Newsletter

"Panas" Jelang Liburan! Pertama dalam Sejarah 4 Menteri Dicecar di MK

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
05 April 2024 06:00
Gedung Mahkamah Konstitusi RI.
Foto: Gedung Mahkamah Konstitusi RI. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
  • Pasar keuangan Tanah Air kemarin secara mayoritas bergairah, di mana rupiah akhirnya berhasil menguat setelah beberapa hari merana.
  • Wall Street secara mayoritas ditutup menguat, karena data klaim pengangguran bertambah dan mengindikasikan pasar kembali optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dilakukan pada Juni mendatang.
  • Data cadangan devisa RI, NFP AS, tingkat pengangguran AS, dan sidang sengketa Pemilu 2024 akan menjadi perhatian pasar hari ini.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air secara mayoritas bergairah pada perdagangan Kamis (4/4/2024) kemarin, dengan rupiah berhasil rebound setelah beberapa hari merana.

IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan sangat volatile mengingat hari ini menjadi perdagangan terakhir sebelum libur panjang Lebaran. Selengkapnya mengenai pergerakan pasar keuangan hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melesat 1,22% ke posisi 7.254,399. IHSG berhasil rebound setelah beberapa hari sebelumnya merana hingga menyentuh level psikologis 7.100.

Nilai transaksi IHSG pada kemarin mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan15miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 953.545 kali. Sebanyak 380 saham terapresiasi, 219 saham terdepresiasi, dan 192 saham cenderung stagnan.

Namun sayangnya, investor asing masih mencatatkan penjualan bersih (net sell) kemarin, hingga mencapai Rp 490,84 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 1,15%.

Sedangkan bursa Asia-Pasifik kemarin secara mayoritas menguat. Hanya indeks PSEI Filipina, SET Thailand, dan VNI Vietnam yang terkoreksi kemarin. Sementara untuk pasar saham China, Hong Kong, Taiwan kemarin tidak dibuka karena sedang libur memperingati Hari Qingming.

Berikut pergerakan IHSG dan bursa Asia-Pasifik pada perdagangan Kamis kemarin.

Sedangkan untuk mata uang rupiah pada perdagangan kemarin berhasil ditutup menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin di posisi Rp 15.890/US$ di pasar spot, menguat 0,16% di hadapan dolar AS.

Adapun di Asia, secara mayoritas menguat. Kecuali yen Jepang, won Korea Selatan, peso Filipina, baht Thailand, dan dolar Taiwan yang melemah.

Berikut pergerakan rupiah dan mata uang Asia pada perdagangan Kamis kemarin.

Adapun di pasar surat berharga negara (SBN), pada perdagangan kemarin harganya kembali menguat, terlihat dari imbal hasil (yield) yang kembali menurun.

Melansir data dari Refinitiv, imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara terpantau turun 1,1 basis poin (bp) menjadi 6,683%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Ketika yield turun, maka tandanya investor sedang mengoleksi SBN.

Rupiah menguat karena dolar AS mulai melemah, karena para pelaku pasar menganggap pernyataan Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell sebagai pernyataan yang meyakinkan tentang kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini sambil menunggu pembacaan pasar tenaga kerja AS terbaru.

Powell menyampaikan pernyataan yang seimbang dengan menyatakan bahwa pembuat kebijakan akan dipandu oleh data ekonomi.

Investor berfokus pada pandangannya bahwa angka-angka terbaru tidak mengubah pandangannya secara luas, dan pengingatnya bahwa "sebagian besar peserta FOMC melihat hal ini sebagai hal yang tepat untuk mulai menurunkan suku bunga kebijakan pada suatu saat di tahun ini."

"Pidato tersebut secara luas menegaskan bahwa The Fed berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunganya tahun ini, dengan data yang menentukan waktunya. Kami pikir pada bulan Juli, (Fed) kemungkinan akan memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mulai menurunkan suku bunganya," kata analis di ANZ.

Selain itu perlambatan tak terduga dalam pertumbuhan jasa AS juga mendukung penurunan ekspektasi dan membebani dolar karena ekspektasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tiga bulan lalu.

Dengan rupiah yang menguat, maka IHSG pun mengekor dan berhasil melesat lebih dari 1% kemarin. Selain itu, saham perbankan raksasa yang sebelumnya merana kemudian berhasil rebound juga menjadi 'amunisi' kuat bagi IHSG kemarin.

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street ditutup kembali berjatuhan pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia, karena pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengambil pendekatan hati-hati dalam mengomentari prospek penurunan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,35% ke posisi 38.596,98, S&P 500 ambrol 1,23% ke 5.147,21, dan Nasdaq Composite ambruk 1,4% menjadi 16.049,08.

Di antara komentar para pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa pada pertemuan bank sentral AS bulan lalu ia memperkirakan dua kali penurunan suku bunga tahun ini tetapi jika inflasi terus terhenti, hal tersebut mungkin tidak diperlukan pada tahun ini.

Sebelumnya pada Kamis kemarin, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan bank sentral AS memiliki "waktu untuk menghilangkan masalah" inflasi sebelum mulai menurunkan suku bunga.

Sementara pada Rabu lalu, para pejabat The Fed termasuk Ketua The Fed, Jerome Powell tetap berpegang pada strategi penurunan suku bunga yang hati-hati.

"Ini adalah pendekatan yang sangat hati-hati dan terukur," kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois, dikutip dari Reuters.

Wall Street sempat bergerak di zona hijau, setelah dirilisnya data klaim pengangguran periode pekan yang berakhir 30 Maret, di mana jumlah klaim meningkat, menandakan bahwa sektor tenaga kerja mulai mendingin.

Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran negara meningkat menjadi 221.000 untuk pekan yang berakhir pada tanggal 30 Maret dibandingkan perkiraan 214.000 yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters

Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mulai melambat, yang mendukung target penurunan suku bunga The Fed sebanyak tiga kali pada tahun ini.

Namun, masih banyaknya pejabat The Fed yang masih bernada hawkish membuat pasar kembali skeptis akan jalur pemangkasan suku bunga The Fed kedepan. Pasar bahkan seakan sedang diuji psikologisnya, karena sentimen pasar dengan cepat berubah-ubah.

Wall Street sudah terkoreksi beberapa hari terakhir sejak awal pekan ini, menyusul beberapa laporan ekonomi yang kuat, termasuk aktivitas manufaktur dan data lowongan pekerjaan yang menimbulkan keraguan terhadap tiga penurunan suku bunga yang sudah diperkirakan secara luas untuk tahun ini.

Namun, peluang The Fed untuk memangkas suku bunga acuan pertama kali di pertemuan Juni kembali meningkat. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar saat ini melihat peluang sebesar 64,7% untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan Juni mendatang.

Investor juga mencerna komentar dari Presiden AS Joe Biden, yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengenai perang Gaza.

Di lain sisi, investor menanti rilis data penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP) dan tingkat pengangguran untuk periode Maret 2024.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan NFP untuk periode Maret lalu akan turun menjadi 200.000, dari sebelumnya sebesar 275.000 di Februari, sementara tingkat pengangguran kemungkinan akan tetap stabil di 3,9%.

Pasar keuangan RI akhirnya cerah bergairah kemarin, setelah beberapa hari sebelumnya merana. Membaiknya sentimen global menjadi penopang rupiah dan IHSG kemarin.

Meski kemarin berhasil menguat di rupiah dan IHSG, namun pada hari ini terutama IHSG diperkirakan bergerak cenderung mendatar, karena diperkirakan kondisi pasar saham RI pada hari ini cenderung sepi, mengingat masyarakat sudah mulai melakukan mudik pada hari ini.

Sebagai catatan, hari ini merupakan perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran 10 hari. Pasar keuangan Indonesia akan dibuka kembali pad 15 April 2024.

Namun, sentimen pasar baik dari dalam negeri hingga global cukup ramai pada hari ini, sehingga mungkin saja dapat menjadi penopang rupiah dan IHSG serta obligasi.

Berikut sentimen pasar pada hari ini;

Sidang Sengketa Pemilu 2024 Hadirkan Menteri Kabinet Indonesia Maju

Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini kembali akan menggelar sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Namun yang spesial, agenda sidang mendengarkan keterangan empat menteri hari ini, Jumat (5/4/2024)

Empat menteri itu adalah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

"Sebagaimana telah disepakati dan disampaikan pada persidangan sebelumnya, bahwa besok adalah agenda persidangan untuk mendengar keterangan dari para menteri yang sudah kita agendakan," tegas Ketua MK Suhartoyo dalam sidang Kamis.

Selain empat menteri tersebut, MK juga akan memanggil Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Semua dihadirkan dalam persidangan untuk didengar keterangannya.

Sidang MK akan sangat memanas besok dengan kedatangan saksi menteri. Ini adalah kali pertama sidang menghadirkan menteri yang akan menjadi saksi dan dimintai keterangan.

Sri Mulyani selaku menteri keuangan akan memberikan keterangan seputar pengelolaan anggaran negara. Sementara, Risma menyampaikan terkait bantuan sosial.

Sidang PHPU di MK bukan kali pertama terjadi. Indonesia menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 2004,2009, 2014, 2019, dan 2024. Hasil pilpres selalu digugat ke MK.

Pada periode sebelum 2024, MK biasanya menghadirkan saksi dari kubu yang berseteru dan tidak sampai memanggil menteri.

Gugatan pada PHPU tahun-tahun sebelumnya lebih kepada dugaan kecurangan saat pemilihan ataupun teknis pemilu. Sebaliknya, pada tahun ini justru lebih mengarah ke proses sebelum pemilu mulai dari bansos yang dinilai menguntungkan pasangan tertentu hingga usia Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden.

