Gencar Terbitkan Obligasi, Raksasa SWF Dunia Masuki Babak Baru

Elvan & Rania,  CNBC Indonesia
16 November 2025 21:25
Danantara Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Danantara Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Turkey Wealth Fund (Turkiye)

Turkey Wealth Fund (TWF) didirikan pada 26 Agustus 2016 sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Pemerintah Turkiye. TWF lebih berfokus untuk mengelola aset strategis negara dan meningkatkan nilai aset melalui investasi domestik & internasional. TWF juga berfungsi sebagai Menjadi "stabilisator" ekonomi Turki, terutama ketika terjadi guncangan pasar atau defisit.

TWF adalah dana investasi milik negara yang memanfaatkan aset milik publik untuk investasi strategis, dan menerbitkan obligasi untuk mengumpulkan modal terutama untuk refinancing dan investasi yang memperkuat infrastruktur ekonomi dan pasar keuangan Turki.

TWF memegang kepemilikan besar saham-saham dalam berbagai sektor, dengan porsi terbesar di sektor perbankan sebanyak 72,97% dari total kepemilikan. Bank-bank yang sahamnya dimiliki oleh TWF seperti Ziraat Bank, Halkbank, dan Vakıfbank.

Selain perbankan, TWF juga memiliki porsi saham di sektor telekomunikasi, minyak dan gas seperti Turkish Petroleum (TPAO), BOTAŞ (gas), dan Turkish Petroleum Refineries (Tüpraş), sektor transportasi seperti Turkish Airlines (THY), serta sektor infrastruktur.

Tercatat bahwa TWF telah beberapa kali menerbitkan obligasi. Pada Februari 2024, TWF menerbitkan obligasi pertamanya berupa eurobond. Sebagai catatan, eurobond adalah jenis obligasi yang menggunakan mata uang selain mata uang negara penerbit obligasi.

TWF menerbitkan eurobond sebesar US$500 juta dengan jatuh tempo 5 tahun dan tingkat kupon 8,375%. Penerbitan ini sangat sukses dengan tingkat kelebihan permintaan lebih dari 14 kali, menunjukkan kepercayaan kuat dari investor internasional. Selain itu, TWF menerbitkan Sukuk (obligasi syariah) sebesar 750 juta dolar AS pada Oktober 2024, menandai langkah pertama masuknya ke pasar Sukuk global.

Selain obligasi, TWF sempat menyepakati pembiayaan murabaha sebesar US$ 150 juta dengan Dubai Islamic Bank (jangka waktu 5 tahun) pada November 2024. TWF juga telah menyelesaikan pembiayaan Murabaha sebesar USD 600 juta melalui konsorsium yang dipimpin Kuwait Finance House pada Agustus 2025.

Mubadala Investment Company

Perusahaan investasi Mubadala adalah sebuah SWF milik pemerintah petrodollar Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yang didirikan pada tahun 2017, hasil dari merger Mubadala Development Company dan perusahaan investasi sektor energi milik pemerintah, (International Petroleum Investment Company) IPIC.

Portfolio yang dikelola beragam jenisnya, termasuk teknologi, manufaktur, penerbangan, semikonduktor, energi bersih, infrastruktur, hingga properti. Alokasi portofolio terdiri dari ekuitas swasta (40%), pasar publik (23%), dan infrastruktur/real estate (17%). Mubadala secara aktif berinvestasi di sektor masa depan dan peluang pertumbuhan global.

 Mubadala merupakan SWF terbesar kedua di Abu Dhabi, setelah Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dan di atas Abu Dhabi Developmental Holding Company (ADQ). Ketiganya diketahui mengelola aset sebanyak US$1,7 triliun secara total. Pengelolaan investasi oleh Mubadala menghasilkan return tahunan lima tahun sekitar 10,1%.

Mubadala fokus pada diversifikasi ekonomi Abu Dhabi, terlihat dari sektor-sektor seperti kecerdasan buatan (AI), energi bersih, dan manufaktur maju yang menjadi bagian dari portfolio Mubadala.

Mubadala juga mendiversifikasi sumber pendanaan melalui bond. Salah satu penerbitan obligasi pertama oleh Mubadala yang tercatat adalah penerbitan rogram obligasi global pada tahun 2009 senilai US$1,85 miliar sebagai langkah besar untuk mengurangi ketergantungannya pada pendanaan dari pemerintah Abu Dhabi. Sebagian besar obligasi ini dibeli oleh bank-bank AS dan Eropa dengan tenor yang didominasi periode lima dan sepuluh tahun

 

Sesaat sebelum merger, Mubadala melakukan penjualan obligasi dual-tranche senilai US$1,5 miliar pada April 2017, menandai langkah penting dalam upaya pengumpulan modalnya. Penawaran ini mencakup obligasi tujuh tahun senilai US$850 juta dengan kupon 3% dan obligasi dua belas tahun senilai US$650 juta dengan kupon 3,75%.

Obligasi terbaru yang diterbitkan oleh Mubadala adalah sukuk (obligasi syariah) senilai US$1 miliar dengan tenor 10 tahun dalam denominasi dolar AS. Sukuk yang diterbitkan pada Mei 2025 ini dipatok pada 60 basis poin di atas hasil US Treasury, mengimplikasikan adanya permintaan kuat dari para investor yang tergambar dari pesanan obligasi yang mengalami oversubscribed, yakni mencapai US$4,75 miliar.

 Danantara Ikuti Tren Global

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menerbitkan instrumen pembiayaan strategis berupa surat utang Patriot Bond.
Instrumen ini diketahui akan ditawarkan khusus kepada para konglomerat RI dan tidak tersedia untuk diserap oleh investor ritel. Penyerapan dana Patriot Bond sendiri nantinya akan dilakukan dengan mekanisme private placement.

Adapun total emisi yang akan diterbitkan adalah senilai Rp 50 triliun dan ditawarkan dalam dua tenor berbeda yakni 5 dan 7 tahun. Sementara itu kupon atau imbal hasil yang ditawarkan dikabarkan berada di level 2%.

Secara umum Danantara mengungkapkan penerbitan Patriot Bond ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional. Adapun secara lebih spesifik, emisi dari penerbitan surat utang spesial tersebut akan digunakan untuk mendukung proyek transisi energi, yakni pemanfaatan limbah menjadi energi (waste-to-energy). Selain itu Patriot Bond ini juga diharapkan dapat memperluas basis pembiayaan domestik.'=

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular