
Bocoran Lengkap Hasil Stress Test Perbankan BI, Aman Gak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah menuntaskan stress test terhadap ketahanan perbankan di Tanah Air dalam menghadapi guncangan krisis perbankan global.
Seperti diketahui, Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank dan terakhir Credit Suisse telah mengalami guncangan keuangan hebat.
Perry mengatakan bahwa hasil stress test menunjukkan ketahanan perbankan yang kuat.
"Hasil simulasi stress test mengungkapkan itu, kondisi perbankan Indonesia berdaya tahan terhadap gejolak global ini, termasuk dampak 3 bank ini," tegas Perry.
Pertama, kata Perry, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan di Indonesia mencapai 25,88% pada Januari 2023. Risiko kredit terkendali, dengan Non Performing Loan (NPL) alias kredit macet yang masih rendah 2,59% secara bruto dan 0,76% secara neto pada Januari 2023.
"Ini cukup menjadi bantalan," tegasnya.
Kedua, meskipun risiko likuiditas yang tinggi, dan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 8,18% secara tahunan (year on year/yoy).
Ketiga, pembiayaan deposit tetap terdiversifikasi. Keempat, kepemilikan US Treasury oleh perbankan di Tanah Air tidak banyak sehingga eksposure-nya terbatas.
"Mereka hampir nol mempunyai US Treasury-nya," kata Perry. Terakhir, manajemen risiko untuk kepemilikan SBN tetap terjaga.
Namun, Perry menegaskan bahwa BI tetap waspada mengenai persepsi dari perkembangan guncangan ini.
"Persepsi ini yang harus kita kelola. Caranya bagaimana? ya, kita stabilkan rupiah," tegasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI Pede Rupiah Kembali Berjaya Tahun Ini
