
Hari Ini RI Dibuat Panas Harga Minyak, Dialog ASEAN-China-AS

Penyelenggaraan KTT ASEAN memasuki hari kedua pada Rabu (6/9/2023). Setidaknya ada empat agenda penting yang akan digelar hari ini yakni ASEAN-China Summit, ASEAN Indo Pacific Forum, ASEAN -Japan Summit ke -26, ASEAN-US Summit, dan ASEAN- Canada Summit.
Delegasi Jepang akan dipimpin langsung Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida sementara Kanada dipimpin PM Justin Pierre James Trudeau. Presiden China Xi Jinping tak hadir di KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Namun sosok kuat lain datang dari negeri tersebut ke RI yakni Perdana Menteri (PM) China Li Qiang.
AS akan mengirim Wakil Presiden Kamala Harris untuk menghadiri KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
"Wakil Presiden akan memajukan inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanan bersama, termasuk dengan memajukan pekerjaan kita dalam krisis iklim, keamanan maritim, infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, upaya untuk menegakkan dan memperkuat aturan dan norma internasional di bidang ini," tutur Presiden AS Joe Biden dalam laman resmi Gedung Putih.
Perseteruan China dan AS Panaskan KTT ASEAN
Amerika Serikat dan China adalah dua poros kekuatan ekonomi dan politik di dunia saat ini. AS adalah negara dengan size ekonomi terbesar di dunia saat ini sementara China ada di urutan dua.
Kedua negara tengah bersaing ketat untuk menancapkan pengaruh yang paling kuat di kawasan ASEAN demi supermasi di wilayah Indo-Pasifik.
AS dan China juga sama-sama menjadi mitra dagang terbesar bagi ASEAN serta menanamkan investasi dalam jumlah besar ke kawasan Asia Tenggara.
China adalah tujuan ekspor terbesar bagi ASEAN dengan nilai mencapai US$ 280,76 miliar pada 2021 atau sekitar 16,4% disusul dengan AS dengan nilai US 255,16 miliar atau 14,9%.
Uni Eropa ada di urutan ketiga dengan porsi 9,9% dan Jepang ada di bawahnya dengan 6,6% atau sekitar US$ 12,6 miliar.
Di sektor investasi, peran AS lebih besar ke ASEAN. Penanaman Modal Asing (FDI) ke ASEAN mencapai US$ 224,2 miliar pada tahun 2022.
Amerika Serikat tetap mempertahankan posisinya sebagai negara terbesar dengan total aliran masuk sebesar US$ 36,6 miliar, yang menyumbang 16,3% dari total aliran masuk ASEAN.
Jepang ada di posisi kedua dengan pangsa sebesar 11,9% (naik dari 9,8% pada tahun 2021) menyusul pertumbuhan substansial sebesar 27,7%.
ASEAN juga telah memiliki kerangka kerja sama dengan China dalam bentuk ASEAN-China Free Trade Agreements (ACFTA), ASEAN- Japan Comprehensive Economic Partnership (ASEAN-Japan CEP), serta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
RCEP perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan seluruh ASEAN dan lima negara mitranya (Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru.
Netralitas ASEAN Diuji Persaingan AS-China di Indo Pasifik
Di bidang politik, persaingan AS dan sekutunya melawan dominasi China di ASEAN juga sangat terasa. ASEAN berada di jantung Indo Pasifik yang menjadi 'medan pertempuran' politik AS dan China.
Dalam satu dekade terakhir, Indo-Pasifik telah menjadi panggung sentral dari konflik persaingan kekuatan besar yang berisiko bagi stabilitas negara-negara di kawasan.
Buktinya, Indo-Pasifik diwarnai oleh konflik Laut China Selatan yang selalu panas, konflik Selat Taiwan antara China dan Taiwan serta Semenanjung Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara, dan konflik di Asia Selatan atau Samudera Hindia. Sebagai catatan, hampir semua konflik tersebut melibatkan China dan Amerika Serikat (AS) sebagai dua kekuatan besar (great power).
China memiliki kepentingan besar alam kawasan perairan penting Asia Tenggara, diantaranya Laut China Selatan (LCS).
Laut China Selatan yang berada dalam kawasan beberapa negara Asia Tenggara baru kembali menjadi persoalan. China mengklaim LCS dengan menambah 10 garis putus-putus dalam peta terbarunya.
Kementerian Sumber Daya Alam China merilis peta "standar China" edisi 2023, sebagaimana dimuat Global Times yang dikutip dari CNBC Indonesia (4/9/2023). Bukan hanya wilayah daratan negara lain masuk tapi juga perluasan klaimnya di Laut China Selatan.
Secara ekonomi, Laut China Selatan diketahui menjadi salah satu pintu gerbang komersial yang krusial bagi sebagian besar industri logistik dunia, dan menjadi sub-wilayah ekonomi strategis di kawasan Indo-Pasifik.
AS dan sekutunya juga memiliki kepentingan besar di kawasan Indo Pasifik. Dalam tiga tahun terakhir, terlebih dengan munculnya Pakta Pertahanan Antara Australia - Inggris - AS (AUKUS).
Persaingan dua negara besar AS dan China di Indo Pasifik menjadi tantangan sendiri bagi ASEAN dalam menjaga netralitas di kawasan tersebut.
