IHSG sempat menyentuh level 7.0000 di awal perdagangan kemarin tetapi akhirnya balik ke zona merah. Hal ini semakin memperpanjang tren negatif IHSG yang selalu gagal menutup perdagangan di level 7.000 dalam sepekan terakhir.
HSG setidaknya tiga kali mencoba menembus level 7.000, yakni pada 30 Agustus 2023 (level tertinggi harian di 7.008,49), 4 September (level tertinggi harian di 7.007,80) dan 5 September (7.014,48).
Hanya saja, IHSG belum pernah sukses berada di atas level krusial itu saat penutupan pasar.
Dari Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street kompak mengakhiri perdagangan di zona merah pada Selasa (5/9/2023).
Indeks Dow Jones ambruk 0,56% atau 195,74 poin ke 34.641,97. Indeks Nasdaq melemah 0,08% atau 10,86 poin ke 14.020,95 sementara indeks S&P jatuh 0,42% atau 18,94 poin ke 4.496,83.
Indeks melemah setelah harga minyak terbang ke level US$ 90 per barel.
Harga minyak brent ditutup di posisi US$ 90,01 per barel kemarin Selasa (5/9/2023). Harganya terbang 1,2%. Ini adalah kali pertama minyak brent menyentuh level US$ 90 per barel sejak 16 November 2022 atau hampir 10 bulan terakhir.
Dikutip dari CNBC International, harga minyak melonjak setelah Arab Saudi memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan produksi.
Arab Saudi akan memangkas produksi sebesar 1 juta barel per day (bpd) secara sukarela hingga akhir tahun ini. Pemangkasan tersebut akan mengurangi produksi minyak hingga 9 juta pbd pada Oktober, November, dan Desember.
Rusia juga akan memperpanjang pemangkasan ekspor sebesar 300.000 bpd hingga Desember 2023.
Sebagai catatan, anggota OPEC+ sepakat untuk melakukan pemangkasan minyak secara sukarela sebesar 1,6 juta bpd pada April 2023. Arab Saudi sebelumnya sudah sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1 juta bps pada Juli dan keputusan tersebut akan dievaluasi per bulan.
Lonjakan harga minyak membuat Wall Street jatuh karena kenaikan harga minyak akan berimplikasi kepada banyak hal. Lonjakan harga minyak dikhawatirkan akan melambungkan kembali inflasi sehingga harapan melihat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak semakin menjauh.
Hal tersebut bisa semakin menekan ekonomi AS yang tengah berjuang dari dampak suku bunga tinggi.
"Kenaikan harga minyak akan menekan inflasi. Ini hanya akan membuat The Fed semakin bekerja keras menekan inflasi," tutur Keith Lerner, co-chief investment officer pada Truist Advisory Services, dikutip dari CNBC International.
Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.
Selain harga minyak, Wall Street juga melemah karena imbal hasil US Treasury terus melambung. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun kemarin menembus 4,27%, lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 4,17%.
"Saham harus berjuang keras menahan pelemahan karena ada ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga. Kenaikan imbal hasil US Treasury juga membuat saham tertekan karena surat utang semakin menarik," tutur Paul Nolte, market strategist dari Murphy & Sylvest Wealth Management, dikutip dari Reuters.
Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen yang bisa berdampak kepada pasar saham, rupiah, hingga SBN.
Sentimen utama datang dari kinerja Wall Street, lonjakan harga minyak, hingga perkembangan dari China, Jepang, dan Korea Selatan.
Wall Street berakhir di zona merah dengan pelemahan yang cukup dalam kemarin. Melemahnya bursa AS dikhawatirkan membawa sentimen negatif ke pasar global, termasuk Indonesia.
Lonjakan harga minyak mentah dunia juga dikhawatirkan akan menekan IHSG, rupiah, hingga SBN.
Lonjakan harga minyak bisa mengerek laju inflasi global, termasuk Indonesia dan AS. Kondisi ini bisa membuat The Fed mempertahankan kebijakan hawkishnya. Artinya, ada ancaman capital outflow di pasar keuangan Tanah Air.
Lonjakan harga minyak juga bisa membuat PT Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi untuk Oktober. Jika harga minyak terus melonjak ada ancaman juga harga BBM subsidi akan naik.
Kenaikan harga BBM tentu bisa menekan kembali inflasi Indonesia karena membuat Bank Indonesia (BI) tidak leluasa melonggarkan kebijakan.
