
Dicari Asing, Surat Utang RI Malah Tak Dilirik Investor Lokal

Penawaran yang masuk pada lelang Surat Utang Negara (SUN) per 17 Oktober 2023 sebesar Rp16,98 triliun jadi terendah sejak 11 Oktober tahun lalu
Penawaran yang masuk bahkan jauh di bawah target indikatif Rp19 triliun, ini menunjukkan minat lokal mengering setelah ditinggalkan asing.
Menariknya, pemerintah mulai PD menyerap minat asing pada lelang kali ini Rp1,89 triliun, tertinggi sejak 8 Agustus 2023.
Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah membuat investor menahan diri. Lelang Surat Utang Negara (SUN) bahkan tidak dilirik investor asing dan lokal.
Keringnya minat investor lokal menunjukkan lokal masih was-was setelah ditinggalkan asing pada lelang awal bulan lalu.
Melansir data Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pada Selasa (17/10/2023), pemerintah melalui sistem Bank Indonesia (BI) melakukan lelang terhadap tujuh seri Surat Utang Negara (SUN), diantaranya seri SPN03240117 (new issuance), SPN12241017 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).
Hasil penawaran yang masuk, baik dari investor lokal dan asing pada lelang kali ini sebesar Rp16,98 triliun terbilang jadi paling rendah sejak awal tahun, nilai tersebut bahkan jauh lebih rendah dari target indikatif yang direncanakan sebesar Rp19 triliun.
Penawaran sebesar Rp 16,98 triliun pada lelang Selasa kemarin adalah yang terendah sejak 11 Oktober 2022 atau lebih dari setahun terakhir.
Jumlah utang yang diserap hanya Rp 10, 2 triliun rupiah atau lebih baik dibandingkan lelang sebelumnya yang hanya Rp 9, 29 triliun. Pemerintah juga tidak menyerap dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang ditawarkan.
Kendati demikian, pemerintah nampak mulai percaya diri menyerap minat investor pada lelang kemarin dengan menyerap utang sebesar Rp10,20 triliun, meningkat dari serapan pada lelang sebelumnya per 3 Oktober 2023 sebesar Rp9,29 triliun.
Tak hanya itu, kepercayaan diri pemerintah juga nampak pada serapan asing yang mencapai Rp1,89 triliun dari penawaran yang masuk sebesar Rp2,58 triliun. Nilai awarded bid asing tersebut terbilang jadi yang tertinggi sejak 8 Agustus 2023.
Melihat data di atas, penawaran asing yang masuk mencapai Rp 2,58 triliun pada lelang kemarin atau 15,19% dari total yang masuk . Proporsi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lelang sebelumnya yang hanya 12,14%.
Jumlah penawaran yang masuk sekitar Rp 2,58 triliun dari asing juga jauh lebih baik bila dibandingkan pada empat lelang terakhir. Pasalnya, lelang pada 19 September 2023 hanya mendatangkan minat asing sebesar Rp 1,69 triliun atau 8,43% dari total yang masuk.
Artinya, ada perbaikan dari minat investor asing pada lelang SUN kemarin dibandingkan pada lelang-lelang sebelumnya.
Sebaliknya, minat investor lokal justru jeblok pada lelang kemarin. Penawaran investor lokal pada lelang Selasa kemarin hanya sekitar Rp 14,41 triliun. Jumlah tersebut menjadi yang terendah sejak 11 Oktober 2022 atau setahun lebih.
Menelisik lebih dalam, dari tujuh seri yang ditawarkan, pilihan utama asing masih kepada surat utang benchmark dengan tenor 10 tahun yaitu FR0100. Pada seri tersebut, asing masuk Rp1,66 triliun, tetapi pemerintah hanya menyerap Rp1,03 triliun
Secara keseluruhan, memang pemerintah sudah mulai percaya diri menyerap hasil lelang SUN lebih banyak dibandingkan lelang sebelumnya, akan tetapi minat investor yang kecil menunjukkan pelaku pasar yang masih cenderung wait and see akibat ketidakpastian eksternal yang tinggi.
Pelaku pasar terutama mengantisipasi real rate atau suku bunga Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang kian menyempit. Sebagai informasi selisih antara suku bunga BI dan The Fed saat ini hanya terpaut 25 basis poin (bps).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
