Newsletter

Badai Reda, Semoga Ada Happy Weekend Untuk Pasar Keuangan RI

mae, CNBC Indonesia
17 March 2023 06:00
Wall Street
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Dari Paman Sam, semua bursa saham Wall Street kompak menghijau dengan penguatan lebih dari 1%.

Pada perdagangan Kamis (16/3/3023), indeks Dow Jones melonjak 1,17% atau 371,98 poin ke 32.246,55. Penutupan tersebut adalah yang tertinggi dalam sepekan terakhir.

Indeks Nasdaq terbang 283,23 poin atau 2,48% ke posisi 11.717,28 dan indeks S&P 500 melesat 68,35 poin atau 1,76% ke 3.960,28.

Bursa langsung dibuka di zona merah dengan penurunan yang cukup tajam karena investor khawatir dengan meluasnya krisis perbankan di AS serta kencangnya data tenga kerja AS.

Namun, semua berbalik arah setelah sekitar 11 bank berkomitmen untuk menaruh dana US$ 30 miliar atau sekitar Rp 461,25 triliun di First Republic Bank. Dana tersebut akan ditaruh paling tidak selama 120 hari.

Bank of America, Wells Fargo, Citigroup, dan JP Morgan dilaporkan akan menaruh masing-masing US$ 5 miliar di rekening First Republic Bank. Morgan Stanley akan menaruh dana sebesar US$ 2,5 miliar.

"Tindakan yang dilakukan bank-bank Amerika mencerminkan kepercayaan mereka pada First Republic Bank dan bank-bank dengan size yang sama. Tindakan tersebut juga menunjukkan komitmen penuh untuk menolong bank-bank yang melayani nasabah dan komunitas," tulis grup tersebut, dikutip dari Reuters.

Seperti diketahui, First Republic Bank dikhawatirkan menjadi 'next' SVB setelah sahamnya terus jeblok. Seperti SVB, First Republic menghadapi penarikan dana besar-besaran karena anjloknya kepercayaan nasabah.

Aset First Republic Bank diperkirakan menyentuh US$ 200 miliar. Namun, sekitar 68% aset simpanan mereka tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan AS (FDIC) karena di atas US$ 250.000.

Pada Minggu (12/3/2023), mereka mengatakan memiliki likuiditas sebesar US$ 70 miliar tetapi likuiditas tidak akan cukup untuk menghadapi guncangan di pasar saham serta penarikan besar-besaran dana nasabah.

Saham First Republic Bank menguat 9,98% kemarin. Saham sempat jeblok di hampir periode 6-15 Maret 2023 di mana penguatan terlemah terjadi pada Senin pekan ini yakni 61,8%.

Menanggapi 11 bank yang menyelamatkan First Republic Bank, Federal Reserve, Departemen Keuangan dan FDIC mengatakan langkah bank-abnk sangat positif.

"Apa yang dilakukan grup ini dukungan penuh dan kami sangat menyambut positif langkah mereka. Tindakan tersebut juga menunjukkan bahwa sistem perbankan masih tangguh," tulis pernyataan lembaga tersebut.

First Republic Bank fokus pada nasabah-nasabah kelas atas dan kaya dengan mengelola wealth management dan pinjaman real estate. Bank tersebut mampu membukukan laba sebesar US$ 1,6 miliar pada 2022.

Seperti diketahui, pasar keuangan AS diguncang dengan krisis yang menimpa SVB, Signature Bank, dan Silvergate Bank. Kolapsnya bank-bank tersebut membuat panik. Tak cukup di situ, krisis menyebar ke Eropa dengan bermasalahnya Credit Suisse.

Selain krisis perbankan, bursa Wall Street sempat merah di awal perdagangan setelah data tenaga kerja keluar.

AS mengumumkan jika jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir pada 11 Maret berkurang 20.000 menjadi 192.000.

Jumlah tersebut jauh di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 205.000. Berkurangnya klaim pengangguran menunjukkan masih kencangnya ekonomi AS sehingga inflasi bisa saja kembali naik.

Data klaim pengangguran AS akan menjadi pertimbangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga pekan depan.

(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular