
Tulang Punggung Energi RI, Ini Capaian Cemerlang Pertamina di 2024

PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan yang tak henti mengimplementasikan kebijakan ESG (Environmental, Social, Governance). Buah dari penerapan ESG yang konsisten, Pertamina pun menjadi perusahaan sub industri Intergrasi Minyak dan Gas dengan peringkat risiko ESG terbaik di dunia.
Berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics pada 1 Desember 2023, Pertamina adalah perusahaan dengan skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia di dalam sub industri Integrasi Minyak dan Gas.
Pertamina meraih skor 20,7 atau dalam kategori Medium Risk, naik dari skor sebelumnya 22,1. Adapun skor Sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.
Sebagai informasi, peringkat Risiko ESG oleh Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG yang material bagi tiap industri. Kemudian seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut dan memberikan ukuran kuantitatif yang dapat dibandingkan di semua industri.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pada proses assessment Sustainalytics, setidaknya terdapat 11 aspek yang menjadi fokus, di antaranya pada aspek E (environmental) adalah emisi dan limbah, karbon, serta biodiversity. Sedangkan aspek S (social) terkait sumber daya manusia di Pertamina, kesehatan dan keselamatan kerja, serta hubungan dengan komunitas sekitar. Pada aspek G (governance), yakni terkait tata kelola, penyuapan dan korupsi, serta etika bisnis.
Skor dan peringkat Pertamina dinilai berada di tingkat risiko Medium dalam pengelolaan risiko faktor-faktor ESG. Selain itu menjadi bukti bahwa Pertamina terus berkomitmen mengimplementasikan aspek-aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan menjadi perusahaan energi kelas dunia yang ramah lingkungan.
Pertamina terus menjalankan tiga peran besarnya sebagai perusahaan energi nasional, yakni menjaga ketahanan energi nasional, menjalankan transisi energi melalui energi bersih dan energi baru terbarukan, serta aktif berkontribusi dalam mencapai Net Zero Emmision.
Pertamina memiliki 10 Fokus Keberlanjutan yang selaras dengan Agenda Pembangunan Nasional dan Tujuan Pembangunan Keberlanjutan dalam merangkai inisiatif ESG Perusahaan.
![]() Fokus ESG Pertamina |
Pertamina terus menjalankan tiga peran besarnya sebagai perusahaan energi nasional, yakni menjaga ketahanan energi nasional, menjalankan transisi energi melalui energi bersih dan energi baru terbarukan, serta aktif berkontribusi dalam mencapai Net Zero Emmision.
Pertamina memiliki 10 Fokus Keberlanjutan yang selaras dengan Agenda Pembangunan Nasional dan Tujuan Pembangunan Keberlanjutan dalam merangkai inisiatif ESG Perusahaan.
Ada lima komitmen Pertamina untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan, perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dalam merangkai inisiatif ESG Perusahaan.
Pertamina menerapkan praktik-praktik terbaik sesuai Sustainability PERTAMINA Expectations for HSSE Management Excellence (SUPREME) dalam pengelolaan lingkungan hidup. Landasan penyusunannya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada skala nasional dan internasional.
Adapun standar yang dianut oleh Pertamina seperti Sistem Manajemen Lingkungan (SML), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Peraturan Kapolri No. 24/2007, serta PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada skala global, SUPREME juga mengacu pada standar sistem manajemen internasional, seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 27001, ISO 28000, ISO 31000, ISO 39001, ISO 45001, ISO 50001, dan standar lainnya. Penerapan ISO dievaluasi berkala guna memastikan pemenuhan kriteria standar yang ditetapkan.
Langkah nyata Pertamina untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan salah satunya adlah pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Pada 2023, Pertamina telah menjalankan serangkaian program reduksi emisi dari aktivitas operasi.
Hasilnya, Pertamina mencatatkan reduksi emisi sebesar 1,135 juta ton CO2eq. Dengan pencapaian tersebut maka secara keseluruhan sejak 2010 sampai dengan akhir 2023, Pertamina telah berkontribusi mengurangi jejak karbon emisi sebesar 8,5 juta ton CO2eq dari baseline emisi tahun 2010. Pertamina juga melakukan pengembangan pengelolaan emisi gas metana (CH4) dan upaya dekarbonisasi yang telah dilakukan juga berkontribusi terhadap penurunan gas metana (CH4).
