatan akan terjadi di sektor ini. Secara keseluruhan, aktivitas M&A meningkat, menambah semangat investor yang terlihat di pasar saham tahun ini.

"Ada pandangan optimistis terhadap pertumbuhan jangka panjang. Lingkungan regulasi kini lebih ramah terhadap bisnis (dan perbankan) dan semua orang mengharapkan suku bunga jauh lebih rendah," kata Brian Mulberry, manajer portofolio klien senior di Zacks Investment Management, kepada CNBC International.

Investor tampaknya mengabaikan kekhawatiran terkait penutupan pemerintah AS saat ini, yang kini memasuki minggu kedua setelah para legislator gagal mencapai kesepakatan pendanaan untuk menjaga pemerintah tetap buka. Penutupan ini menunda rilis data ekonomi penting termasuk laporan pekerjaan September yang awalnya dijadwalkan Jumat lalu.

Saat ini, pasar saham mengabaikan penutupan pemerintah dan lebih fokus pada optimisme pendapatan serta prospek penurunan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve," kata Robert Edwards, chief investment officer di Edwards Asset Management.

Meskipun ada penundaan pengumuman data, beberapa pejabat Federal Reserve dijadwalkan tetap berbicara minggu ini, termasuk Gubernur Fed Stephen Miran pada Rabu dan Ketua Jerome Powell pada Kamis.

(evw/evw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular