
Badai Reda, Semoga Ada Happy Weekend Untuk Pasar Keuangan RI

Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri diharapkan mampu menopang pergerakan pasar Tanah Air.
Sentimen positif pertama datang dari BI setelah mempertahankan suku bunga di level 5,75%. Perry kembali menegaskan jika suku bunga saat ini sudah memadai untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Level suku bunga 5,75% juga sudah mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan The Fed di kisaran 5,25-5,75%.
Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 450 bps dalam setahun terakhir menjadi 4,5-4,75%.
Perry mengatakan The Fed memang akan mempertimbangkan krisis perbankan AS dalam menentukan kebijakan pekan depan. Namun, The Fed akan tetap menjadikan faktor fundamental yakni inflasi.
"Ada potential skenario, The Fed akan menaikkan (suku bunga) 5,5-5,75%. The Fed memang akan mempertimbangkan financial stability tetapi sudah ada langkah-langkah dan program untuk menyelamatkan bank," imbuh Perry, dalam konferensi pers, Kamis (16/3/2023).
Perry juga memastikan sistem perbankan nasional aman. Sttress test terhadap ketahanan perbankan di Tanah Air dalam menghadapi guncangan krisis perbankan global menunjukkan bank-bank nasional masih tahan.
"Hasil simulasi stress test mengungkapkan itu, kondisi perbankan Indonesia berdaya tahan terhadap gejolak global ini, termasuk dampak 3 bank ini," tegas Perry.
Salah satu faktor penopang ketahanan tersebut adalah rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan di Indonesia yang mencapai 25,88% pada Januari 2023.
BI juga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bias ke atas 4,5-5,3%. Momen Ramadan dan Lebaran akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan.
BI memperkirakan peredaran uang selama periode Lebaran akan mencapai Rp 195 triliun. Jika perkiraan BI benar maka peredaran uang akan menjadi yang tertinggi bahkan melebihi Lebaran pra-pandemi.
Tingginya pertumbuhan setidaknya tercermin dari permintaan kredit yang terus meningkat dari 10,53% (yoy) pada Januari 2023 menjadi 10,64% (yoy).
BI juga menjekaskan aliran inflow ke pasar keuangan Indonesia masih tinggi yakni US$ 3 milair dari Januari-14 Maret 2023.