Selain itu, Pertamina juga melakukan program penghijauan yang bertujuan untuk reboisasi, reforestasi dan reklamasi lahan terdegradasi dengan menanam kembali pohon-pohon di sekitar lokasi operasinya. Pertamina bekerja sama dengan stakeholder untuk mengembalikan kondisi lahan agar kembali subur.
![]() 3 Program TJSL Pertamina: Bersama Masyarakat, Menginspirasi dan Memberikan Manfaat |
Program Hutan Pertamina telah berhasil menanam lebih 3 juta pohon sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan dan penyerapan emisi karbon. Penanaman pohon ini tersebar dalam 267 program di seluruh wilayah operasi perusahaan, meliputi luas area mencapai 629 Ha, yang terdiri dari 433 Ha Mangrove dan 196 Ha pohon daratan.
Pertamina juga mengupayakan pertumbuhan berkelanjutan bagi masyarakat luas, khususnya di sekitar area operasi yang mencakup Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Bantuan atau yang biasa dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) serta program TJSL Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).
Seluruh program TJSL yang dijalankan Pertamina baik di tingkatan holding maupun di subholding dirancang sejalan dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), dan berkontribusi dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) (Sustainable Development Goals/"SDGs"). Melalui pelaksanaan program TJSL di bidang sosial dan kemasyarakatan, Pertamina berharap dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
Langkah lain Pertamina mengembangkan UMK dilaksanakan dengan membentuk UMK Academy pada tahun 2020 dan terus berkesinambungan hingga saat ini. UMK Academy dibentuk untuk mendorong UMKM naik kelas menjadi modern (Go Modern), menerapkan digital (Go Digital), pemasaran luring (Go Online) dan mancanegara (Go Global). UMK Academy berlangsung selama empat bulan.
Pertamina juga fokus kepada pendidikan sebagai tanggung jawab sosial dengan memberikan beasiswa untuk pendidikan. Sepanjang2023, Pertamina telah memberikan beasiswa kepada 961 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut: 422 mahasiswa existing (intake 2022); -465 mahasiswa intake 2023; 15 mahasiswa Beasiswa Pertamina Prestasi Natuna; 19 mahasiswa Beasiswa Local Hero; dan 20 siswa/mahasiswa Beasiswa Khusus.
Pertamina secara konsisten mengupayakan peningkatan jaminan mutu produk, kualitas layanan, keselamatan, dan kesehatan pelanggan sebagai oemangku kepentingan dan dalam meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik.
Dalam menjalankan rantai bisnis dari hulu hingga ke hilir yang bersentuhan langsung dengan pelanggan akhir (enduser), Pertamina memastikan bahwa seluruh (100%) proses produksi.
Produk serta distribusi Pertamina juga telah melalui penerapan Kebijakan Mutu, Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Kelola Lingkungan (QHSSE). Tidak hanya itu, Pertamina juga senantiasa menerapkan uji coba sesuai regulasi yang berlaku sebelum suatu produk digunakan pelanggan guna menjamin keamanannya.
Pertamina selalu mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas layanan dan produk yang diberikan dengan melakukan survei menggunakan pendekatan Customer Satisfaction Index (CSI) dan Customer Loyalty Index (CLI).
Pada 2023, sub-holding Commercial and Trading (C&T) kembali menyelenggarakan survei kepuasan pelanggan yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh konsultan independen PT Kadence International.
Survei pada 2023 melibatkan 15.035 responden dengan menggunakan teknik wawancara. Jumlah responden tersebut terdiri dari 4.475 responden B2B dan 10.560 responden B2C.
Berdasarkan hasil survei tersebut, secara umum diperoleh hasil bahwa tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan yang diberikan oleh Pertamina mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 4,29 (skala 5) pada 2022 menjadi 4,29 pada 2023. Pencapaian tersebut juga berada di atas target yang ditetapkan yaitu 4,19.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]