
Investor Asing Mulai Lirik RI, Pemerintah Pilih Hati-Hati

- Minat asing mulai kembali lagi ke surat utang negara (SUN) pada lelang 19 September 2023.
- Total serapan pemerintah mencapai Rp15,8 triliun, melampau target indikatif sebesar Rp14 triliun.
- Pemerintah kali ini cukup konservatif dengan serapan dari asing hanya Rp727,02 miliar saja, terendah sejak awal tahun.
Jakarta, CNBC Indonesia - Minat asing ke surat utang negara (SUN) nampaknya mulai kembali lagi walau ketidakpastian eksternal masih meningkat sejalan dengan penantian pasar terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pekan ini.
Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara Selasa (19/9/2023) untuk seri SPN03231220 (new issuance), SPN12240919 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Berdasarkan data yang dikumpulkan CNBC Indonesia Research berdasarkan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan minat asing yang masuk pada lelang kali sebesar Rp2,08 triliun, nilai ini sudah lebih membaik dibandingkan lelang sebelumnya sebesar Rp1,69 triliun.
Penawaran asing yang masuk tersebut setara dengan 7,23% dari total penawaran yang masuk atau incoming bids sebesar Rp28,79 triliun.
Sementara yang diserap pemerintah sebesar Rp 15,80 triliun, dengan porsi yang dimenangkan asing sebanyak 4,60% atau setara Rp727,02 miliar saja. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak tahun ini.
Nilai serapan pemerintah terbilang tinggi, sudah melampaui target indikatif dari rencana lelang sebesar Rp14 triliun, hal ini menunjukkan pemerintah sudah semakin percaya diri untuk menyerap surat utang.
Akan tetapi, di sisi lain pemerintah juga cukup hati-hati dalam menyerap minat asing terlihat dari nilainya yang tak sampai Rp1 triliun merupakan yang paling rendah sejak awal tahun.
Menelisik lebih dalam pada seri yang ditawarkan pada lelang kali ini, terpantau hanya ada satu seri yang tidak laku yaitu SPN03231220, ini merupakan surat utang dengan tenor jangka pendek atau sekitar tiga bulan.
Minat asing paling tinggi terpantau pada seri FR0100 yang merupakan surat utang benchmark dengan tenor jangka panjang selama 10 tahun. Total penawaran yang masuk mencapai Rp766 miliar, dengan serapan sebesar Rp461,93 miliar.
Kemudian diikuti surat utang tenor jangka panjang selama 15 tahun atau seri FR0098. Minat asing yang masuk pada seri ini mencapai Rp731,50 miliar, dengan serapan sebesar Rp136,42 miliar. Berikut rincian untuk penawaran dari investor asing yang masuk pada lelang kali ini :
Minat asing pada lelang SUN kali ini terbilang sudah mulai kembali lagi ke Tanah Air, ini menunjukkan capital inflow di tengah penantian pasar menunggu hasil kebijakan the Fed dari rapat FOMC yang akan diumumkan nanti malam atau dini hari pada waktu Indonesia, tanggal 21 September 2023.
Gairah asing yang kembali lagi ke emerging market, termasuk Indonesia merupakan respon dari pasar yang menilai bahwa the Fed kemungkinan besar akan menahan suku bunga pada pertemuan pekan ini.
Pelaku pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga ketika mengumumkan keputusannya. Hal ini dibuktikan dengan prediksi pasar dalam CME FedWatch Tool yang mencapai probabilitas 99%, nyaris 100%.
Selain itu, peluang The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya di pertemuan November hanya sebesar 29%. Apalagi, batas The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya hanya sekali saja pada tahun ini.
Selain suku bunga, investor juga akan mengamati komentar seputar jalur inflasi dan jalur suku bunga di masa depan.
Terlebih, data ekonomi AS terus-menerus memberikan kejutan positif, yang berarti para pejabat The Fed perlu mengubah pandangan mereka yang melihat pertumbuhan hampir mati, terutama meningkatnya pengangguran dan hanya sedikit perbaikan dalam inflasi.
Mengingat gambaran yang lebih cerah tersebut, para pengambil kebijakan The Fed mungkin tidak akan menaikkan suku bunga kebijakan lebih jauh. Mereka hanya belum siap untuk mengatakannya.
"Pemerintah memutuskan untuk memenangkan sebesar Rp15,8 triliun pada lelang, dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini. Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023," tutur Direktur Surat Utang Negara (SUN) Deni Ridwan dalam keterangan resmi.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada pekan ini, tepatnya pada Kamis. BI akan menggelar rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Agustus pada hari ini dan berakhir besok, Kamis (21/9/2023).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 11 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.
Adapun untuk rincian hasil lelang SUN pada 19 September 2023 sebagai berikut :
![]() Hasil Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 19 September 2023 |
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)