Newsletter

Prediksi Suram-Gelapnya Dunia 2023 Hanya "Permainan Moral"?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 09/02/2023 06:13 WIB
Foto: Paul Krugman (REUTERS/Chip East (UNITED STATES BUSINESS)
  • IHSG, rupiah hingga SBN kompak menguat Rabu kemarin, tetapi ada risiko akan kembali berbalik arah pada perdagangan Kamis. 
  • Para pelaku pasar kembali mencerna penyataan Jerome Powell terkait penurunan inflasi di AS, tetapi juga menyebut suku bunga yang bisa lebih tinggi dari prediksi sebelumnya.
  • Ekonom peraih Nobel, Paul Krugmen, menyebut prediksi ekonomi 2023 suram hanya "permainan moral" dari para ekonom, nyatanya perekonomian AS kuat, dan inflasi lebih rendah dari data yang ada. Tetapi jika The Fed salah mengambil kebijakan maka resesi pasti terjadi.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) membuat pasar finansial global ceria, Namun, efeknya ternyata hanya sehari saja, ada risiko pasar finansial termasuk Indonesia kembali mengalami tekanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar finansial hari ini di bahas pada halaman 3 Newsletter ini.

Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat tipis kurang dari 0,1% ke 6.940,124. Rupiah yang anjlok lebih dari 1,7% melawan dolar AS selama dua hari sukses menguat 0,3% ke Rp 15.095/US$.

Pasar obligasi juga dalam kondisi yang bagus, terlihat dari penurunan mayoritas imbal hasil. Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun misalnya, turun 1,1 basis poin menjadi 6,706%.

Pergerakan yield berbanding terbalik dengan harga obligasi. Ketika yield turun harganya naik, begitu juga sebaliknya.

Ketua The Fed, Jerome Powell pada Selasa siang waktu setempat menyatakan Amerika Serikat mulai mengalami disinflasi.

Disinflasi artinya laju kenaikan harga yang lebih rendah dari sebelumnya. Pasar melihat inflasi di Amerika Serikat sudah mencapai puncaknya, dan kini mulai dalam tren penurunan.

"Proses disinflasi, proses di mana inflasi mulai menurun sudah dimulai, dan ini dimulai dari sektor barang yang berkontribusi seperempat ke perekomian. Tetapi jalan masih panjang, dan ini baru tahap paling awal" kata Powell sebagaimana dikutip CNBC International.

Pernyataan tersebut mendongkrak sentimen pelaku pasar dan kembali masuk ke aset berisko.

Sementara itu dari dalam negeri juga ada kabar baik.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2023 yang naik menjadi 123, lebih tinggi dari 119,9 pada Desember 2022.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya.

"Menguatnya keyakinan konsumen pada Januari 2023 didorong oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja," ungkap Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Rabu (8/2/2023).

Kenaikan IKK bisa menjadi indikasi konsumen akan meningkatkan belanja. Mengingat konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 50% dari PDB, maka kenaikan IKK bisa memberikan sentimen positif ke pasar finansial.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Wall Street Anjlok Lagi


(pap/pap)
Pages