Cadangan Devisa Indonesia

Pada hari ini, Indonesia juga akan merilis data cadangan devisa untuk periode Maret 2024. Konsensus pasar memperkirakan cadangan devisa RI pada Maret 2024 akan kembali berkontraksi menjadi US$ 143 miliar.

Sebelumnya pada Februari lalu, cadangan devisa RI dilaporkan turun menjadi US$ 144 miliar. Realisasi ini turun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2024 sebesar US$ 145,1 miliar.

Berdasarkan siaran pers Bank Indonesia (BI), Kamis (7/3/2024) penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Meski begitu, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan."

 Klaim Pengangguran AS Kembali Meningkat

Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran negara meningkat menjadi 221.000 untuk pekan yang berakhir pada tanggal 30 Maret dibandingkan perkiraan 214.000 yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak Januari lalu.

Sementara untuk klaim pengangguran lanjutan, turun menjadi 1,79 juta dalam pekan yang berakhir 23 Maret lalu.

Meskipun pasar tenaga kerja tetap tangguh dalam beberapa bulan terakhir, PHK terus meningkat. Mereka mencapai level tertinggi dalam setahun di Februari dalam angka-angka pemerintah yang dirilis minggu ini.

Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mulai melambat, yang mendukung target penurunan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebanyak tiga kali pada tahun ini.

 

NFP AS

Pada hari ini, AS akan merilis data tenaga kerja lainnya yakni data penggajian non-pertanian (non-farming payroll/NFP) periode Maret 2024. Konsensus pasar Trading Economics memperkirakan NFP AS cenderung menurun menjadi 200.000, dari sebelumnya pada Februari lalu sebesar 275.000.

Jika benar demikian, maka ini menjadi terendah dari rata-rata tiga bulan terakhir sebesar 265.000.

Tak hanya NFP, AS juga akan merilis tingkat pengangguran periode Maret 2024 di hari yang sama. Konsensus pasar memperkirakan tingkat pengangguran AS tidak banyak berubah alias stabil di 3,9%.

Sementara tingkat penghasilan rata-rata per jam akan meningkat, dengan perkiraan analis sebesar 0,3% secara bulanan.

Data tersebut akan dipantau ketat oleh pelaku pasar dan The Fed. Apalagi, para pejabat The Fed sedang mencari data yang masuk untuk mengarahkan reaksi kebijakannya.

 

Masa Arus Mudik Dimulai Hari Ini

Pada hari ini, diperkirakan masyarakat yang berada di perantauan akan memulai mudik ke kampung halaman. Adapun diprediksi masyarakat akan memulai mudik setelah berbuka puasa.

Sementara itu, Kemenhub memperkirakan bahwa puncak arus mudik berdasarkan pilihan masyarakat jatuh pada H-2 Lebaran 2024 atau Senin, 8 April 2024, yakni dimulainya cuti bersama dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang atau 13,7%.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) dan Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi bahwa pergerakan masyarakat secara nasional dapat mencapai 193,6 juta orang atau 71,1 persen dari jumlah penduduk RI.

Dalam survei potensi pergerakan masyarakat selama Hari Raya Idul Fitri 1445 atau Lebaran 2024 tersebut, sebanyak 39,32 juta atau 20,3% penduduk berminat untuk mudik menggunakan kereta api, 37,51 juta (19,4%) penduduk memilih bus, 35,42 juta (18,3%) orang memilih mobil pribadi, dan 31,12 juta (16,07%) pemudik memilih sepeda motor.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  1. Rilis data neraca perdagangan Australia periode Februari 2024 (07:30 WIB),
  2. Rilis data penjualan ritel Australia periode Februari 2024 (07:30 WIB),
  3. Sidang PHPU 2024 di Gedung MK (08.00 WIB),
  4. Presiden melantik Kepala Staf Angkatan Udara di Istana Kepresidenan, Jakarta 
  5. Rilis data cadangan devisa Indonesia periode Maret 2024 (10:00 WIB),
  6. Rilis data penjualan ritel Singapura periode Februari 2024 (12:00 WIB),
  7. Rilis data indeks harga rumah Inggris periode Maret 2024 (13:00 WIB),
  8. Rilis data penjualan ritel Uni Eropa periode Februari 2024 (16:00 WIB),
  9. Rilis data NFP Amerika Serikat periode Maret 2024 (19:30 WIB),
  10. Rilis data tingkat pengangguran Amerika Serikat periode Maret 2024 (19:30 WIB),
  11. IMF World Economic Outlook (20:30 WIB).

 

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (10:00 WIB),
  2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (14:00 WIB),
  3. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Modern Internasional Tbk (14:00 WIB),
  4. Cum date dividen tunai PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk,
  5. Cum date dividen tunai PT Temas Tbk.

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular