Fundamental Pundit

Valuasi Masih Mahal, Mustika Ratu (MRAT) Juga Rugi Mulu

Research - Susi Setiawati, CNBC Indonesia
13 March 2023 10:25
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
  • Produk kecantikan MRAT bukan menjadi produk no.1 yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2022.
  • Penjualan yang terus menurun membuat laba MRAT terus tergerus sejak 2016.
  • MRAT divestasi aset berupa tanah, dimana dari hasil jual aset tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis, termasuk ke pasar ekspor.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan Jumat (10/3/2023) harga saham PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) ditutup di harga stagnan Rp840.

Siapa yang tak kenal produk kecantikan dari Mustika Ratu. Perusahaan yang sudah beroperasi sejak tahun 1980 ini mendapat reputasi yang baik sebagai pengembang produk kecantikan dan jamu kesehatan tradisional.

Mustika Ratu pun akhirnya listing di Bursa Efek Indonesia pada 27 Juli 1995 dengan harga IPO di saat itu Rp2.600.

Namun sayangnya produk dari Mustika Ratu saat ini sudah mulai ditinggalkan para penggemarnya di saat munculnya merk-merk produk kecantikan lokal lainnya. Sehingga dapat terlihat dalam hasil laporan keuangan MRAT sejak 2016 membukukan kerugian hingga tahun 2020. Dan pada 31 Desember 2021 MRAT berhasil membukukan laba tipis sebesar Rp357juta.

Lalu bagaimana dengan prospek ke depan dari bisnis MRAT? Mari bahas secara valuasi terlebih dahulu.

Valuasi

Dapat dilihat secara BV dan PBV dapat terlihat bahwa harga saham MRAT pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu masih terbilang cukup mahal.

Secara Gross Profit Margin (GPM) MRAT memiliki margin yang cukup bagus sekali di 53,99%, namun sayangnya kenapa MRAT masih terus membukukan kerugian. Dapat terlihat pada Net Profit Margin (NPM) MRAT -8,19%. Dimana pada kuartal III 2022 MRAT masih membukukan kerugian sehingga NPM nya masih negatif.

Pada Return On Equity (ROE) MRAT juga negatif berada di -7,29%. Yang berarti perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan profit sesuai ekspektasi.

Selain itu, Return On Asset (ROA) MRAT juga negatif di angka -3,96%. Yang berarti perusahaan mendapatkan kerugian karena total aktiva yang digunakan tidak memberikan laba.

Namun Debt to Equity Ratio (DER) MRAT masih cukup baik berada di angka 84,25%. Dalam hal ini berarti kemampuan membayar kewajiban dengan modalnya masih cukup sehat. Karena jika DER masih di bawah 100%, berarti komposisi total modal masih lebih besar dibandingkan total hutangnya.

Secara Cash Ratio (CR) MRAT cukup kecil hanya di 3,40%. Yang berarti secara likuiditas MRAT masih cukup beresiko dikarenakan jumlah aset tunai dan setara kas lebih kecil dibandingkan dengan jumlah hutangnya.

Pertumbuhan laba tahunan

Dalam hasil laporan keuangan MRAT sejak 2016 membukukan kerugian pada laba rugi tahun berjalan sebesar Rp6 miliar. Kerugian berlanjut hingga tahun 2020 di Rp7 miliar dan pada 31 Desember 2021 MRAT hanya berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp357 juta.

Penurunan laba hingga kerugian yang di alami oleh MRAT masih berasal dari penurunan pendapatan, kenaikan biaya transport dan logistik dan juga karena kenaikan bahan baku.

Pertumbuhan laba secara kuartal III 2022

Pada laporan terakhir MRAT pada kuartal III 2022 masih kembali membukukan kerugian tahun berjalan sebesar Rp17,8 miliar. Kerugian tersebut diakibatkan turunnya pendapatan dan meningkatnya beban pokok penjualan sehingga menggerus margin MRAT. Secara beban memang sudah cukup turun pada kuartal III 2022 tetapi rendahnya penjualan yang belum mendukung MRAT menghasilkan laba.

LK MRATFoto: LK MRAT

Jika dilihat dalam catatan kaki pada laporan keuangan MRAT per September 2022. Penjualan MRAT turun akibat penurunan produk kesehatan yang pada periode sebelumnya Rp63,3 miliar menjadi Rp9,1 miliar pada September 2022. Penyebabnya, pandemi Covid-19 sudah cukup mereda pada tahun 2022.

Dividen MRAT

Setelah satu tahun listing MRAT rajin dalam membagikan dividen. Namun pembagian dividen terhenti setelah tahun 2013. Hingga saat ini MRAT belum ada informasi lanjutan apakah akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022.

Prospek Bisnis

Menurut survei yang dilakukan oleh Populix bahwa produk kosmetik Wardah masih menjadi idaman pasar di Indonesia dengan responden 48%. Sedangkan kita dapat melihat bahwa Mustika ratu menjadi posisi terakhir bersama produk Luxcrime dengan hanya mendapat responden sekitar 10%.

MRAT divestasi aset berupa tanah di Desa Cibuntu, Cibitung, Bekasi dengan nilai Rp199,40 milyar. MRAT akan menjual tanah tersebut, dimana dari hasil jual aset tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis, termasuk ke pasar ekspor.

Belum lama ini MRAT berhasil menembus pasar Jepang. Dimana tahun hingga tahun 2022 MRAT berhasil menjual produk ke 34 negara. Diketahui kontribusi penjualan ekspor produk MRAT berkisar 5% dari total penjualan MRAT. Hal ini MRAT akan terus mendorong penjualan dari pasar ekspor agar bisa meningkatkan pendapatan.

Ekspansi franchise bisnis spa yakni Spa Taman Sari Royal Heritage. Selain produk, MRAT juga akan memperluas pasar di bisnis spa nya. Bisnis spa milik Mustika Ratu ini bisa menjadi kunci pertumbuhan bisnis ke depan, seiring dengan transisi kondisi dari pandemi ke endemi. Di mana, semakin banyak lagi masyarakat yang lebih peka terhadap pentingnya menjaga health & wellness.

Layak beli atau tidak?

Jika dilihat dari pertumbuhan laba MRAT memang masih cukup buruk. Dimana MRAT masih kembali membukukan kerugian pada kuartal III 2022.

Dan penggunaan dari produk MRAT masih cukup kalah dengan merk-merk kosmetik lokal dan internasional lainnya. Sehingga ini harus menjadi perhatian perseroan agar bisa terus berinovasi pada produk dan mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas dengan produk lokal dan internasional lainnya.

Investor bisa menunggu hasil laporan keuangan MRAT pada kuartal IV 2022. Jika MRAT berhasil membukukan laba maka akan menjadi hal menarik, di mana MRAT bisa menjadi calon-calon saham turnaround. Namun jika kembali membukukan kerugian maka MRAT belum terlalu menarik.

Investor bisa menunggu hasil dari ekspansi bisnis MRAT di tahun 2023 ini, apakah akan mendorong kinerja dari MRAT atau sebaliknya.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Yuk Intip Potensi Terpendam Pertamina Geothermal (PGEO)


(saw/saw)
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading