Fundamental Pundit

Pendapatan dan Laba Turun, Tanda Saham MMIX Bakal Anjlok?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
05 April 2023 09:25
pembukaan bursa saham
Foto: ist
  • Menurunnya laba bersih MMIX dikarenakan turunnya pendapatan dan naiknya beban-beban usaha.
  • PBV MMIX sudah berada di angka 7. Dimana para investor harus membayar tujuh kali lebih mahal dari harga kewajarannya.
  • Para pelaku bisnis alat kesehatan akan gencar ekspansi di tahun 2023 dan ke depan untuk alat kesehatan non covid.

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan alat kesehatan terutama produk Covid-19 sudah mulai menurun hingga menyebabkan beberapa emiten di sektor alat kesehatan menurun baik dari segi pendapatan dan laba.

Penurunan pendapatan dan laba juga terjadi pada PT Multi Medika International Tbk (MMIX) dimana laba bersih MMIX turun sebesar 5,50% karena faktor dari turunnya pendapatan sebesar 3,71% dan meningkatnya beban-beban usaha.

Namun MMIX memegang IP lisensi utama untuk beberapa brand Korea seperti BT21 dan Tiny Tan. Trend Korea memang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia baik kalangan remaja maupun dewasa.

Diketahui MMIX sudah listing di Bursa Efek Indonesia sejak 6 Desember 2022 dengan harga IPO Rp190.

Lantas apakah prospek bisnis MMIX masih menarik di saat ini? Mari simak.

Pertumbuhan laba

Dapat terlihat bahwa laba bersih tahun berjalan pada MMIX turun sebesar 5,50% dimana pada tahun 2021 Rp25 miliar menjadi Rp23,6 miliar pada tahun 2022.

Penurunan terjadi akibat penurunan pendapatan sebesar 3,71% dimana pada tahun 2021 Rp181,8 miliar menjadi Rp175 miliar pada tahun 2022. Namun secara margin meningkat dimana pada tahun 2021 margin sebesar 37,23% dan pada tahun 2022 sebesar 52,15%. Yang berarti penurunan pendapatan diikuti dengan penurunan beban pokok pendapatan sehingga margin MMIX meningkat.

Namun terjadi pula peningkatan pada total beban usaha dimana pada tahun 2022 Rp59 miliar dan di tahun 2021 hanya Rp31 miliar. Hal inilah yang menjadi faktor lain penggerus laba bersih MMIX.

Rasio Keuangan

Secara harga kewajaran MMIX sudah terbilang overvalued alias mahal dengan PBV 7,58. Dimana investor harus membayar tujuh kali lebih mahal dari harga kewajarannya.

Gross Profit Margin (GPM) MMIX memiliki margin yang cukup tinggi di 52,15%. Keuntungan dari pendapatan dengan beban pokok pendapatannya cukup tinggi.

Untuk Net Profit Margin (NPM) MMIX juga berada di angka yang cukup baik di 13,52%. Dimana dalam menghasilkan laba bersih MMIX sudah cukup baik.

Debt to Equity Ratio (DER) MMIX juga berada di angka yang cukup sehat di 20,78%. Dimana total modal jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Sehingga dalam kemampuan membayar kewajiban terhadap modalnya MMIX cukup baik.

Dan secara Cash Ratio (CR) MMIX berada di angka tinggi 240,79%. Dimana likuiditas MMIX cukup besar. Menandakan bahwa dalam kemampuan membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar cukup baik.

Bisnis

MMIX memiliki bisnis utama yang bergerak di bidang perdagangan alat laboratorium, alat farmasi dan alat kedokteran untuk manusia. Dalam bidang usahanya tersebut MMIX memproduksi peralatan medis seperti Hazmat Suit, Surgical Gown, Antigen Kit dan Oximeter. MMIX juga memproduksi masker yang didistribusikan ke Apotek dan supermarket seperti Indomaret, Alfamart dan Alfamidi.

MMIX juga memegang IP lisensi utama untuk beberapa brand Korea seperti BT21 dan Tiny Tan.

Prospek Bisnis

Covid-19 sudah mereda, namun beberapa pakar memproyeksikan pertumbuhan pasar untuk segmen alat kesehatan 2023 akan bertumbuh mencapai 12,8% hingga tahun 2025.

Dimana para pelaku bisnis alat kesehatan akan gencar ekspansi di tahun 2023 dan ke depan untuk alat kesehatan non Covid. Dan diketahui ada tiga pembangunan rumah sakit baru di Jakarta yakni RSKD Duren Sawit, RSUD Koja dan RSUD Cengkareng di Duren Sawit. Hal ini akan menjadi faktor penunjang permintaan alat kesehatan.

Dimana MMIX memegang IP lisensi utama untuk beberapa brand Korea seperti BT21 dan Tiny Tan. Hal ini menjadi peluang bagi MMIX untuk mengembangkan produk dengan IP yang dipegang, mengingat saat ini K-pop menjadi fenomena di kalangan wanita remaja hingga dewasa.

Layak koleksi atau tidak?

Diketahui MMIX adalah perusahaan yang belum lama listing, namun harganya sudah melesat hingga 171% sejak listing hingga saat ini. Namun harga saat ini MMIX sudah overvalued alias mahal, sehingga menjadi pertimbangan untuk para investor apakah harus membeli di harga saat ini atau nanti ketika sudah harga diskon.

Selain itu penurunan kinerja MMIX yang menjadi perbincangan hangat di kalangan para investor. Turunnya laba bersih MMIX akibat menurunnya pendapatan, akan menjadi perhatian Perseroan agar bisa meningkatkan kembali pendapatannya dan menumbuhkan laba.

Covid-19 yang sudah tidak semerbak seperti tahun 2020 membuat beberapa emiten di sektor alat kesehatan rata-rata menurun penghasilannya sehingga harus berekspansi ke alat kesehatan non covid. Hal ini menjadi catatan untuk Perseroan agar dapat berinovasi dan ekspansi. Sehingga untuk saat ini MMIX belum begitu begairah dah menarik dari segi bisnis dan valuasi.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation