Gencar Terbitkan Obligasi, Raksasa SWF Dunia Masuki Babak Baru
Khazanah Malaysia
Khazanah Nasional Berhad adalah lembaga investasi milik pemerintah Malaysia yang telah berperan penting dalam mengelola aset strategis nasional sejak berdiri pada 1994.
Saat itu, Khazanah diberi mandat untuk memegang peran sebagai kustodian aset komersial pemerintah sekaligus berinvestasi di sektor strategis khususnya sektor yang berteknologi tinggi.
Memasuki 2004, Khazanah mulai menempuh strategi investasi yang lebih luas dan aktif, dengan meningkatkan kinerja portofolio inti sekaligus membidik peluang di sektor ekonomi baru maupun kawasan internasional.
Khazanah mulai menerbitkan surat utang senilai US$414,5 juta dengan tenor 5 tahun dan kupon 1,95% pada 2004. Instrumen tersebut berbentuk exchangeable notes yang dapat ditukar dengan saham PLUS Expressway Berhad. Penerbitan perdana ini menjadi pijakan penting bagi Khazanah dalam membangun rekam jejak kredit global sekaligus mendiversifikasi sumber pendanaan.
Sejak saat itu, Khazanah rutin menerbitkan obligasi dan sukuk baik di pasar domestik maupun internasional.
Sejumlah inovasi pun dihadirkan, mulai dari exchangeable sukuk berbasis saham IHH Healthcare pada 2013, hingga Sukuk SRI pada 2015 dan 2017 yang menjadi pionir penawaran ritel di Malaysia. Sukuk SRI tersebut bahkan mengusung konsep impact investing, memungkinkan masyarakat ikut berinvestasi sambil mendukung program pendidikan nasional.
Secara total, sejak 2004 hingga 2025, Khazanah telah menerbitkan lebih dari 10 seri surat utang dalam berbagai denominasi mata uang, termasuk dolar AS, dolar Singapura, dan ringgit. Nilai penerbitan mencapai miliaran dolar AS, dengan tenor bervariasi dari jangka pendek hingga panjang.
Adapun penerbitan terbaru pada 2024, Khazanah kembali menembus pasar internasional dengan dua seri obligasi senilai total US$1 miliar. Rinciannya, US$500 juta tenor 5 tahun kupon 4,484% dan US$500 juta tenor 10 tahun kupon 4,759%.
Dana segar dari penerbitan ini digunakan untuk memperkuat likuiditas sekaligus memperluas basis pendanaan, sejalan dengan mandat Khazanah dalam mendukung pembangunan ekonomi Malaysia dan memperkuat posisinya di pasar keuangan global.
PIF Arab Saudi
Public Investment Fund (PIF) berdiri pada 1971 dengan mandat mendirikan perusahaan-perusahaan penting bagi perekonomian Arab Saudi. Banyak di antaranya kemudian berkembang menjadi "national champions" yang menopang industrialisasi dan modernisasi ekonomi Kerajaan.
Momentum besar terjadi pada Maret 2015, ketika Dewan Menteri Saudi menerbitkan Resolusi 270 yang menempatkan PIF di bawah Council of Economic and Development Affairs (CEDA) dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai ketua.
Sejak saat itu, PIF bertransformasi menjadi mesin penggerak utama Vision 2030, dengan peran yang lebih mandiri dan strategi lebih jelas untuk menciptakan perubahan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
Dalam perjalanannya, PIF juga masuk ke pasar utang internasional untuk mendukung ekspansi investasinya.
Penerbitan obligasi perdana dilakukan pada Oktober 2022, berupa green bond global senilai US$3 miliar yang terbagi dalam tiga bond yang masing-masing senilai US$1,25 miliar tenor 5 tahun, US$1,25 miliar tenor 10 tahun, dan US$500 juta tenor 100 tahun.
Penerbitan ini menjadi tonggak sejarah karena sekaligus menjadikan PIF sebagai sovereign wealth fund pertama di dunia yang menerbitkan green bond dengan tenor 100 tahun. Dana hasil penerbitan diarahkan untuk mendukung proyek hijau dan keberlanjutan, termasuk energi terbarukan dan pembangunan giga-project seperti NEOM.
Sejak debut itu, PIF terus aktif mengakses pasar global, menerbitkan berbagai instrumen termasuk sukuk, obligasi konvensional, hingga obligasi berdenominasi sterling. Sepanjang 2024 saja, total penerbitan PIF hampir menembus US$10 miliar, menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap kekuatan fundamental Saudi.
Adapun penerbitan terbaru dilakukan pada April 2025, ketika PIF meluncurkan sukuk internasional senilai US$1,25 miliar dengan tenor 7 tahun melalui struktur Wakala.
Instrumen ini disambut luar biasa oleh investor dengan permintaan lebih dari 6 kali lipat. Dana hasil penerbitan digunakan untuk mendiversifikasi basis pendanaan sekaligus mendukung pembiayaan proyek-proyek strategis berkelanjutan yang sejalan dengan agenda Vision 2030.