Namun, di sisi lain, lonjakan harga minyak akan menjadi durian runtuh bagi emiten komoditas.
Harga minyak bisa mengerek saham emiten seperti PT Medco Energi Internasional MEDC), PT Indika calEnergy (INDY), PT Ellnusa (ELSA), PT AKR Corporindo (AKRA), dan PT Energi Mega Persada (ENRG).
Kenanikan harga minyak juga membawa batu bara terbang hingga menembus level US$ 166 per ton atau terbang 4%.
Kenaikan harga batu bara bisa melambungkan harga saham PT Adaro Energy (ADRO), PT Bayan Resources (BYAN), dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG).
Perkembangan dari Tiongkok juga diperkirakan akan membayangi IHSG hari ini. Tiongkok melaporkan jika aktivitas jasa mereka turun ke 51,8 pada Agustus, terendah dalam delapan bulan. Aktivitas jasa menurun karena permintaan yang terus melandai.
Korea Selatan juga mengumumkan inflasi mereka naik 3,4% (year on year/yoy) pada Agustus 2023, melonjak dibandingkan 2,3% (yoy) pada Juli 2023.
Kabar negatif lain Australia di mana bank sentral mereka memutuskan untuk Manahan suku bunga di level 4,1% selama tiga bulan beruntun.
Hari ini, Australia akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023. Ekonomi Australia tumbuh 2,3% (yoy) pada kuartal I-2023 dan diproyeksi melemah 1,3% (yoy) pada kuartal Ii-2023.
Amerika Serikat hari ini akan mengumumkan data ISM Services untuk Agustus serta data ekspor impor Agustus 2023.
AS adalah pasar ekspor terbesar kedua bagi Indonesia setelah China. Namun, nilai ekspor anjlok 22% pada Januari-Juni 2023 menjadi US$ 11,41 miliar.
Jika data ekspor impor kembali memburuk maka itu akan menjadi kabar negatif bagi Indonesia yang menggantungkan sekitar 9,6% ekspornya ke AS.
AS juga merupakan motor pertumbuhan ekonomi dunia sehingga perkembangan ekspor impor Negara Paman Sam akan berdampak kepada ekonomi global.
Penyelenggaraan KTT ASEAN memasuki hari kedua pada Rabu (6/9/2023). Setidaknya ada empat agenda penting yang akan digelar hari ini yakni ASEAN-China Summit, ASEAN Indo Pacific Forum, ASEAN -Japan Summit ke -26, ASEAN-US Summit, dan ASEAN- Canada Summit.
Delegasi Jepang akan dipimpin langsung Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida sementara Kanada dipimpin PM Justin Pierre James Trudeau. Presiden China Xi Jinping tak hadir di KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Namun sosok kuat lain datang dari negeri tersebut ke RI yakni Perdana Menteri (PM) China Li Qiang.
AS akan mengirim Wakil Presiden Kamala Harris untuk menghadiri KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
"Wakil Presiden akan memajukan inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan bersama, termasuk dengan memajukan pekerjaan kita dalam krisis iklim, keamanan maritim, infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, upaya untuk menegakkan dan memperkuat aturan dan norma internasional di bidang ini," tutur Presiden AS Joe Biden dalam laman resmi Gedung Putih.
Perseteruan China dan AS Panaskan KTT ASEAN
Amerika Serikat dan China adalah dua poros kekuatan ekonomi dan politik di dunia saat ini. AS adalah negara dengan size ekonomi terbesar di dunia saat ini sementara China ada di urutan dua.
Kedua negara tengah bersaing ketat untuk menancapkan pengaruh yang paling kuat di kawasan ASEAN demi supermasi di wilayah Indo-Pasifik.
AS dan China juga sama-sama menjadi mitra dagang terbesar bagi ASEAN serta menanamkan investasi dalam jumlah besar ke kawasan Asia Tenggara.
China adalah tujuan ekspor terbesar bagi ASEAN dengan nilai mencapai US$ 280,76 miliar pada 2021 atau sekitar 16,4% disusul dengan AS dengan nilai US 255,16 miliar atau 14,9%.
Uni Eropa ada di urutan ketiga dengan porsi 9,9% dan Jepang ada di bawahnya dengan 6,6% atau sekitar US$ 12,6 miliar.
Di sektor investasi, peran AS lebih besar ke ASEAN. Penanaman Modal Asing (FDI) ke ASEAN mencapai US$ 224,2 miliar pada tahun 2022.
Amerika Serikat tetap mempertahankan posisinya sebagai negara terbesar dengan total aliran masuk sebesar US$ 36,6 miliar, yang menyumbang 16,3% dari total aliran masuk ASEAN.
Jepang ada di posisi kedua dengan pangsa sebesar 11,9% (naik dari 9,8% pada tahun 2021) menyusul pertumbuhan substansial sebesar 27,7%.
ASEAN juga telah memiliki kerangka kerja sama dengan China dalam bentuk ASEAN-China Free Trade Agreements (ACFTA), ASEAN- Japan Comprehensive Economic Partnership (ASEAN-Japan CEP), serta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
RCEP perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan seluruh ASEAN dan lima negara mitranya (Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru.
Netralitas ASEAN Diuji Persaingan AS-China di Indo Pasifik
Di bidang politik, persaingan AS dan sekutunya melawan dominasi China di ASEAN juga sangat terasa. ASEAN berada di jantung Indo Pasifik yang menjadi 'medan pertempuran' politik AS dan China.
Dalam satu dekade terakhir, Indo-Pasifik telah menjadi panggung sentral dari konflik persaingan kekuatan besar yang berisiko bagi stabilitas negara-negara di kawasan.
Buktinya, Indo-Pasifik diwarnai oleh konflik Laut China Selatan yang selalu panas, konflik Selat Taiwan antara China dan Taiwan serta Semenanjung Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara, dan konflik di Asia Selatan atau Samudera Hindia. Sebagai catatan, hampir semua konflik tersebut melibatkan China dan Amerika Serikat (AS) sebagai dua kekuatan besar (great power).
China memiliki kepentingan besar alam kawasan perairan penting Asia Tenggara, diantaranya Laut China Selatan (LCS).
Laut China Selatan yang berada dalam kawasan beberapa negara Asia Tenggara baru kembali menjadi persoalan. China mengklaim LCS dengan menambah 10 garis putus-putus dalam peta terbarunya.
Kementerian Sumber Daya Alam China merilis peta "standar China" edisi 2023, sebagaimana dimuat Global Times yang dikutip dari CNBC Indonesia (4/9/2023). Bukan hanya wilayah daratan negara lain masuk tapi juga perluasan klaimnya di Laut China Selatan.
Secara ekonomi, Laut China Selatan diketahui menjadi salah satu pintu gerbang komersial yang krusial bagi sebagian besar industri logistik dunia, dan menjadi sub-wilayah ekonomi strategis di kawasan Indo-Pasifik.
AS dan sekutunya juga memiliki kepentingan besar di kawasan Indo Pasifik. Dalam tiga tahun terakhir, terlebih dengan munculnya Pakta Pertahanan Antara Australia - Inggris - AS (AUKUS).
Persaingan dua negara besar AS dan China di Indo Pasifik menjadi tantangan sendiri bagi ASEAN dalam menjaga netralitas di kawasan tersebut.
Data ekonomi
* ASEAN-China Summit ke-16 (08:30 WIB)
* ASEAN Indo Pacific Forum hari ke-2 (11:15 WIB)
* ASEAN -Japan Summit ke -26 (11:15 WIB)
* ASEAN-US Summit (17:45 WIB)
* ASEAN- Canada Summit (17:45 WIB)
* Australia akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 (08:30 WIB)
* Amerika Serikat akan mengumumkan data ekspor impor Agusts ( 19:30 WIB)
* Amerika Serikat akan mengumumkan data ISM Services untuk Agustus (21;00 WIB)
Data Perusahaan
* Pemberitahuan RUPS Rencana Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
* Pemberitahuan RUPS Rencana PT FAP Agri Tbk (FAPA)
* Tanggal DPS Dividen Tunai Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI)
* Pemberitahuan RUPS Rencana Kimia Farma Tbk (KAEF)
* Pemberitahuan RUPS Rencana Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI)
* Pemberitahuan RUPS Rencana PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR)
* Tanggal DPS Dividen Tunai Interim PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)
* Pemberitahuan RUPS Rencana PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL)
* Pemberitahuan RUPS Rencana Wahana Pronatural Tbk (WAPO)
Berikut indikator ekonomi terbaru:
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]